Produktivitas Melejit: Galaxy Z Fold7 Bikin Riset Bisnis Super Cepat
- Samsung
Gadget – Di tengah kompetisi bisnis yang semakin ketat, pelaku usaha dihadapkan pada kebutuhan untuk bergerak cepat, mengolah data secara tepat, serta mengambil keputusan yang berbasis analisis.
Tidak lagi cukup hanya mengandalkan intuisi atau ide kreatif, karena dinamika pasar kini berubah sangat cepat. Mulai dari tren konsumen, strategi kompetitor, hingga kondisi global yang makin sulit diprediksi semuanya menuntut proses riset yang lebih praktis, cepat, dan terukur.
Namun pada kenyataannya, riset berbasis data justru sering memakan banyak waktu. Informasi yang tersebar di puluhan tab browser, laporan industri yang panjang, serta dokumen data yang sulit disatukan, menjadikan proses analisis terasa melelahkan. Di sinilah Galaxy Z Fold7 hadir sebagai solusi menyeluruh.
Berbekal kombinasi Gemini Deep Research dan Note Assist dari Galaxy AI, ponsel lipat ini menghadirkan pengalaman riset dan eksekusi bisnis yang jauh lebih ringkas, cepat, dan efisien—semuanya hanya dalam satu layar besar.
Kecepatan Riset Berkat Gemini Deep Research
Bagi pelaku usaha, waktu adalah aset paling berharga. Setiap detik memiliki nilai yang berkaitan langsung dengan peluang bisnis. Karena itu, melakukan riset secara manual bisa terasa membuang waktu, apalagi jika harus membuka ratusan artikel, laporan panjang, dan dokumen pendukung.
Gemini Deep Research di Galaxy Z Fold7 menjawab tantangan ini dengan pendekatan baru terhadap riset berbasis AI. Fitur ini menelusuri ratusan sumber tepercaya mulai dari artikel media, laporan industri, tren media sosial, hingga dokumen Google Workspace.
Contoh prompt Gemini Deep Research di Galaxy Z Fold7 yang digunakan pelaku usaha untuk melakukan riset pasar secara cepat dan komprehensif
- Samsung
Menariknya, semua data tersebut langsung diringkas menjadi laporan yang terstruktur, lengkap dengan insight, poin penting, dan daftar sumber asli yang bisa diverifikasi.
Lebih dari itu, pengguna dapat menyesuaikan cakupan riset sehingga hasilnya tetap relevan dengan kebutuhan. Sebagai contoh, pemilik brand parfum pria yang ingin meluncurkan produk baru untuk target usia 20–35 tahun bisa langsung memberikan prompt spesifik, seperti:
“Teliti tren parfum pria di media sosial. Identifikasi aroma populer, preferensi kemasan, dan strategi pemasaran digital yang efektif untuk target usia 20–35 tahun, lengkap dengan data pendukung.”