Waspada! Google Play Kini Lacak Aplikasi yang Bikin HP Cepat Lowbat

Waspada! Google Play Kini Lacak Aplikasi yang Bikin HP Cepat Lowbat
Sumber :
  • fonearena

Gadget – Google kembali memperketat standar kualitas aplikasi di ekosistem Android. Mulai 1 Maret 2026, Google Play akan secara resmi menandai aplikasi yang boros baterai akibat penggunaan wake lock berlebihan di latar belakang. Langkah ini merupakan bagian dari pembaruan terhadap Core Technical Quality Metrics, kerangka kerja teknis yang menilai kinerja dan efisiensi aplikasi.

Ternyata Begini Penyebab Baterai Boros, Hindari 5 Kesalahan Saat Charge Ponsel!

Dilaporkan oleh Fonearena dan dikonfirmasi melalui dokumentasi Android Vitals, metrik baru ini dirancang untuk mengidentifikasi perilaku tidak efisien yang membuat ponsel cepat kehabisan daya salah satu keluhan paling umum pengguna smartphone global.

Kolaborasi dengan Samsung dan masukan dari komunitas pengembang menjadi kunci penyempurnaan metrik ini. Kini, setelah melewati fase beta, fitur tersebut tersedia untuk semua developer melalui Android Vitals Dashboard, memungkinkan mereka memantau dan memperbaiki aplikasi sebelum kebijakan diberlakukan.

Tips Ampuh Hemat Baterai Meski Pakai Live Wallpaper dan Widget

Artikel ini menjelaskan mekanisme deteksi, ambang batas teknis, dampak bagi developer, serta implikasinya bagi pengguna Android semua dalam upaya Google menciptakan ekosistem yang lebih hemat daya dan responsif.

Apa Itu “Wake Lock” dan Mengapa Ini Penting?

Jutaan Aplikasi Hilang dari Google Play Store karena Kebijakan Baru!

Wake lock adalah mekanisme sistem Android yang memungkinkan aplikasi mencegah CPU atau layar mati saat menjalankan tugas penting, seperti:

  • Memutar musik di latar belakang
  • Mengunduh file besar
  • Melakukan sinkronisasi data real-time

Secara teknis, wake lock dibagi menjadi beberapa jenis, termasuk partial wake lock yang hanya menjaga CPU tetap aktif, meski layar sudah mati.

Masalah muncul ketika aplikasi menahan partial wake lock terlalu lama tanpa alasan valid. Ini membuat prosesor terus bekerja, menyedot daya baterai meski pengguna tidak sedang berinteraksi dengan aplikasi.

Google menyebut praktik ini sebagai “excessive wake locks”, dan mulai 2026, perilaku ini akan menjadi salah satu indikator kualitas teknis utama di Google Play.

Bagaimana Google Play Mendeteksi Aplikasi Boros Baterai?

Google menggunakan metrik berbasis data riil dari jutaan perangkat Android melalui Android Vitals. Berikut kriteria teknis yang berlaku:

Ambang Batas “Excessive Wake Lock”:

  • Aplikasi dianggap berlebihan jika mengakumulasi lebih dari 2 jam partial wake lock non-pengecualian dalam periode 24 jam.
  • Pengecualian berlaku untuk tugas yang didorong pengguna, seperti streaming audio, navigasi GPS, atau panggilan VoIP karena ini dianggap penggunaan sah.

Ambang Pelanggaran Kebijakan:

  • Jika 5% atau lebih dari sesi pengguna dalam 28 hari terakhir melebihi batas 2 jam, aplikasi tersebut akan ditandai di Google Play.
  • Peringatan akan muncul di halaman ringkasan Android Vitals untuk developer, berupa notifikasi berwarna kuning atau merah tergantung tingkat keparahan.

Dampak Langsung bagi Pengembang Aplikasi

Mulai 1 Maret 2026, aplikasi yang melanggar standar ini tidak serta-merta dihapus dari Google Play. Namun, konsekuensinya tetap signifikan:

Visibilitas di Google Play Menurun
Aplikasi dengan kualitas teknis rendah termasuk boros baterai akan diberi peringatan internal oleh sistem rekomendasi Google Play. Ini bisa mengurangi jumlah unduhan organik.

Peringatan di Android Vitals Dashboard
Developer akan melihat notifikasi jelas di dashboard, memicu kebutuhan untuk segera memperbaiki kode.

