HP Xiaomi Anda Panas Seperti Setrika? 5 Biang Keladi dan Cara Jinakkannya
- Youtube
Gadget – Rasanya sudah jadi rahasia umum, ya. Salah satu keluhan yang paling sering mampir ke telinga kita soal ponsel Xiaomi adalah soal suhu. "Kok HP-ku cepat banget panas, ya?" Padahal, dari segi spesifikasi dan harga, Xiaomi seringkali jadi juara di kelasnya. Lantas, kenapa isu "demam" ini seolah tak pernah ada habisnya?
Eits, jangan buru-buru menyalahkan ponselnya. Seringkali, biang keroknya justru datang dari hal-hal kecil yang tanpa sadar kita lakukan setiap hari. Mirip seperti merawat kendaraan, ada beberapa "pantangan" yang perlu kita tahu agar mesinnya tidak cepat panas.
Nah, mari kita bedah satu per satu, dengan bahasa yang lebih santai, apa saja sih yang membuat Xiaomi kesayangan kita ini gampang menghangat dan bagaimana cara mengatasinya tanpa perlu ke tukang servis.
Mesin Gahar yang Bekerja Keras
Xiaomi memang jagonya soal "jeroan". Banyak ponsel mereka, bahkan yang harganya terjangkau, dibekali prosesor atau chipset yang bertenaga. Sebut saja seri Snapdragon atau MediaTek Dimensity yang sering kita temukan di dalamnya. Tujuannya jelas, agar kita bisa lancar jaya saat main game berat, edit video, atau buka banyak aplikasi sekaligus.
Tapi, performa kencang ini ada konsekuensinya. Layaknya mesin mobil balap yang digeber di sirkuit, prosesor yang bekerja ekstra keras pasti akan menghasilkan panas. Ini adalah hal yang sangat normal. Aktivitas seperti:
Main game grafis tinggi (contoh: Genshin Impact, Call of Duty: Mobile).
Merekam video resolusi 4K untuk konten media sosial.
Live streaming berjam-jam.
Semua kegiatan itu memaksa "otak" ponsel bekerja maksimal. Hasilnya? Suhu perangkat jadi ikut naik.
Solusinya gimana? Sederhana, kasih jeda. Kalau sedang asyik main game dan bodi ponsel mulai terasa seperti radiator, istirahat dulu sejenak. Coba turunkan sedikit kualitas grafis game Anda. Langkah ini tidak hanya membuat ponsel lebih adem, tapi juga ampuh menghemat baterai.
MIUI, Antarmuka Cantik yang "Haus" Tenaga
MIUI adalah "wajah" dari setiap ponsel Xiaomi. Tampilannya memang memanjakan mata, fiturnya melimpah, dan kustomisasinya tak terbatas. Namun, di balik segala kelebihannya itu, MIUI juga dikenal cukup rakus memakan sumber daya sistem, seperti RAM dan tenaga prosesor.
Banyaknya aplikasi bawaan (yang kadang tidak kita pakai) serta layanan yang terus berjalan di belakang layar menjadi salah satu penyebab utamanya. Animasi yang mulus dan fitur-fitur canggih lainnya, meski keren, juga ikut andil membebani sistem. Ketika sistem terus-menerus sibuk, sudah pasti suhu ponsel akan lebih cepat meningkat.
Solusi praktisnya:
"Bersihkan" aplikasi bawaan: Masuk ke Pengaturan > Aplikasi > Kelola Aplikasi. Cari aplikasi bawaan yang tidak pernah Anda sentuh, lalu pilih opsi Nonaktifkan atau Copot Pemasangan.
Batasi proses latar belakang: Jika Anda cukup paham teknologi, aktifkan Opsi Pengembang (caranya, ketuk versi MIUI beberapa kali di menu "Tentang Ponsel"). Di sana, Anda bisa menemukan opsi untuk membatasi proses yang berjalan di latar belakang.
Kurangi "goyangannya": Masih di Opsi Pengembang, Anda bisa mengurangi skala animasi. Ini akan membuat transisi terasa lebih cepat dan meringankan beban kerja unit pemrosesan grafis (GPU).
