Peringatan Geoffrey Hinton: 10-20% Kemungkinan AI Musnahkan Manusia!
- UMSU
Gadget – Geoffrey Hinton adalah pionir machine learning dan jaringan saraf, sering dijuluki “Godfather of AI.” Ia memainkan peran utama dalam pengembangan fondasi yang membangun teknologi kecerdasan buatan modern seperti deep learning.
Wujud Kekhawatiran: AI Bisa Jadi Ancaman Eksistensial
AI Meroket, Peringatan Muncul
Pesatnya kemajuan AI membuat Hinton menjadi salah satu tokoh paling vokal soal risiko di balik teknologi ini. Ia percaya jika lonjakan AI tidak dikawal regulasi serius, konsekuensi membahayakan umat manusia tidak bisa dihindarkan.
“Kita harus menyadari bahwa ini ancaman eksistensial. Jika kita tidak melakukan sesuatu segera, kita sudah mendekati akhir.” – Geoffrey Hinton
Risiko eksistensial AI, menurut Hinton, kini lebih besar dari sebelumnya seiring kemampuannya melampaui manusia dan bergerak lebih cepat daripada regulasi global.
Prediksi Risiko: 10–20% Kemungkinan AI Musnahkan Manusia
Hinton menegaskannya dalam sejumlah wawancara: kemungkinan 10 hingga 20 persen AI berujung memusnahkan manusia dalam 30 tahun ke depan. Angka ini naik dibanding perkiraannya dahulu.
“Saya sering bilang ada peluang 10% hingga 20% bagi AI untuk memusnahkan kita,” – Hinton.
Meskipun probabilitas ini tampak kecil, menurut Hinton, angka sekecil itu cukup menjadi alasan untuk sangat berhati-hati jika risiko menyangkut kepunahan manusia.
Risiko Lain: Disinformasi & Ketakpastian Teknologi
Hinton juga menyoroti kemampuan AI yang semakin berkembang untuk menciptakan gambar, video, dan audio palsu—memperburuk krisis disinformasi di dunia digital.
Selain itu, banyak developer sendiri belum sepenuhnya memahami bagaimana AI belajar dan berevolusi, membuat prediksi masa depan AI semakin kabur dan penuh ketidakpastian.
Masa Depan Pekerjaan: Profesi Intelektual Terancam
Gelombang Otomatisasi
AI diprediksi Hinton akan menggantikan banyak pekerjaan intelektual-rutin, seperti paralegal, asisten hukum, hingga akuntan dan staf administrasi:
- Sistem AI bisa membaca dan menganalisis ribuan dokumen hukum dalam hitungan detik.
- Pekerjaan persiapan pajak dan pelaporan keuangan juga diprediksi otomatis.
Menurut Hinton, hanya profesi yang sangat terampil dan kompleks yang kemungkinan bertahan dari invasi AI. Ia bahkan menyarankan memilih profesi yang sangat membutuhkan kemampuan fisik dan improvisasi di dunia nyata, seperti tukang ledeng.
Tanggung Jawab & Tuntutan Regulasi
Hinton mendesak dunia untuk bertindak cepat—memahami, mengatur, dan mengendalikan AI sebelum menjadi liar dan lepas dari kendali manusia.
- Urgensi regulasi global untuk membatasi risiko teknologi dan penyalahgunaannya.
- Etika dan transparansi dalam pengembangan machine learning harus jadi pilar perlindungan.
Ringkasan Peringatan Hinton
Poin Utama Risiko AI | Penjelasan |
Ancaman eksistensial nyata | Lonjakan AI tanpa regulasi bisa mengancam kelangsungan manusia |
Kemungkinan 10–20% “kiamat AI” | Estimasi Hinton dalam 30 tahun ke depan |
Profesi intelektual digantikan | AI otomatisasi pekerjaan hukum, akuntansi, admin, dll |
Disinformasi makin parah | AI hasilkan gambar/video palsu, sulit dibedakan masyarakat |
Tuntutan regulasi ketat | Hanya langkah kolektif & ketat yang bisa cegah risiko jangka panjang |
Kesimpulan
Peringatan Geoffrey Hinton menjadi alarm bagi dunia: kemajuan AI bukan sekadar capaian teknologi, namun tantangan untuk memastikan masa depan umat manusia tetap aman dan terkendali. Regulasi, kolaborasi, dan etika wajib dikedepankan untuk mencegah potensi AI menjadi ancaman terbesar dalam sejarah peradaban manusia.
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
---|---|
@gadgetvivacoid | |
Gadget VIVA.co.id | |
X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
Google News | Gadget |