Risiko Penolakan Pembaruan
Jika pelanggaran berulang dan tidak diperbaiki, Google berhak menolak pembaruan aplikasi hingga masalah diselesaikan.

Reputasi Pengembang Terganggu
Google Play mulai menilai developer berdasarkan kualitas keseluruhan portofolionya. Satu aplikasi bermasalah bisa memengaruhi kepercayaan terhadap seluruh akun developer.

Mengapa Samsung Terlibat dalam Pengembangan Metrik Ini?

Samsung, sebagai produsen Android terbesar dunia, memiliki pengalaman langsung dengan keluhan pengguna tentang baterai cepat habis sering kali disebabkan oleh aplikasi pihak ketiga.

Melalui kolaborasi dengan Google, Samsung memberikan data riil dari jutaan perangkat Galaxy, termasuk pola konsumsi daya dan perilaku aplikasi di latar belakang. Masukan ini membantu Google:

  • Menetapkan ambang batas yang realistis
  • Membedakan antara penggunaan wajar dan penyalahgunaan
  • Menghindari false positive yang merugikan developer sah

Hasilnya adalah metrik yang seimbang antara perlindungan pengguna dan keadilan bagi developer.

Apa yang Harus Dilakukan Developer Sekarang?

Google memberikan lebih dari satu tahun masa transisi (dari Oktober 2025 hingga Maret 2026) agar developer bisa beradaptasi. Berikut langkah proaktif yang disarankan:

1. Pantau Android Vitals Secara Berkala
Buka Play Console > Android Vitals > Battery untuk melihat penggunaan wake lock aplikasi Anda.

2. Audit Penggunaan Partial Wake Lock
Pastikan setiap wake lock:

  • Dilepaskan segera setelah tugas selesai
  • Dilindungi dengan timeout otomatis
  • Hanya digunakan saat benar-benar diperlukan

3. Gunakan Alternatif yang Lebih Efisien
Untuk tugas berulang, pertimbangkan WorkManager atau JobScheduler
Untuk sinkronisasi, gunakan Firebase Cloud Messaging (FCM) daripada polling terus-menerus

4. Uji di Berbagai Kondisi Jaringan & Baterai
Aplikasi mungkin berperilaku berbeda di jaringan lambat atau saat baterai rendah uji secara menyeluruh.

Manfaat bagi Pengguna: Lebih Sedikit Aplikasi “Nakal”

Bagi pengguna Android, kebijakan ini adalah kabar baik. Selama ini, banyak aplikasi terutama dari developer kecil atau tidak dikenal berjalan terus di latar belakang tanpa izin eksplisit, hanya untuk:

  • Menampilkan iklan
  • Mengumpulkan data
  • Menjaga sesi tetap aktif

Dengan transparansi baru dari Google Play, pengguna bisa:

  • Menghindari aplikasi yang dikenal boros baterai
  • Membuat keputusan unduhan yang lebih cerdas
  • Melaporkan aplikasi mencurigakan dengan dasar teknis yang jelas

Meski Google belum mengumumkan apakah ikon peringatan akan ditampilkan di halaman aplikasi (seperti label “berisi iklan”), kemungkinan besar fitur itu akan hadir di masa depan sebagai bagian dari inisiatif transparansi.

Konteks Lebih Luas: Google vs. Aplikasi yang Tidak Efisien

Langkah ini sejalan dengan tren Google dalam beberapa tahun terakhir:

  • Membatasi akses ke lokasi di latar belakang
  • Menerapkan App Standby dan Battery Saver yang lebih ketat
  • Mewajibkan deklarasi izin yang lebih transparan

Tujuannya jelas: meningkatkan kualitas pengalaman pengguna Android secara keseluruhan, sekaligus mendorong industri menuju praktik pengembangan yang lebih bertanggung jawab.

Kesimpulan: Efisiensi Bukan Pilihan Lagi Tapi Kewajiban

Mulai 1 Maret 2026, boros baterai bukan lagi “kesalahan kecil” bagi pengembang aplikasi Android. Google Play akan secara aktif memonitor, menilai, dan memengaruhi visibilitas aplikasi berdasarkan efisiensi daya.

Bagi developer, ini adalah panggilan untuk mengutamakan optimasi performa sejak fase desain. Bagi pengguna, ini adalah langkah maju menuju ekosistem yang lebih andal, transparan, dan hemat energi.

Di era di mana baterai adalah nyawa smartphone, Google memastikan: aplikasi yang menguras daya tanpa alasan jelas tidak akan lagi leluasa di Google Play.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget