Google AI Abaikan Situs Populer, Malah Kutip Website dengan Traffic Rendah!
- Gizmochina
2. Minim Gangguan Iklan dan Elemen Non-Informatif
- AI kesulitan memfilter konten dari halaman yang penuh iklan, pop-up, atau widget sosial. Situs bertraffic rendah biasanya lebih bersih secara teknis, sehingga lebih mudah diproses.
3. AI Menghindari Sumber yang Terlalu Umum
- Paradoksnya, situs populer sering kali terlalu umum atau repetitif. AI justru mencari variasi perspektif—dan menemukannya di sumber yang kurang dikenal namun otoritatif dalam topik tertentu.
Apakah Kualitas Informasi Tetap Terjaga?
Salah satu kekhawatiran utama adalah apakah mengutip sumber tidak populer berarti menurunkan kredibilitas. Namun, studi ini menunjukkan tidak demikian.
Peneliti menemukan bahwa:
- Model berbasis GPT cenderung mengutip situs korporat resmi dan konten ensiklopedis
- Media sosial hampir tidak pernah dikutip, menunjukkan filter ketat terhadap sumber tidak terverifikasi
- Keragaman konsep dalam respons AI setara dengan hasil pencarian tradisional
Artinya, meski sumbernya “tidak terkenal”, kualitas dan keandalan informasi tetap terjaga—bahkan dalam beberapa kasus, lebih fokus dan mendalam.
Bahaya Tersembunyi: AI Gagal pada Informasi Terkini
Namun, bukan berarti sistem ini sempurna. Peneliti mengidentifikasi kelemahan kritis AI dalam menangani topik yang berkembang cepat.
Contohnya:
Saat ditanya tentang peristiwa terkini (misalnya, hasil pemilu minggu lalu atau peluncuran produk baru), GPT-4o dalam mode hybrid kadang memberikan informasi ketinggalan zaman
AI cenderung mengandalkan data pelatihan lama jika tidak terhubung ke sumber real-time yang andal
Ini menjadi peringatan penting: AI search unggul dalam topik statis, tapi rentan dalam dinamika waktu nyata.
Dampak pada Ekosistem Web: Siapa yang Menang, Siapa yang Kalah?
Perubahan ini berpotensi mengguncang fondasi ekosistem internet:
- Pemenang Baru: Situs Niche dan Konten Mendalam
- Blog teknis, repositori akademik, dokumentasi open-source, dan situs pemerintah bisa mendapat peningkatan visibilitas tak terduga—bukan karena traffic, tapi karena kualitas informasi.
Ancaman bagi Media Massa Tradisional
- Jika AI tidak lagi mengutip media besar, maka lalu lintas referral dari pencarian bisa anjlok. Ini berdampak langsung pada pendapatan iklan dan model bisnis jurnalisme digital.
Risiko Fragmentasi Otoritas Informasi
- Tanpa daftar hasil yang transparan, pengguna tidak tahu dari mana informasi berasal. Ini membuka celah untuk bias tersembunyi atau manipulasi melalui situs boneka yang dirancang khusus untuk “disukai” AI.