Adu Gengsi Chipset Premium: Snapdragon vs Dimensity, Siapa Pemenangnya?

Snapdragon 8 Elite Gen 5 vs Dimensity 9500
Sumber :
  • lifehack

Selama bertahun-tahun, Qualcomm Snapdragon selalu menjadi rujukan utama bagi ponsel Android premium. Reputasinya dibangun lewat performa tinggi, efisiensi daya, serta konsistensi dalam mendukung pengalaman pengguna. Namun, belakangan ini, dominasi Snapdragon mulai digoyang MediaTek dengan lini Dimensity yang kian matang. Kini, persaingan semakin panas setelah keduanya meluncurkan prosesor andalan terbaru: Snapdragon 8 Elite Gen 5 dan Dimensity 9500.

Pertarungan Dua Flagship: Motorola Edge 70 vs ZTE Nubia Red Magic 11 Pro, Siapa Jawaranya?

Kedua chipset yang diperkenalkan pada September ini digadang-gadang sebagai otak ponsel pintar paling canggih. Qualcomm tetap mempertahankan DNA performa eksplosif dengan teknologi terbaru, sementara MediaTek tampil percaya diri dengan arsitektur CPU inovatif. Lalu, siapakah yang lebih unggul? Mari kita bedah lewat skor benchmark, spesifikasi, hingga fitur-fitur kuncinya.


Pertarungan Panas! Snapdragon 6s Gen 4 vs Dimensity 7300, Siapa Raja Chipset 4nm 2025?

Perbandingan Benchmark: Snapdragon Unggul Tipis

Pengujian pertama dilakukan melalui Geekbench. Hasilnya, Snapdragon 8 Elite Gen 5 mencatat skor 3.634 poin untuk single-core. Angka ini lebih tinggi sekitar 15 persen dibandingkan Dimensity 9500 yang hanya mencapai 3.177 poin. Pada uji multi-core, Snapdragon juga menang dengan 10.813 poin, unggul 12 persen atas Dimensity yang berada di angka 9.701 poin.

Pertarungan Dua Monster Infinix 2025! Siapa yang Lebih Kencang, GT 30 Pro atau Note 50 Pro+?

Artinya, Snapdragon lebih bertenaga dalam mengerjakan tugas berat baik secara individual (single-core) maupun paralel (multi-core). Dengan begitu, ponsel yang ditenagai Snapdragon 8 Elite Gen 5 seharusnya lebih mulus saat menjalankan aplikasi multitasking, editing video, hingga gaming intensif.

Sementara itu, pada benchmark AnTuTu, kedua chipset sama-sama mencetak sejarah dengan menembus skor 4 juta poin. Snapdragon memimpin dengan total 4.166.339 poin, sedangkan Dimensity berada di 4.011.932 poin. Selisih keduanya memang hanya 4 persen, namun jika ditelusuri lebih detail, Snapdragon lebih unggul pada sektor CPU dengan perbedaan 16 persen.

Di sisi GPU, justru Dimensity sedikit memimpin. Chip MediaTek meraih skor 1.510.982, unggul tipis atas Snapdragon yang mencatat 1.468.351. Ini menandakan kemampuan grafis Dimensity lebih efisien, terutama dalam hal ray-tracing yang semakin krusial bagi game mobile modern. Namun, Snapdragon menutup celah dengan skor pengalaman pengguna (UX) yang lebih baik, yakni 913.590, dibandingkan Dimensity dengan 790.449.


Spesifikasi: Dua Pendekatan Berbeda

Keduanya sama-sama dibangun dengan fabrikasi 3nm (TSMC N3P) yang jauh lebih hemat daya dibanding generasi sebelumnya. Tetapi, pendekatan desain CPU membuat perbedaan besar.

Qualcomm tetap menggunakan konfigurasi 2+6 inti Oryon generasi ketiga. Dua inti utamanya berlari di kecepatan 4,61 GHz, sementara enam inti performa berjalan di 3,63 GHz. Strategi ini sudah terbukti stabil untuk menjaga keseimbangan performa dan efisiensi.

Sebaliknya, MediaTek memilih desain “All Big Core”. Satu inti C1-Ultra berkecepatan 4,21 GHz, ditemani tiga inti C1-Premium (3,5 GHz) dan empat inti C1-Pro (2,7 GHz). Dengan desain ini, Dimensity 9500 lebih fleksibel dalam membagi beban kerja, meskipun dalam praktiknya Snapdragon masih lebih cepat di pengujian single-core.


GPU: Pertarungan Gaming Makin Seru

Pada sektor grafis, Snapdragon memperkenalkan Adreno 840 dengan clock hingga 1,2 GHz. GPU ini mendukung fitur Snapdragon Elite Gaming, yang ditujukan untuk menghadirkan pengalaman gaming imersif dengan frame rate stabil dan dukungan ray-tracing lebih halus.

Sementara itu, Dimensity 9500 dipersenjatai Mali-G1 Ultra MP12. GPU ini juga menawarkan ray-tracing yang lebih realistis serta efisiensi daya yang diklaim lebih baik. Bagi gamer, keduanya sama-sama mengesankan. Namun, pilihan tergantung pada ekosistem game yang lebih dioptimalkan—Snapdragon masih unggul di pasar ini berkat dukungan luas dari developer.


NPU: AI Jadi Senjata Baru

Artificial Intelligence kini menjadi elemen penting di chipset. Qualcomm menghadirkan NPU Hexagon generasi terbaru yang 37 persen lebih cepat dan 16 persen lebih hemat daya dibanding generasi sebelumnya. Dukungan “AI agent” membuat Snapdragon 8 Elite Gen 5 semakin pintar dalam memproses bahasa alami, pengenalan gambar, hingga personalisasi pengalaman pengguna.

Di sisi lain, MediaTek mengandalkan NPU 990. Menariknya, NPU ini diklaim dua kali lebih cepat dari pendahulunya, sekaligus mampu menekan konsumsi daya hingga 56 persen. Artinya, Dimensity punya modal kuat dalam mengolah fitur AI seperti kamera pintar, gaming berbasis machine learning, dan asisten virtual.


Kamera: Teknologi Video Profesional

Sektor kamera tak kalah penting. Snapdragon 8 Elite Gen 5 menggunakan Qualcomm Spectra Triple ISP 20-bit, yang mampu mendukung kamera tunggal hingga 320MP serta perekaman video 8K. Teknologi ini juga menawarkan rentang dinamis empat kali lebih luas dari generasi sebelumnya, serta fitur Advanced Professional Video (APV) yang diklaim nyaris tanpa kehilangan kualitas gambar.

Dimensity 9500 tak mau kalah dengan Imagiq 1190 ISP. Chip ini dilengkapi teknologi AI denoise, mesin pelacakan fokus berbasis NPU, dan dukungan kamera hingga 320MP. Dengan kemampuan ini, ponsel berbasis Dimensity berpotensi menghadirkan pengalaman fotografi yang lebih cerdas dengan hasil yang tetap detail.