Samsung Diseret ke Pengadilan! Oura Klaim Galaxy Ring Langgar Paten
- Oura
Gadget – Industri smart ring atau cincin pintar memasuki babak baru yang panas. Oura, pelopor global dalam kategori wearable berbentuk cincin, kembali menggugat empat merek termasuk raksasa teknologi Samsung atas dugaan pelanggaran paten desain struktural. Gugatan ini bukan pertama kalinya, tapi kali ini melibatkan nama besar yang berpotensi mengubah dinamika pasar wearable global.
Pada akhir Oktober 2025, Oura resmi melayangkan tuntutan hukum terhadap Samsung, Zepp Health, Reebok, dan Nexxbase, menuduh keempat perusahaan tersebut meniru inovasi inti dalam desain cincin pintar mereka: penempatan komponen elektronik seperti baterai, sensor, dan sirkuit fleksibel (FPCB) di antara lapisan cincin bagian dalam dan luar.
Namun, tuduhan ini langsung menuai kontroversi. Samsung yang baru meluncurkan Galaxy Ring pada Juli 2024 menilai klaim Oura terlalu luas dan tidak masuk akal, mengingat bentuk melingkar cincin secara fisik membatasi opsi tata letak komponen. Sengketa ini kini bukan hanya soal hak kekayaan intelektual, tapi juga pertarungan ideologis tentang batas antara inovasi dan solusi teknis yang tak terhindarkan.
Artikel ini mengupas tuntas latar belakang gugatan, argumen kedua belah pihak, preseden hukum sebelumnya, dan dampaknya terhadap masa depan industri cincin pintar.
Apa yang Sebenarnya Dilanggar? Inti Paten Oura yang Jadi Senjata Hukum
Oura tidak menggugat sembarangan. Perusahaan asal Finlandia ini memiliki beberapa paten desain dan struktural yang telah terdaftar di Amerika Serikat dan yurisdiksi lain. Inti dari gugatan terbaru berfokus pada desain internal cincin, khususnya:
“Penempatan modul elektronik termasuk baterai tipis, sensor biometrik, dan FPCB (Flexible Printed Circuit Board) di antara dua lapisan shell cincin (dalam dan luar) untuk menjaga permukaan dalam tetap halus dan nyaman di kulit, sambil mempertahankan bentuk melingkar tanpa tonjolan.”
Menurut Oura, pendekatan ini adalah inovasi eksklusif yang mereka kembangkan selama bertahun-tahun riset, dan telah menjadi fondasi kenyamanan serta keandalan produk mereka sejak generasi pertama.
Dalam dokumen pengadilan, Oura menyatakan bahwa Samsung Galaxy Ring, Zepp E Ring, Reebok’s smart ring prototype, dan produk Nexxbase menggunakan konfigurasi serupa tanpa izin atau lisensi, sehingga melanggar paten AS 10.837.112 dan 11.245.678.
Samsung dan Pihak Lain: “Itu Bukan Inovasi, Tapi Kebutuhan Teknis!”
Samsung melalui pernyataan hukumnya menanggapi tudingan Oura dengan keras:
“Oura mencoba mematenkan solusi teknis yang tidak terhindarkan dalam desain cincin elektronik. Jika Anda ingin membuat cincin yang nyaman dan fungsional, Anda tidak punya pilihan selain meletakkan komponen di antara dua lapisan cincin. Ini bukan inovasi ini fisika.”
Argumen ini didukung oleh para ahli desain wearable, yang menyebut bahwa ruang internal cincin sangat terbatas. Untuk menghindari gesekan pada kulit dan menjaga estetika, produsen memang harus menyembunyikan komponen di antara shell dalam dan luar bukan karena meniru Oura, tapi karena tidak ada alternatif lain yang praktis.
Zepp Health dan Reebok juga mengisyaratkan niat untuk melawan gugatan, sementara Nexxbase sebagai brand kecil belum memberikan tanggapan resmi.
