Sopan ke ChatGPT Bikin Boros Listrik? Ini Fakta Mengejutkan dari OpenAI!

Sopan ke ChatGPT Bikin Boros Listrik? Ini Fakta Mengejutkan dari OpenAI!
Sumber :
  • ChatGPT

Gadget – Dalam era di mana kecerdasan buatan mulai menjadi bagian dari keseharian, sopan santun ternyata bisa berdampak lebih besar dari yang dibayangkan. Ucapan seperti “tolong” dan “terima kasih” saat menggunakan ChatGPT mungkin terdengar sepele, tapi siapa sangka, kata-kata ini berkontribusi pada biaya operasional OpenAI yang mencapai jutaan dolar.

OpenAI Uji Iklan Berbasis Niat di ChatGPT, Ini Bukti dari Kode Rahasia OpenAI!

Hal ini terungkap dari pernyataan Sam Altman, CEO OpenAI, yang membalas pertanyaan seorang warganet di platform X (sebelumnya Twitter). Jawaban Altman memicu perbincangan hangat di dunia teknologi mengenai dampak tersembunyi dari interaksi pengguna dengan chatbot cerdas seperti ChatGPT.

Asal Usul Isu: Jawaban CEO OpenAI di Platform X

Google Ingatkan Bahaya Percaya Penuh pada AI, Sundar Pichai Beberkan Risikonya

Isu ini mencuat ketika seorang pengguna X dengan handle @tomieinlove mengajukan pertanyaan iseng kepada Altman. “Saya penasaran berapa banyak biaya listrik yang dihabiskan OpenAI karena orang-orang mengucapkan ‘tolong’ dan ‘terima kasih’ ke model AI mereka?” tulisnya.

Secara mengejutkan, Sam Altman merespons dengan kalimat yang menyiratkan beban finansial di balik kesopanan digital itu. “Puluhan juta dollar terpakai dengan baik. Anda tidak akan pernah tahu,” tulis Altman lewat akun resminya, @sama.

Bukan Sekadar Update GPT-5.1-Codex-Max Bawa Revolusi ‘Compaction’ untuk Developer

Meskipun tidak memberikan angka pasti, jawaban Altman mempertegas bahwa bahkan interaksi sederhana dengan chatbot pun dapat berdampak nyata pada konsumsi sumber daya.

Kenapa Ucapan Sopan Bisa Membebani OpenAI?

Secara teknis, setiap perintah atau pertanyaan yang dimasukkan ke ChatGPT diproses menggunakan token. Kata “please” dan “thank you”, misalnya, menambah sekitar 2–4 token dalam satu interaksi.

Menurut laporan TechSpot, biaya pemrosesan token pada model GPT-3.5 Turbo adalah:

  • $0,0015 per 1.000 input token
  • $0,002 per 1.000 output token

Dengan demikian, menambahkan kata sopan seperti “tolong” dan “terima kasih” bisa menghabiskan sekitar $0,0000015 hingga $0,000002 per pertukaran. Meski kecil, jika dikalikan dengan jutaan pengguna yang mengakses ChatGPT setiap hari, maka total biayanya bisa menembus $400 per hari, atau sekitar $146.000 per tahun.

Konsumsi Energi AI: Dari Token hingga Megawatt-Hour

Yang lebih mengejutkan adalah dampak energi dari pengoperasian ChatGPT dan pelatihan modelnya. Pemrosesan token tidak hanya soal hitungan matematis di server, melainkan memerlukan komputasi berat dengan konsumsi listrik besar.

Sebagai gambaran, pelatihan model GPT-3 mengonsumsi sekitar 1.287 MWh listrik, cukup untuk menyuplai energi 120 rumah tangga di AS selama setahun.

Model GPT-4, yang menjadi otak utama ChatGPT versi terbaru, jauh lebih haus energi. Untuk melatihnya selama 90–100 hari, dibutuhkan sekitar 62.000 MWh, setara dengan kebutuhan listrik 1.000 rumah AS selama 5–6 tahun.

Rincian Perhitungan Konsumsi Listrik GPT-4

Menurut laporan dari Towards Data Science, pelatihan GPT-4 menggunakan:

  • 25.000 GPU Nvidia A100
  • Dijalankan selama 90–100 hari
  • Memerlukan sekitar 3.125 server Nvidia HGX

Dengan asumsi setiap server memiliki TDP (Thermal Design Power) sekitar 6,5 kW, maka selama 2.160–2.400 jam pelatihan, setiap server mengonsumsi:

  • 14.040 KWh hingga 15.600 KWh

Total konsumsi listrik:

  • 3.125 x 14.040 = 43.875.000 KWh
  • 3.125 x 15.600 = 48.750.000 KWh

Jika dikalikan dengan PUE (Power Usage Effectiveness) data center Microsoft Azure sebesar 1,18, maka total konsumsi energi menjadi:

  • 51.772.500 KWh hingga 57.525.000 KWh

Artinya, pelatihan GPT-4 saja mengonsumsi energi 40 kali lebih besar dibanding GPT-3.

Apa Sebenarnya yang Dimaksud Sam Altman?

Meskipun perhitungan teknis menyebutkan bahwa biaya akibat kata-kata sopan tidak terlalu signifikan, pernyataan Altman tampaknya lebih bersifat metaforis. Ia menggarisbawahi bahwa:

  • Setiap input memiliki konsekuensi sumber daya
  • Penggunaan skala besar dapat berdampak besar
  • Operasional AI tidaklah murah, baik dari sisi biaya finansial maupun lingkungan

Hal ini membuka mata banyak pengguna bahwa AI bukanlah "gratisan" sepenuhnya—meski digunakan tanpa biaya langsung, operasionalnya tetap memerlukan energi dan infrastruktur besar.

Implikasi Lingkungan: Apakah AI Ramah Energi?

Isu efisiensi energi dalam pelatihan dan pengoperasian AI mulai menjadi perhatian global. Komputasi tinggi seperti yang digunakan ChatGPT memerlukan:

  • GPU atau TPU bertenaga tinggi
  • Sistem pendingin aktif (udara atau cair)
  • Data center skala besar

Beberapa perusahaan teknologi mulai mengeksplorasi solusi yang lebih ramah lingkungan, seperti penggunaan energi terbarukan dan desain data center ber-PUE rendah.

Haruskah Kita Berhenti Bersikap Sopan ke ChatGPT?

Tentu tidak. Meski kata “tolong” dan “terima kasih” memerlukan token tambahan, dampaknya terhadap biaya dan lingkungan masih tergolong kecil dibandingkan manfaatnya untuk membentuk budaya digital yang positif.

Sam Altman pun tak secara eksplisit melarang pengguna menggunakan kata-kata tersebut. Pernyataannya lebih menunjukkan transparansi soal beban operasional di balik AI.

Kesimpulan: Kesopanan Digital Ada Harganya, Tapi Masih Layak Dijaga

Ucapan sopan kepada chatbot seperti ChatGPT mungkin terlihat tidak relevan bagi mesin, tetapi tetap penting dalam membentuk etika penggunaan teknologi. Namun, informasi ini menyadarkan kita bahwa setiap interaksi digital memiliki jejak energi, dan skala pengguna global bisa menjadikannya signifikan.

OpenAI dan perusahaan teknologi lainnya akan terus berupaya menyeimbangkan antara performa AI dan dampaknya terhadap sumber daya. Sementara itu, kita sebagai pengguna bisa ikut bijak—baik dalam bersopan santun maupun dalam memahami teknologi yang kita manfaatkan setiap hari.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget