Jangan Tertipu Spesifikasi! Ini Daftar Fitur HP Android yang Cuma Gaya-Gayaan

Jangan Tertipu Spesifikasi! Ini Daftar Fitur HP Android yang Cuma Gaya-Gayaan
Sumber :
  • tomsguide

Jenis Kamera Gimik yang Umum:

Daftar Lengkap Perangkat Galaxy yang Akan Mendapatkan One UI 8, Cek Sekarang!
  • Kamera macro: Hasil foto blur, jarak fokus terlalu dekat, dan noise tinggi.
  • Depth sensor: Hanya membantu efek bokeh digital—yang kini bisa dihasilkan AI tanpa sensor tambahan.
  • Kamera monokrom: Dulu berguna untuk meningkatkan detail di HP premium, tapi di HP murah hanya jadi “pelengkap jumlah”.

Fakta mengejutkan: Banyak pengguna tidak pernah membuka kamera sekunder setelah dua minggu pertama. Fitur ini hanya ada agar produsen bisa menulis “Quad Camera” di spesifikasi—strategi pemasaran murni.

Gak Pernah Loyo! 5 HP Murah Baterai 6000 mAh di Bawah 2 Jutaan, Dijamin Tahan Sampai Tiduran!

Saran: Fokus pada kualitas kamera utama, bukan jumlah lensa. Satu sensor 50 MP berkualitas jauh lebih baik daripada empat sensor murahan.

3. Resolusi Kamera Tinggi di HP Murah: 108MP yang Tak Pernah Dipakai

Samsung Luncurkan Ponsel Lipat Tiga Layar, Intip Inovasinya!

Angka 108 MP, 64 MP, atau 50 MP memang mengesankan. Tapi di HP murah, angka megapiksel bukan indikator kualitas foto.

Mengapa?

Karena:

  • Sensor kecil (misal 1/1.5") tidak mampu menangkap cahaya cukup.
  • Tidak ada stabilisasi optik (OIS) → foto goyang di kondisi minim cahaya.
  • Chipset pemrosesan gambar (ISP) lemah → warna tidak akurat, noise tinggi.

Yang lebih ironis: di mode otomatis, HP murah biasanya menangkap foto hanya di 12–16 MP melalui teknik pixel binning. Artinya, Anda tidak pernah benar-benar menggunakan resolusi penuh kecuali memaksa mode pro—dan hasilnya sering mengecewakan karena kurang detail dan penuh noise.

Kesimpulan: Megapiksel tinggi di HP murah = gimik angka. Lebih baik cari HP dengan sensor besar (misal 1/1.28"), OIS, dan tuning kamera matang—meski “hanya” 50 MP.

4. Air Gesture: Navigasi Tanpa Sentuh yang Jarang Dipakai

Fitur Air Gesture sempat populer sekitar 2013–2015, terutama di HP Samsung dan LG. Idenya menarik: gerakkan tangan di atas layar untuk scroll, mute panggilan, atau screenshot—tanpa menyentuh layar.

Namun, dalam praktiknya:

  • Akurasi rendah: Sering salah deteksi gerakan.
  • Navigasi sangat terbatas: Hanya mendukung 2–3 fungsi dasar.
  • Boros baterai: Sensor proximity harus aktif terus-menerus.

Hingga kini, hampir tidak ada pengguna aktif Air Gesture. Fitur ini masih terselip di beberapa HP sebagai warisan sistem, tapi tidak dikembangkan lebih lanjut karena minim adopsi.

Halaman Selanjutnya
img_title