Kebiasaan Sepele yang Ternyata Berdampak Besar
Nah, ini bagian yang paling sering kita abaikan. Terkadang, penyebab utama ponsel panas justru datang dari kebiasaan kita sendiri.
Main HP Sambil "Ngecas"
Ini adalah "dosa" klasik pengguna ponsel pintar. Saat baterai diisi, proses kimia di dalamnya secara alami menghasilkan panas. Jika di waktu yang sama kita memakainya untuk aktivitas berat (main game, nonton YouTube), kita sedang menciptakan dua sumber panas sekaligus. Baterai panas karena diisi, prosesor panas karena bekerja. Kombinasi maut ini tidak hanya membuat ponsel overheating, tapi juga bisa memperpendek umur baterai.
Berjemur di Bawah Terik Matahari
Meninggalkan ponsel di dashboard mobil atau menggunakannya terlalu lama di bawah paparan sinar matahari langsung adalah ide yang buruk. Suhu lingkungan yang panas akan memaksa sistem pendingin internal ponsel bekerja dua kali lebih keras, dan seringkali tetap kewalahan.
Salah Pilih "Baju" Casing
Casing memang penting untuk melindungi dari goresan dan benturan. Tapi, beberapa jenis casing yang terlalu tebal dan minim sirkulasi udara (seperti bahan kulit atau plastik padat) justru bekerja seperti jaket tebal di musim panas. Panas yang seharusnya keluar dari bodi ponsel jadi terperangkap di dalam.
Solusi mudahnya:
Stop kebiasaan ngecas sambil main. Biarkan ponsel fokus mengisi dayanya hingga penuh.
Jauhkan ponsel dari sumber panas. Anggap saja ponsel Anda tidak suka tempat-tempat yang panas.
Lepas casing saat sesi berat. Saat bermain game dalam waktu lama atau saat mengisi daya, melepas casing bisa sangat membantu proses pelepasan panas.
Kesehatan Baterai dan Kekuatan Sinyal
Faktor lain yang sering dilupakan adalah kondisi baterai dan jaringan. Baterai yang usianya sudah tua atau kesehatannya menurun akan bekerja kurang efisien. Akibatnya, ia menghasilkan lebih banyak panas untuk memberikan daya yang sama.
Begitu pula dengan sinyal. Saat sinyal seluler atau Wi-Fi lemah, ponsel akan terus-menerus "berteriak" atau bekerja lebih keras untuk mencari koneksi yang stabil. Proses pencarian tanpa henti ini sangat menguras baterai dan membuat komponen modem di dalamnya jadi panas.
Solusinya:
Cek kondisi baterai Anda. Jika ponsel sudah dipakai bertahun-tahun dan terasa sangat boros serta cepat panas, mungkin sudah waktunya mempertimbangkan penggantian baterai di pusat servis resmi.
Gunakan mode pesawat saat sinyal buruk. Jika Anda berada di area seperti basement atau pedalaman yang sinyalnya naik-turun, aktifkan saja mode pesawat untuk sementara. Ini akan mengistirahatkan ponsel dari kerja keras mencari sinyal.
Adanya "Bug" di Sistem atau Aplikasi
Terkadang, masalah bukan datang dari perangkat kerasnya, melainkan dari perangkat lunaknya (software). Adanya bug atau kesalahan program pada versi MIUI tertentu atau pada aplikasi yang baru Anda instal bisa menjadi penyebab panas misterius. Aplikasi yang tidak dioptimalkan dengan baik bisa saja "nyangkut" dan terus menguras tenaga prosesor di belakang layar.
Solusinya:
Rajin perbarui sistem: Xiaomi secara rutin merilis pembaruan MIUI yang biasanya membawa perbaikan bug dan peningkatan stabilitas. Pastikan ponsel Anda selalu menggunakan versi terbaru.
Update aplikasi Anda: Buka Google Play Store dan perbarui semua aplikasi Anda. Pengembang aplikasi juga terus melakukan perbaikan agar produk mereka berjalan lebih efisien.
Curigai aplikasi baru: Jika ponsel tiba-tiba menjadi panas setelah Anda menginstal aplikasi tertentu, coba hapus aplikasi tersebut dan lihat apakah masalahnya hilang.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
| Google News | Gadget |