Preseden Hukum: Oura Pernah Menang, Tapi Kali Ini Lawannya Lebih Berat
Oura bukan pemain baru dalam perang paten. Sebelumnya, mereka sukses memenangkan gugatan serupa terhadap Ultrahuman dan Ringconn, dua brand cincin pintar yang akhirnya:
- Menandatangani perjanjian lisensi (Ringconn, Circular, Omate)
- Atau memilih melawan dan mengajukan banding (Ultrahuman)
Dalam kasus itu, pengadilan memutuskan bahwa desain struktural Oura memang memenuhi syarat paten karena menyelesaikan masalah teknis spesifik: kenyamanan jangka panjang tanpa mengorbankan fungsionalitas.
Namun, Samsung jauh berbeda dari Ringconn atau Ultrahuman. Raksasa Korea Selatan ini memiliki:
- Tim hukum global yang kuat
- Portofolio paten lebih dari 100.000 dokumen
- Pengalaman melawan Apple, Qualcomm, dan Huawei dalam sengketa teknologi
Bahkan sebelum Galaxy Ring diluncurkan, Samsung sudah memprediksi gugatan ini. Pada Mei 2024, mereka mengajukan gugatan preemptif di pengadilan federal San Francisco, meminta deklarasi bahwa Galaxy Ring tidak melanggar paten Oura. Namun, gugatan itu ditolak karena dianggap prematur produk belum resmi beredar.
Kini, dengan Galaxy Ring sudah di pasaran dan laku keras, pertarungan hukum sesungguhnya dimulai.
Dampak Potensial: Royalti, Larangan Jual, atau Perubahan Desain?
Jika Oura menang, empat perusahaan tergugat menghadapi dua pilihan sulit:
- Membayar royalti kepada Oura untuk setiap unit yang terjual
- Menghentikan penjualan Galaxy Ring dan produk serupa di wilayah AS
Untuk Samsung, opsi kedua hampir mustahil Galaxy Ring adalah bagian krusial dari ekosistem Galaxy yang mencakup Watch, Buds, dan smartphone. Namun, membayar royalti berarti mengakui validitas paten Oura, yang bisa membuka pintu untuk gugatan serupa di Eropa atau Asia.
Sebagai jalan tengah, Samsung mungkin akan:
- Mengajukan banding
- Mengubah desain internal Galaxy Ring generasi berikutnya
- Menggugat balik Oura atas pelanggaran paten milik Samsung
Mengapa Ini Penting bagi Konsumen dan Industri?
Sengketa ini bukan hanya urusan pengadilan ia berpotensi membentuk masa depan industri cincin pintar:
Jika Oura menang, perusahaan kecil mungkin kesulitan memasuki pasar karena ancaman paten.
Jika Samsung menang, standar desain cincin pintar akan lebih terbuka, mendorong inovasi dan persaingan harga.
Bagi konsumen, hasilnya bisa berupa:
- Kenaikan harga (jika royalti dikenakan)
- Inovasi lebih cepat (jika pasar terbuka)
- Keterbatasan pilihan (jika produk ditarik)
Kesimpulan: Inovasi atau Monopoli Desain?
Oura layak diakui sebagai pelopor yang mempopulerkan cincin pintar sebagai kategori wearable yang serius. Namun, ketika sebuah perusahaan mencoba mematenkan solusi yang secara teknis hampir satu-satunya mungkin, batas antara perlindungan inovasi dan monopoli desain menjadi kabur.
Samsung dan para tergugat lain punya argumen kuat: bentuk cincin itu sendiri memaksa desain tertentu. Jika pengadilan sepakat, Oura mungkin harus menerima bahwa tidak semua ide bisa dimonopoli terutama yang lahir dari keterbatasan fisik.
Perang hukum ini baru dimulai. Tapi satu hal pasti: masa depan wearable ring akan ditentukan bukan hanya oleh sensor atau baterai, tapi oleh putusan pengadilan.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
| Google News | Gadget |