Xiaomi HyperOS 3.0: Android Rasa iPhone, Lebih Keren dari iOS?

Daftar 8 Ponsel Xiaomi yang Sudah Bisa Nikmati HyperOS 3 Beta, Kamu Pengguna Salah Satunya?
Sumber :
  • Gizmochina

Efek Visual “Liquid Glass”

Xiaomi Redmi K90 Pro Max vs ZTE Nubia Z80 Ultra: Duel Flagship yang Sama Kuat, Siapa Lebih Unggul?

Salah satu pembaruan paling menarik ada pada efek visual baru yang disebut Liquid Glass. Efek ini menghadirkan ilusi transparansi dan kedalaman pada antarmuka, mirip dengan desain visual yang ada di iOS 16 dan iOS 17, bahkan semakin mendekati iOS 26.

Dengan Liquid Glass, jendela aplikasi dan panel kontrol terasa lebih hidup karena adanya efek transparansi berlapis. Meski terinspirasi dari Apple, Xiaomi tetap memastikan keterbacaan teks dan ikon tidak terganggu. Artinya, tampilan visual lebih indah tanpa mengorbankan kenyamanan pengguna. Efek ini bukan hanya sekadar hiasan, tetapi juga menambah kesan futuristik yang membuat pengalaman menggunakan ponsel jadi lebih premium.

Smartphone Makin Mahal! Xiaomi Akui Harga Redmi K90 Pro Naik Gara-Gara DRAM

Super Island, Versi Xiaomi dari Dynamic Island

Tidak bisa dipungkiri, salah satu inovasi paling populer Apple dalam beberapa tahun terakhir adalah Dynamic Island. Fitur ini memanfaatkan area di sekitar kamera depan untuk menampilkan informasi tambahan seperti notifikasi, aktivitas aplikasi, hingga kontrol musik.

Xiaomi Redmi Watch 6 Hadir dengan Layar AMOLED 2000 Nits dan Baterai Super Awet

Xiaomi tampaknya tak mau ketinggalan. Lewat HyperOS 3.0, mereka memperkenalkan fitur serupa bernama Super Island. Fungsinya hampir sama: menampilkan informasi real-time di sekitar kamera depan. Bedanya, Xiaomi menambahkan fleksibilitas ekstra. Super Island bisa diperbesar atau digeser sesuai kebutuhan, sehingga memberi ruang interaksi yang lebih variatif.

Dengan fitur ini, pengguna bisa melihat status aplikasi, menerima notifikasi penting, atau mengontrol musik tanpa perlu berpindah layar. Inovasi ini mempertegas bagaimana Xiaomi mengadaptasi konsep populer dari Apple, lalu menambahkan sentuhan sendiri agar lebih interaktif.

Adaptasi atau Meniru?

Pertanyaan yang kemudian muncul adalah, apakah Xiaomi benar-benar meniru iOS atau sekadar terinspirasi? Dalam dunia teknologi, batas antara keduanya memang tipis. Banyak produsen saling mengadaptasi ide yang terbukti sukses di pasaran. Apple, Samsung, bahkan Google pun sering berbagi inspirasi dalam hal desain maupun fitur.

Dalam kasus HyperOS 3.0, jelas terlihat bahwa Xiaomi mengambil sejumlah elemen visual dari iOS. Namun, mereka juga menambahkan penyesuaian agar sesuai dengan ekosistem Android dan kebutuhan pengguna setia Xiaomi. Dengan begitu, meskipun kesannya mirip, tetap ada identitas tersendiri yang dipertahankan.

Halaman Selanjutnya
img_title