Lebih Cepat OxygenOS atau Lebih Canggih HyperOS? Hasil Perbandingan Tak Terduga!

OxygenOS vs HyperOS: Pertarungan Dua Antarmuka Populer
Sumber :
  • lifeworks

Di sisi lain, HyperOS menekankan pengelolaan sumber daya berbasis AI. Sistem ini dapat mengatur RAM dengan cerdas, mengalokasikan memori sesuai kebutuhan, hingga menutup aplikasi yang jarang digunakan. Meskipun efektif menjaga performa, strategi agresif ini kadang merugikan. Ada laporan bahwa aplikasi penting di latar belakang bisa tiba-tiba tertutup, termasuk alarm atau aplikasi otomatisasi.

Flagship Tercanggih 2025? Oppo Find X9 Pro Lawan Vivo iQOO 15, Hasilnya Tak Terduga!

Efisiensi Baterai

Dari sisi daya tahan, OxygenOS unggul dengan desain sistem yang ringan dan tidak banyak proses tambahan. Hasilnya, baterai cenderung lebih hemat dalam penggunaan sehari-hari.

ZTE Red Magic 11 Pro vs 11 Pro+: Siapa Raja Baru HP Gaming 2025? Beda Tipis Tapi Hasilnya Mengejutkan!

HyperOS memang memiliki mode hemat daya pintar dan kontrol dinamis pada aplikasi yang boros energi. Namun, ketika pengguna sering membuka aplikasi berat atau bermain gim, konsumsi baterai bisa lebih cepat terkuras, terutama jika mode performa tinggi aktif.

Fitur AI yang Semakin Dominan

Jangan Beli Dulu! Samsung Galaxy F07 vs Galaxy M17 5G — Selisih Sedikit, Tapi Beda Jauh Fiturnya!

OxygenOS 15 menghadirkan beberapa fitur AI menarik. Misalnya, AI Unblur untuk memperbaiki foto buram, serta AI Reflection Eraser yang mampu menghapus pantulan tidak diinginkan. Kehadiran fitur ini membuat pengguna merasa mendapat nilai tambah tanpa harus memasang aplikasi pihak ketiga.

Sementara itu, HyperOS juga gencar memanfaatkan AI. Mulai dari prediksi penggunaan sumber daya, rekomendasi cerdas, hingga integrasi dengan perangkat ekosistem Xiaomi. Meski begitu, perlu dicatat bahwa beberapa fitur AI hanya berjalan optimal pada perangkat flagship. Di ponsel kelas menengah, kinerjanya kadang terasa kurang maksimal.

Kustomisasi dan Tema

Jika berbicara soal kebebasan mengatur tampilan, HyperOS jelas lebih unggul. Pengguna bisa mengganti tema, ikon, hingga animasi transisi sesuai selera. Hal ini membuat ponsel terasa lebih personal. Namun, terlalu banyak pilihan juga berisiko menyebabkan konflik antar tema atau justru membingungkan bagi pengguna baru.

OxygenOS tetap menyediakan opsi kustomisasi, seperti mengganti warna aksen dan mode gelap. Hanya saja, pilihannya tidak sebanyak HyperOS. Filosofi minimalis tetap dijaga, sehingga pengguna tidak tenggelam dalam terlalu banyak pengaturan.

Ekosistem dan Integrasi

Kelebihan utama HyperOS ada pada integrasi ekosistem Xiaomi. Dengan sistem ini, pengguna bisa mengontrol berbagai perangkat pintar langsung dari ponsel, mulai dari lampu rumah, penyedot debu robot, hingga TV.

Halaman Selanjutnya
img_title