Bukan Salah Baterai! Ini Alasan iPhone 17 Pro Max Tetap Lebih Tahan Lama dari Xiaomi 17 Pro Max
- xiaomi
Kemajuan teknologi baterai ponsel memang luar biasa. Saat ini, banyak produsen berlomba-lomba menghadirkan kapasitas besar demi mendongkrak daya tahan perangkat mereka. Namun, hasil uji coba terbaru menunjukkan bahwa kapasitas besar belum tentu menjamin performa terbaik. Hal ini terbukti dalam pengujian baterai antara Xiaomi 17 Pro Max dan iPhone 17 Pro Max, dua flagship yang sama-sama menonjol di kelas premium, namun menghasilkan kejutan besar dalam hal efisiensi.
Xiaomi 17 Pro Max hadir dengan baterai jumbo berkapasitas 7.500 mAh, jauh lebih besar dibandingkan baterai 4.823 mAh milik iPhone 17 Pro Max. Dengan perbedaan yang mencapai lebih dari 35 persen, wajar jika banyak yang menduga ponsel Xiaomi akan jauh lebih tahan lama. Apalagi, bobotnya justru lebih ringan, yakni 219 gram, dibandingkan 233 gram milik iPhone 17 Pro Max. Dari atas kertas, Xiaomi tampak unggul dalam dua hal: kapasitas dan efisiensi berat. Namun, hasil pengujian di dunia nyata berkata lain.
Menurut uji baterai komprehensif yang dilakukan kanal teknologi TechDroider, Xiaomi 17 Pro Max memang tangguh, tapi belum mampu menaklukkan keajaiban efisiensi dari iPhone 17 Pro Max. Pengujian ini dilakukan dengan skenario penggunaan yang cukup berat dan mendekati aktivitas harian pengguna smartphone premium.
Dalam tes tersebut, ada enam ponsel yang ikut dibandingkan, yaitu:
Xiaomi 17 Pro Max (7.500 mAh)
iPhone 17 Pro Max (4.823 mAh)
Galaxy S25 Ultra (5.000 mAh)
Xiaomi 15 Pro (6.100 mAh)
Pixel 10 Pro XL (5.200 mAh)
OnePlus 13 (6.000 mAh)
Seluruh ponsel diuji melalui berbagai aktivitas seperti bermain game berat, menonton YouTube, menjelajah web, mengakses Instagram, hingga merekam video 4K sampai perangkat benar-benar mati total. Metode ini dirancang agar hasilnya menggambarkan kondisi penggunaan nyata, bukan sekadar tes benchmark yang statis.
Hasilnya cukup mengejutkan. Meskipun Xiaomi 17 Pro Max memang keluar sebagai juara dengan waktu hidup 13 jam 36 menit, iPhone 17 Pro Max hanya tertinggal lima menit, bertahan hingga 13 jam 31 menit. Padahal, kapasitas baterai iPhone jauh lebih kecil. Sementara itu, posisi ketiga ditempati oleh Xiaomi 15 Pro dengan 12 jam 31 menit, diikuti OnePlus 13 (11 jam 56 menit), Pixel 10 Pro XL (11 jam 28 menit), dan terakhir Galaxy S25 Ultra (11 jam 20 menit).
Melihat data tersebut, terlihat jelas bahwa Apple kembali menunjukkan keunggulannya dalam efisiensi daya. Meskipun iPhone menggunakan baterai lebih kecil, manajemen energi yang dihasilkan oleh kombinasi chip A19 Pro dan optimalisasi perangkat lunak iOS membuatnya mampu bersaing bahkan melampaui beberapa pesaing Android dengan kapasitas jauh lebih besar.
Sebaliknya, Xiaomi 17 Pro Max yang dibekali Snapdragon 8 Elite Gen 5 terlihat masih perlu meningkatkan efisiensi daya pada level sistem. Meski performa mentahnya mungkin unggul, integrasi antara perangkat keras dan perangkat lunak tampaknya belum seefisien ekosistem tertutup milik Apple.
Perbandingan ini juga menunjukkan bahwa daya tahan baterai bukan hanya soal seberapa besar kapasitasnya, tetapi lebih kepada bagaimana sistem mengelola energi secara cerdas. Apple, dengan kontrol penuh atas hardware dan software, berhasil menciptakan keseimbangan yang sulit ditandingi oleh sebagian besar produsen Android.
Sementara itu, faktor lain juga bisa memengaruhi hasil pengujian. Misalnya, optimalisasi aplikasi, terutama game, sering kali lebih baik di iOS dibandingkan di Android. Selain itu, kualitas jaringan, seperti perbedaan penggunaan Wi-Fi atau sinyal 5G, juga dapat berdampak pada kecepatan konsumsi daya. Namun secara keseluruhan, hasil tes ini cukup konsisten dalam menggambarkan efisiensi tiap perangkat.
Uji baterai TechDroider ini juga bukan satu-satunya yang menyoroti kehebatan efisiensi iPhone generasi terbaru. Dalam pengujian sebelumnya yang melibatkan iPhone Air dan Galaxy S25 Edge, hasilnya serupa: perangkat Apple mampu mempertahankan daya tahan lebih lama dibandingkan ponsel Android dengan baterai yang lebih besar.
Kondisi ini tentu menjadi bahan refleksi bagi para produsen Android. Mereka mungkin bisa menanamkan baterai berkapasitas masif, namun tanpa optimisasi yang tepat, keunggulan itu akan terasa sia-sia. Xiaomi sendiri sebenarnya sudah melakukan banyak perbaikan pada seri 17 Pro Max, termasuk penggunaan baterai berteknologi kepadatan tinggi dan sistem pendingin canggih, tetapi hasil pengujian membuktikan bahwa efisiensi iPhone masih sulit ditandingi.
Dengan hasil ini, publik mendapat gambaran yang lebih realistis tentang dunia smartphone modern: baterai besar tidak selalu berarti daya tahan lebih lama. Efisiensi, integrasi software, serta manajemen daya tetap menjadi faktor penentu utama.
Xiaomi 17 Pro Max tetap layak dipuji karena mampu bertahan paling lama di antara para pesaing Android lainnya, dan hanya kalah tipis dari iPhone 17 Pro Max. Namun, kemenangan tipis ini terasa “kurang manis”, mengingat perbedaan kapasitas yang sangat besar di antara keduanya.
Kesimpulannya, iPhone 17 Pro Max sekali lagi membuktikan keunggulannya dalam hal efisiensi daya, berkat integrasi erat antara perangkat keras dan sistem operasi. Sementara Xiaomi 17 Pro Max menonjol dengan kapasitas besar dan performa tinggi, hasil ini menegaskan bahwa inovasi sejati tidak selalu diukur dari angka, tetapi dari bagaimana teknologi bekerja dengan cerdas untuk memberikan hasil maksimal bagi pengguna.