Masihkah Layar HD+ di HP Murah Layak Dipertimbangkan di Tahun 2025? Ini Jawabannya!
- mi.co.id
Gadget – Di tahun 2025, memilih smartphone bukan hanya soal chipset, kamera, atau kapasitas baterai. Salah satu faktor penting yang sering menjadi pertimbangan adalah kualitas layar. Mulai dari aktivitas sehari-hari seperti chatting, scrolling media sosial, menonton video, hingga bermain game, semuanya sangat bergantung pada tampilan layar. Namun, apakah smartphone dengan layar HD+ masih relevan di tengah tren teknologi layar yang semakin canggih?
Jawabannya tidak bisa disederhanakan menjadi "ya" atau "tidak." Meskipun tren industri mulai bergeser ke layar Full HD+ atau bahkan 2K, beberapa produsen tetap merilis smartphone dengan layar HD+ karena alasan harga yang lebih terjangkau. Contohnya, Itel A90, POCO C71, dan realme Note 60 yang bermain di segmen entry-level dengan banderol Rp1 jutaan. Lalu, bagaimana sebenarnya posisi layar HD+ di pasar smartphone modern?
1. Apa Itu Layar HD+ dan Bedanya dengan Resolusi Lain?
Layar HD+ biasanya memiliki resolusi sekitar 1600 x 720 piksel dengan rasio 16:9. Di masa lalu, ini adalah standar utama bagi smartphone entry-level. Sebaliknya, layar Full HD+ menawarkan resolusi lebih tinggi, yakni 2400 x 1080 piksel, sementara layar 2K mencapai 1440p atau lebih.
Perbedaan angka resolusi ini cukup signifikan saat digunakan. Di layar HD+, teks kecil mungkin tampak kurang halus, dan detail gambar berkurang, terutama jika digunakan pada layar besar di atas 6,5 inci. Di sisi lain, layar Full HD+ atau 2K memberikan ketajaman dan kejernihan yang lebih baik, membuat pengalaman menonton video atau bermain game lebih menyenangkan.
2. Keunggulan Smartphone dengan Layar HD+
Meski memiliki keterbatasan, smartphone dengan layar HD+ tetap memiliki beberapa keunggulan yang menjadikannya pilihan menarik, terutama di segmen entry-level:
- Harga Murah: Contohnya, Itel A90 bisa didapatkan dengan harga di bawah Rp1 juta, menjadikannya opsi ideal bagi pengguna dengan budget terbatas.
- Efisiensi Daya: Resolusi HD+ tidak memberatkan GPU dan CPU sehingga konsumsi daya lebih hemat. Sebagai contoh, realme Note 60 diklaim mampu bertahan hingga 1013 jam dalam mode standby atau setara dengan 30 jam waktu panggilan telepon.
- Fitur Modern: Beberapa smartphone murah kini sudah mendukung refresh rate 120Hz, meskipun resolusinya HD+. Selain itu, adanya sertifikasi low blue light TÜV Rheinland membantu melindungi mata dari paparan cahaya biru selama pemakaian jangka panjang.
3. Kekurangan Smartphone dengan Layar HD+
Meski hemat daya dan ramah di kantong, layar HD+ tetap memiliki beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan:
- Ketajaman Rendah: Tingkat ketajamannya lebih rendah dibanding Full HD+, sehingga teks kecil atau detail grafis tidak sehalus resolusi yang lebih tinggi.
- Pengalaman Menonton Kurang Maksimal: Layanan streaming video modern banyak menyediakan konten dengan resolusi 1080p atau lebih tinggi. Dengan layar HD+, kualitas tayangan otomatis tidak bisa menampilkan detail penuh.
- Gaming Grafis Tinggi: Pengalaman bermain game dengan grafis kompleks juga akan terasa kurang optimal karena batasan resolusi layar.
4. Tren Smartphone Murah 2025 dan Posisi HP dengan Layar HD+
Tren smartphone murah di tahun 2025 sudah jelas beralih ke layar Full HD+ atau lebih tinggi. Bahkan, smartphone di bawah Rp2 jutaan kini banyak yang menawarkan layar Full HD+ dengan refresh rate 120Hz, memberikan pengalaman visual yang lebih halus dan tajam. Namun, beberapa produsen tetap mempertahankan layar HD+ untuk pasar entry-level karena dua alasan utama:
- Harga Murah: Smartphone dengan layar HD+ masih menawarkan nilai tambah bagi konsumen yang mencari perangkat hemat tanpa harus mengeluarkan banyak uang.
- Konsumsi Daya Hemat: Efisiensi daya layar HD+ tetap menjadi keuntungan besar bagi pengguna yang mengutamakan daya tahan baterai.
Untuk tetap kompetitif, produsen mulai menggabungkan fitur modern seperti refresh rate 120Hz, kecerahan 400 nits, dan sertifikasi kenyamanan mata pada smartphone layar HD+. Dengan begitu, HP dengan layar HD+ tetap punya tempat tersendiri di hati konsumen yang mencari efisiensi.
5. Apakah Masih Worth It Memilih HP dengan Layar HD+ di Tahun 2025?
Jawaban ini sangat bergantung pada kebutuhan pengguna:
- Worth It: Jika kebutuhanmu sebatas komunikasi, belajar online, browsing, atau hiburan ringan, smartphone dengan layar HD+ masih sangat layak dipertimbangkan. Dengan harga murah dan daya tahan baterai luar biasa, pengalaman sehari-hari tetap lancar tanpa harus menguras kantong.
- Tidak Worth It: Namun, jika kamu ingin menikmati pengalaman visual yang lebih tajam untuk menonton film atau bermain game grafis tinggi, Full HD+ sudah menjadi standar minimal yang sebaiknya dipilih. Apalagi, harga smartphone Full HD+ kini semakin terjangkau sehingga selisih biaya dengan layar HD+ tidak terlalu besar.
Kesimpulan:
Smartphone dengan layar HD+ masih relevan di tahun 2025, terutama bagi konsumen yang mencari perangkat hemat dengan daya tahan baterai luar biasa. Namun, untuk pengalaman visual yang lebih detail dan nyaman, Full HD+ jelas sudah menjadi standar baru. Sebelum membeli, pertimbangkan kebutuhanmu—apakah kamu lebih memprioritaskan harga hemat dan efisiensi daya, atau ketajaman layar yang lebih modern? Dengan memahami kebutuhan tersebut, keputusanmu akan lebih tepat dan sesuai harapan.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
| Google News | Gadget |