Baterai 6000mAh vs 7000mAh: Cuma Beda Tipis atau Jauh Banget?

Baterai 6000mAh vs 7000mAh
Sumber :
  • yt/@gadgetin

Gadget – Di zaman serba digital ini, smartphone sudah seperti nyawa kedua. Semua aktivitas, mulai dari kerja, belajar, sampai hiburan, semua ada di genggaman. Makanya, nggak aneh kalau baterai yang tahan lama jadi salah satu syarat utama saat memilih ponsel baru. Nah, belakangan ini, pasar ponsel dibanjiri dengan pilihan baterai berkapasitas jumbo, terutama 6000mAh dan 7000mAh.

Sebelum Rilis Resmi, iQOO 15 Sudah Terungkap dari Ujung ke Ujung

Pertanyaannya, seberapa signifikan sih beda 1000mAh itu di dunia nyata? Apakah cuma gimik marketing atau benar-benar memberikan perbedaan daya tahan yang jauh? Yuk, kita kupas tuntas biar nggak penasaran lagi.

Beda di Angka, Beda di Lapangan?

Spesifikasi Realme GT 8 dan GT 8 Pro Bocor: Desain Premium dan Kamera 200MP, Cek Detailnya!

Secara teori, baterai 7000mAh jelas punya kapasitas 16.7% lebih besar dibanding 6000mAh. Logikanya, daya tahannya pun seharusnya lebih lama. Tapi, tunggu dulu. Praktik di lapangan seringkali nggak sesederhana hitungan matematika.

Daya tahan baterai sebuah smartphone itu ibarat sebuah orkestra. Kapasitas baterai (mAh) memang dirigennya, tapi ada banyak "pemain musik" lain yang ikut menentukan seberapa lama sebuah ponsel bisa menyala.

Tecno POVA 7: Kamera 108MP dan Baterai 7000mAh Bikin Lawan Ketar-Ketir
  • Prosesor atau Chipset: Ini adalah otaknya ponsel. Chipset yang lebih efisien dalam mengelola daya, meskipun dipakai untuk tugas berat, akan membuat baterai jadi lebih irit.

  • Layar: Jenis panel (AMOLED biasanya lebih hemat dari IPS), tingkat kecerahan, dan refresh rate sangat menyedot daya. Layar dengan refresh rate 120Hz tentu akan lebih boros dibanding 60Hz.

  • Perangkat Lunak (Software): Sistem operasi dan antarmuka (UI) dari masing-masing merek punya cara sendiri dalam mengelola aplikasi di latar belakang. Manajemen daya yang agresif bisa membuat baterai lebih awet.

  • Pola Pemakaian: Ini faktor paling penting. Kalau kamu seorang gamer berat yang main game grafis tinggi berjam-jam, baterai 7000mAh pun bisa cepat terkuras. Beda cerita kalau pemakaianmu hanya sebatas chatting dan media sosial.

Jadi, bisa saja sebuah ponsel dengan baterai 6000mAh yang punya optimalisasi software super canggih dan chipset hemat daya, daya tahannya malah menyaingi atau bahkan sedikit melampaui ponsel 7000mAh dengan manajemen daya yang kurang oke.

Melihat Contoh Nyata di Pasaran

Untuk memberi gambaran, mari kita lihat beberapa jagoan di kelas baterai jumbo.

Tim 6000mAh: Si Standar Baru yang Perkasa

Ponsel dengan baterai 6000mAh sudah jadi pemandangan umum, terutama di kelas menengah. Kapasitas ini dianggap sebagai titik ideal antara daya tahan yang mumpuni dan bodi ponsel yang tidak terlalu tebal.

  • Samsung Galaxy M34 5G: Ponsel ini jadi salah satu contoh bagus. Dengan baterai 6000mAh, chipset Exynos 1280 yang efisien, dan layar Super AMOLED, daya tahannya bisa diandalkan untuk seharian penuh bahkan lebih. Untuk pemakaian normal, dua hari tanpa cas bukan hal yang mustahil. Harganya pun cukup menarik, biasanya ada di kisaran Rp 3 jutaan.

    • Kelebihan: Layar memukau, kamera dengan OIS (Optical Image Stabilization), jaminan update software panjang dari Samsung.

    • Kekurangan: Pengisian daya mungkin terasa sedikit lambat bagi sebagian orang (25W), desain yang cukup standar.

Tim 7000mAh: Monster Daya Tahan Sejati

Meski tidak sebanyak varian 6000mAh, beberapa vendor berani meluncurkan ponsel dengan baterai 7000mAh. Targetnya jelas, mereka yang butuh daya tahan ekstra dan nggak mau sedikit-sedikit cari colokan.

  • Samsung Galaxy M51 (Model Lama tapi Legendaris): Meskipun bukan model baru, Galaxy M51 adalah bukti nyata betapa berbedanya baterai 7000mAh. Ponsel ini dijuluki "monster" pada masanya karena bisa dengan mudah bertahan dua hingga tiga hari pemakaian.

  • Tecno Pova Series: Tecno sering jadi pemain utama di segmen ini. Beberapa seri Pova mereka, seperti Pova 3, dibekali baterai 7000mAh. Dipadukan dengan chipset MediaTek yang dirancang untuk gaming, ponsel ini jadi idola para gamer dengan budget terbatas.

    • Kelebihan: Daya tahan baterai yang luar biasa, seringkali dipasangkan dengan layar besar yang memanjakan mata untuk main game atau nonton.

    • Kekurangan: Bodi ponsel cenderung sangat tebal dan berat. Selain itu, kecepatan pengisian daya seringkali tidak secepat ponsel dengan baterai lebih kecil, butuh waktu lebih lama untuk mengisi "tangki" raksasanya.

Jadi, Pilih yang Mana?

Pada akhirnya, perbedaan daya tahan antara 6000mAh dan 7000mAh itu terasa, tapi tidak sedramatis yang dibayangkan jika faktor lain tidak mendukung.

Jika kamu adalah pengguna kasual hingga moderat—banyak memakai media sosial, chatting, sesekali nonton YouTube atau main game ringan—ponsel dengan baterai 6000mAh sudah lebih dari cukup. Kamu akan mendapatkan daya tahan seharian penuh dengan nyaman, dalam bodi ponsel yang masih relatif ramping dan enak digenggam.

Namun, jika kamu adalah seorang power user sejati—seorang driver ojek online, gamer kelas berat, atau orang yang sering bepergian dan jauh dari sumber listrik—maka tambahan 1000mAh pada baterai 7000mAh akan sangat berarti. Ekstra beberapa jam screen-on-time yang didapat bisa menjadi penyelamat di saat-saat genting. Konsekuensinya, kamu harus rela membawa ponsel yang lebih berat dan tebal.

Intinya, jangan hanya terpaku pada angka mAh. Lihatlah sebuah ponsel sebagai satu paket utuh. Perhatikan ulasan mengenai efisiensi chipset dan manajemen software-nya, karena di situlah kunci sebenarnya dari daya tahan sebuah baterai.


Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram @gadgetvivacoid
Facebook Gadget VIVA.co.id
X (Twitter) @gadgetvivacoid
Whatsapp Channel Gadget VIVA
Google News Gadget