Apa Bedanya QRIS Statis dan Dinamis? Simak Keunggulan Masing-Masing di Sini!

Apa Bedanya QRIS Statis dan Dinamis? Simak Keunggulan Masing-Masing di Sini!
Sumber :
  • QRIS

Gadget – Di era digital saat ini, pembayaran menggunakan kode QR semakin populer karena kemudahan dan fleksibilitasnya. Salah satu standar nasional yang dikembangkan oleh Bank Indonesia adalah QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard). QRIS memungkinkan pelanggan melakukan pembayaran hanya dengan memindai kode QR melalui berbagai aplikasi dompet digital atau m-banking.

5 Smartwatch QRIS MyBCA Terbaik yang Lebih Worth It dari Apple Watch

Namun, tahukah Anda bahwa QRIS terbagi menjadi dua jenis, yakni QRIS Statis dan QRIS Dinamis? Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama, yaitu mempermudah transaksi, ada beberapa perbedaan penting yang harus dipahami oleh pelaku usaha. Mari kita simak lebih lanjut!

Perbedaan Utama QRIS Statis dan QRIS Dinamis

Waspada! Redenominasi Bisa Bikin Ekonomi Kolaps, Lihat Nasib Zimbabwe & Argentina

1. Keamanan Transaksi

Keamanan menjadi salah satu faktor utama yang membedakan QRIS Statis dan QRIS Dinamis. Pada QRIS Dinamis, setiap transaksi menghasilkan kode QR unik yang hanya berlaku sekali. Hal ini membuat risiko penipuan atau manipulasi sangat rendah, karena kode tidak dapat digunakan ulang. Pelaku usaha juga bisa melacak detail transaksi secara otomatis, termasuk nominal, waktu, dan lokasi.

Rp1.000 Jadi Rp1? Ini Jadwal & Persiapan yang Diminta Ekonom

Sebaliknya, QRIS Statis menggunakan kode QR yang tetap dan tidak berubah, sehingga lebih rentan disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Tanpa lapisan keamanan tambahan seperti pada QRIS Dinamis, QRIS Statis kurang ideal untuk bisnis yang membutuhkan tingkat keamanan tinggi.

2. Pencatatan dan Pelacakan Transaksi

Salah satu keunggulan QRIS Dinamis adalah kemampuan untuk mencatat setiap transaksi secara otomatis. Data lengkap seperti jumlah nominal, waktu, dan lokasi transaksi langsung tersimpan di sistem, membantu pelaku usaha dalam proses pembukuan dan analisis penjualan. Fitur ini sangat bermanfaat bagi bisnis dengan volume transaksi harian yang tinggi.

Di sisi lain, QRIS Statis tidak memiliki fitur pencatatan otomatis. Pelaku usaha harus mencatat transaksi secara manual, yang sering kali memakan waktu dan berpotensi menyebabkan kesalahan. Oleh karena itu, QRIS Statis kurang cocok untuk bisnis besar atau ritel modern dengan banyak pelanggan.

3. Biaya Operasional

Dari segi biaya operasional, QRIS Statis lebih hemat karena kode QR hanya perlu dicetak sekali dan dapat digunakan berkali-kali tanpa perubahan. Ini menjadikannya solusi ideal untuk usaha kecil dan menengah dengan transaksi sederhana. Namun, jika ada perubahan data usaha (seperti nomor rekening), pelaku usaha harus mencetak ulang kode QR.

Halaman Selanjutnya
img_title