Kenapa 5 Seri HP Samsung Ini Gagal dan Akhirnya Dihentikan Produksinya?
- Samsung
Gadget – Sebagai salah satu merek smartphone paling senior di dunia, Samsung terus meluncurkan berbagai model dan seri untuk menjangkau berbagai kalangan konsumen. Namun, bukan berarti setiap seri yang diluncurkan selalu sukses. Beberapa seri ternama justru harus mengakhiri perjalanannya karena berbagai alasan, mulai dari persaingan sengit hingga penyesuaian strategi bisnis. Berikut adalah lima seri HP Samsung yang produksinya telah dihentikan dan meninggalkan jejak di hati penggemar.
1. Samsung Galaxy J Series: Era Kejayaan Mid-Range yang Memudar
Sebelum munculnya Samsung Galaxy A yang meledak popularitasnya, Galaxy J merupakan andalan Samsung di segmen mid-range. Dengan harga terjangkau sekitar Rp3–Rp5 jutaan, Galaxy J dikenal memiliki desain elegan, layar Super AMOLED, dan kamera berkualitas tinggi. Model seperti Galaxy J5 dan J7 menjadi favorit banyak orang pada masanya.
Namun, seri ini juga mendapat kritik, terutama dari Galaxy J2 Prime yang dianggap memiliki performa rendah, memori kecil, namun tetap dijual dengan harga cukup tinggi. Sejak tahun 2018, Samsung resmi menghentikan produksi Galaxy J dan mulai fokus pada lini Galaxy A serta Galaxy M yang lebih kompetitif di pasar global.
2. Samsung Galaxy A7 Series: Transisi ke Galaxy S FE
Galaxy A7 pernah menjadi primadona di lini Galaxy A, dengan spesifikasi tertinggi di segmen tersebut. Biasanya, Galaxy A7 ditawarkan dengan layar besar, baterai kapasitas tinggi, serta performa yang cukup tangguh. Harganya berkisar antara Rp6–Rp7 jutaan, menjadikannya alternatif premium bagi konsumen yang tidak ingin membeli flagship.
Namun, pada tahun 2022, Galaxy A73 5G menjadi model terakhir dari seri ini. Saat ini, posisinya digantikan oleh Galaxy A5 modern, seperti Galaxy A55 5G dan Galaxy A56 5G. Langkah ini diambil untuk memberi ruang bagi Samsung Galaxy S FE, yang menargetkan konsumen yang mencari fitur flagship dengan harga lebih terjangkau.
3. Samsung Galaxy Young: Awal Mula Pengguna Android
Di masa kejayaannya, Samsung Galaxy Young atau Galaxy Y menjadi pintu gerbang bagi banyak orang untuk pertama kali menggunakan smartphone Android. Dengan harga sangat terjangkau, yaitu sekitar Rp800 ribu hingga Rp1 jutaan, Galaxy Young sempat menjadi salah satu pilihan populer di kalangan anak muda dan pemula.
Meski demikian, sebagai seri entry-level, Galaxy Young memiliki spesifikasi yang terbatas, seperti layar TFT kecil, baterai hanya 1000an mAh, serta memorinya yang sempit. Walaupun begitu, harganya yang murah membuatnya cukup laris di pasaran. Sayangnya, produksi Galaxy Young dihentikan pada tahun 2014, seiring dengan munculnya smartphone entry-level lain yang lebih canggih.
4. Samsung Galaxy C Series: Elegan Namun Kurang Bersinar
Samsung Galaxy C dirancang sebagai pesaing kuat di segmen mid-range, dengan penekanan pada desain premium dan performa yang cukup baik. Salah satu daya tarik utamanya adalah bodi alumunium yang memberikan kesan mewah, serta layar Super AMOLED yang tajam.
Namun, Galaxy C gagal bersaing secara signifikan di pasar internasional karena adanya overlap dengan Galaxy J dan Galaxy A. Pada tahun 2019, Samsung akhirnya menghentikan penjualan Galaxy C, dan fokus sepenuhnya pada Galaxy A yang lebih diterima pasar.
5. Samsung Galaxy Note: Legenda yang Berpindah Bentuk
Sebelum hadirnya Samsung Galaxy Z Fold, Galaxy Note adalah simbol status bagi para pecinta smartphone dengan layar besar. Dikenal dengan fitur andalannya, S Pen, Galaxy Note selalu menjadi incaran bagi mereka yang membutuhkan produktivitas maksimal.
Namun, pada tahun 2020, Samsung resmi menghentikan produksi Galaxy Note. Mulai awal September 2025, dukungan untuk Galaxy Note juga diakhiri. Fungsinya kini diambil alih oleh Galaxy S Ultra, yang menyematkan fitur-fitur ikonik Galaxy Note, seperti S Pen, layar besar hingga 6.9 inci, serta desain kotak yang khas.
Alasan di Balik Penghentian Produksi
Ada beberapa faktor yang mendorong Samsung untuk menghentikan produksi dari beberapa seri tersebut:
- Persaingan Pasar: Banyaknya pesaing di segmen yang sama membuat Samsung harus merombak strategi.
- Efisiensi Produk: Dengan menghentikan beberapa seri, Samsung dapat memfokuskan sumber daya pada lini-lini yang lebih unggul.
- Perubahan Kebutuhan Konsumen: Teknologi berkembang pesat, sehingga seri lawas tidak lagi relevan dengan kebutuhan pasar saat ini.
Kesimpulan
Meskipun beberapa seri HP Samsung telah dihentikan produksinya, langkah ini sebenarnya merupakan bagian dari strategi perusahaan untuk memperbarui portofolio produknya. Dengan fokus pada seri-seri yang lebih baru seperti Galaxy A, Galaxy S, dan Galaxy Z, Samsung berharap dapat lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan konsumen modern. Meski begitu, seri-seri legendaris seperti Galaxy J dan Galaxy Note akan selalu dikenang sebagai bagian dari sejarah perkembangan smartphone Samsung.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
| Google News | Gadget |