Jangan Asal Taruh HP di Kantong! Risiko Kesehatan Ini Mengintai
- rsupwahidin
Gadget – Bagi jutaan orang di seluruh dunia, memasukkan ponsel ke saku celana adalah kebiasaan yang hampir tak terpikirkan—praktis, cepat dijangkau, dan terasa aman. Namun, di balik kenyamanan itu, muncul pertanyaan yang terus menggema di kalangan medis, teknologi, dan masyarakat umum: apakah mengantongi HP terlalu lama benar-benar berbahaya bagi kesehatan?
Meski belum ada konsensus ilmiah mutlak, sejumlah penelitian dan rekomendasi ahli menunjukkan bahwa kebiasaan ini mungkin menyimpan risiko yang tak boleh diabaikan, terutama jika dilakukan dalam jangka panjang dan tanpa jeda.
Artikel ini mengupas tuntas fakta ilmiah terkini, potensi dampak pada kesehatan reproduksi, risiko non-radiasi seperti overheating, serta langkah-langkah praktis untuk melindungi diri—tanpa harus meninggalkan ponsel kesayangan.
Radiasi Ponsel: Bukan Sinar-X, Tapi Tetap Perlu Diwaspadai
Ponsel pintar bekerja dengan memancarkan gelombang radio frekuensi rendah—jenis radiasi non-ionisasi yang berbeda dari sinar-X atau sinar gamma. Artinya, gelombang ini tidak cukup kuat untuk merusak DNA secara langsung, berbeda dengan radiasi ionisasi yang diketahui menyebabkan kanker.
Namun, bukan berarti aman sepenuhnya. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melalui International Agency for Research on Cancer (IARC) pada 2011 mengklasifikasikan radiasi ponsel sebagai “kemungkinan karsinogenik bagi manusia” (Group 2B). Klasifikasi ini didasarkan pada bukti terbatas dari studi epidemiologi, terutama terkait tumor otak (glioma) dan akustik neuroma.
Meski demikian, tidak ada bukti konklusif bahwa paparan radiasi ponsel dalam batas normal menyebabkan kanker atau penyakit serius. Namun, prinsip precautionary principle (kehati-hatian) tetap berlaku—terutama untuk paparan jangka panjang di area tubuh yang sensitif.
Kantong Celana dan Kesuburan Pria: Apa Kata Penelitian?
Salah satu kekhawatiran paling sering dibahas adalah dampak ponsel di saku depan terhadap kualitas sperma pria. Beberapa studi memang menunjukkan hubungan yang mengkhawatirkan.
Sebuah tinjauan sistematis yang diterbitkan dalam jurnal Reproductive Biology and Endocrinology (2022) menganalisis 40 studi tentang paparan ponsel dan parameter sperma. Hasilnya menunjukkan bahwa paparan radiasi ponsel berkaitan dengan penurunan motilitas (pergerakan), viabilitas (kelangsungan hidup), dan konsentrasi sperma.