Inovasi Besar Xiaomi: 17S Dikabarkan Pakai Chip Internal Generasi Baru

Xiaomi 17S
Sumber :
  • xiaomi

Xiaomi kembali mencuri perhatian dunia teknologi. Setelah sukses memperkenalkan Xiaomi 15S Pro pada 2025 sebagai perangkat pertama yang ditenagai chip internal Xring O1, kini perusahaan tersebut bergerak lebih jauh. Bocoran terbaru mengungkap bahwa Xiaomi telah memulai pengembangan seri Xiaomi 17S, dan menariknya, perangkat ini disebut-sebut akan hadir dengan prosesor generasi baru Xring O2. Kehadiran chip ini bahkan digadang-gadang bakal menjadi salah satu titik balik terbesar dalam perjalanan Xiaomi menuju kemandirian silikon.

Terungkap! Amazfit Active Max Hadir dengan Layar Besar dan Fitur Premium

Kabar perkembangan seri 17S berasal dari tipster populer Tiongkok, Smart Pikachu, yang kerap memberikan bocoran akurat soal industri smartphone. Menurutnya, Xiaomi sudah merancang ponsel dari lini ā€œSā€, yang selama ini dikenal sebagai versi eksperimental dari flagship utama. Lini ini biasanya menjadi tempat Xiaomi menguji teknologi yang belum siap diterjunkan ke pasar global, termasuk prosesor internal yang masih terus disempurnakan.

Langkah Xiaomi menghadirkan 17S dengan Xring O2 bukanlah kejutan besar, namun tetap saja memantik antusiasme tinggi. Hal ini karena 15S Pro yang dirilis tahun lalu telah menunjukkan arah baru ambisi Xiaomi. Meskipun desain dan fitur lainnya tidak banyak berubah dari Xiaomi 15 Pro, pergantian chipset dari Qualcomm ke Xring O1 menjadi sinyal kuat bahwa Xiaomi ingin mengendalikan sepenuhnya performa hardware dan software perangkatnya.

Oppo Pad Air 3 Bakal Meluncur? Ini Bocoran Layar, Chipset, dan Fitur Andalan

Kini, seri Xiaomi 17S diharapkan melanjutkan langkah besar tersebut. Chip Xring O2 diprediksi membawa peningkatan performa yang signifikan berkat penggunaan inti Travis ARM, yang dikenal efisien namun tetap bertenaga. Jika benar demikian, maka Xiaomi bisa menyodok lebih kuat ke jajaran elite produsen ponsel yang memiliki prosesor internal, seperti Apple dan Samsung. Selain memperkuat identitas produk, langkah ini dapat menekan biaya produksi jangka panjang dan membuka ruang inovasi lebih luas.

Meskipun demikian, masih banyak detail yang belum dibuka ke publik. Salah satu yang menarik adalah perkembangan baseband, komponen yang menentukan kemampuan jaringan seluler. Pengembangan baseband internal membutuhkan proses validasi yang panjang dan kompleks, sehingga wajar jika peluncuran seri 17S diproyeksikan pada 2026. Dengan waktu pengembangan yang lebih matang, Xiaomi memiliki peluang memperbaiki kelemahan Xring O1 dan menghasilkan loncatan performa di generasi kedua.

AC Xiaomi Baru Rilis, Harga Mulai Rp4 Jutaan Tapi Fiturnya Premium

Keputusan Xiaomi untuk tetap merilis seri 17S secara eksklusif di pasar Tiongkok juga dinilai strategis. Pasar domestik memberi ruang aman bagi perusahaan untuk menguji stabilitas chip tanpa tekanan regulasi global. Selain itu, perilaku konsumen di Tiongkok yang cepat menerima teknologi baru memungkinkan Xiaomi mendapatkan umpan balik real-time sebelum memperluas penggunaan chip internal ke pasar internasional.

Sementara itu, flagship Xiaomi yang dirilis untuk pasar global dipastikan tetap mengandalkan platform Qualcomm. Keputusan ini cukup masuk akal karena reputasi stabilitas dan efisiensi Qualcomm masih mendominasi pasar smartphone premium. Namun, jika Xring O2 mampu menandingi — atau bahkan melampaui — performa Snapdragon, Xiaomi berpotensi menjadi salah satu pemain paling berpengaruh di pasar prosesor mobile.

Persaingan di industri chipset jelas akan semakin memanas. Di satu sisi, Apple terus mendominasi berkat efisiensi chip seri A dan M. Di sisi lain, Samsung berupaya menghidupkan kembali Exynos agar bisa mengimbangi Apple dan Qualcomm. Kehadiran Xiaomi sebagai kompetitor baru dalam pengembangan silikon internal menambah warna baru dalam kompetisi yang sudah ketat tersebut.

Ekspektasi publik terhadap Xring O2 pun terus meningkat. Jika performanya benar-benar sesuai rumor, maka Xiaomi 17S bisa menjadi ikon inovasi perusahaan. Tidak hanya itu, seri ini juga berpotensi menunjukkan bagaimana Xiaomi perlahan membangun ekosistem hardware yang terintegrasi, mirip strategi Apple dalam beberapa tahun terakhir. Jika strategi ini berjalan mulus, maka Xiaomi bisa meningkatkan efisiensi perangkat, performa gaming, kualitas kamera, dan daya baterai secara lebih konsisten.

Terlebih lagi, Xiaomi dikenal agresif dalam riset dan pengembangan. Perusahaan ini sudah menunjukkan keseriusannya di ranah teknologi AI, IoT, hingga robotika. Kehadiran chip internal generasi kedua akan memperkuat fondasi teknologi mereka sekaligus memberi jalan menuju masa depan yang lebih terkontrol dan kompetitif.

Pada akhirnya, Xiaomi 17S bukan sekadar lanjutan dari seri sebelumnya. Kehadiran chip Xring O2 menandai fase baru. Perusahaan kini tidak hanya bersaing dalam inovasi smartphone, tetapi juga di jantung perangkat itu sendiri: prosesor. Meski tanggal peluncurannya masih dua tahun lagi, rumor seputar seri ini sudah cukup untuk membangun hype besar. Dunia teknologi pun kini menunggu, apakah Xiaomi benar-benar siap mengubah peta persaingan chipset global.