Harga RAM Melonjak 100 Persen: Industri AI Picu Krisis Memori Global
Pasar teknologi menghadapi lonjakan harga RAM yang meningkat hingga lebih dari 100 persen dalam tiga bulan terakhir. Kondisi ini dipicu ledakan permintaan dari industri kecerdasan buatan yang membutuhkan kapasitas memori sangat besar untuk menjalankan pusat data berkecepatan tinggi. Perusahaan teknologi global seperti OpenAI, Google, dan Nvidia terus memperluas infrastruktur AI sehingga menyerap memori jenis DDR5 dan HBM dalam jumlah besar. Jenis memori tersebut juga digunakan perangkat konsumen sehingga pasokan semakin menipis.
Tiga produsen utama DRAM yaitu Samsung, SK hynix, dan Micron kini memusatkan distribusi ke sektor AI. Akibatnya, pasar PC, laptop, hingga smartphone mengalami kekurangan stok yang signifikan. Dampak paling terasa muncul pada harga RAM yang naik berkali lipat. Salah satu contoh adalah modul Corsair Vengeance DDR5 64GB yang awalnya dijual sekitar 204,99 dolar kini melampaui 879,99 dolar dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan.
Kondisi ini memunculkan panic buying di berbagai negara karena penjualan ritel tidak mampu memenuhi permintaan. Pasar komputer rakitan maupun perangkat siap pakai mulai menaikkan harga untuk menyesuaikan biaya produksi yang meningkat.
Dampak Industri dan Prediksi Pemulihan
Situasi semakin tertekan setelah Micron mengumumkan penghentian lini memori konsumen Crucial pada Februari 2026. Perusahaan tersebut mengalihkan kapasitas produksi menuju kebutuhan pusat data dan AI enterprise yang dinilai memberikan keuntungan lebih besar. Langkah ini membuat pasar memori konsumen kini mengandalkan dua produsen besar, Samsung dan SK hynix. Kedua perusahaan memang berencana meningkatkan kapasitas produksi mulai 2026 namun sebagian besar tetap dialokasikan untuk kebutuhan AI.
Dampaknya terasa luas di industri komputer. Beberapa produsen PC seperti Maingear dan CyberPowerPC telah menyesuaikan harga sistem mereka akibat kenaikan biaya memori. Laporan terbaru menunjukkan bahwa Dell merencanakan kenaikan harga PC hingga 20 persen, sementara Lenovo akan meninjau ulang daftar harga per Januari 2026. HP menilai biaya komputer pribadi berpotensi terus meningkat sampai pertengahan 2026 jika tekanan pasokan DRAM tidak membaik.
Kenaikan harga tidak hanya terjadi pada DRAM tetapi juga NAND Flash yang digunakan untuk SSD. Permintaan kontrak NAND meningkat lebih dari 60 persen pada November 2025 seiring pesanan untuk server dan pusat data berbasis AI.