Misteri Terungkap: Ilmuwan Rekam Aktivitas Otak Saat Manusia Menghadapi Kematian!

Misteri Terungkap: Ilmuwan Rekam Aktivitas Otak Saat Manusia Menghadapi Kematian!
Sumber :
  • Dok. epilepsyfoundation

Gadget – Dalam sebuah terobosan ilmiah yang mengejutkan, sekelompok ilmuwan berhasil merekam aktivitas otak manusia saat menghadapi kematian. Penelitian ini, yang dipimpin oleh dr. Ajmal Zemmar dari Universitas Louisville, AS, mengungkap fenomena yang sering disebut sebagai "kilasan hidup di depan mata". Temuan ini tidak hanya memperkuat kesaksian banyak orang yang pernah mengalami pengalaman mendekati kematian (NDE), tetapi juga membuka pintu baru bagi pemahaman kita tentang kesadaran dan kematian.

4 Rekomendasi HP Gaming 1 Jutaan yang Paling Worth It dengan Performa Kencang dan Memori Lega

Awal Penemuan: Rekaman Pertama Aktivitas Otak Menjelang Kematian

Penelitian ini dilakukan pada seorang pasien lansia berusia 87 tahun yang menderita epilepsi di Kanada. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, aktivitas otak manusia dalam proses kematian berhasil direkam. Tim peneliti memonitor aktivitas otak pasien selama 900 detik sebelum dan sesudah kematian, dengan fokus khusus pada 30 detik sebelum dan sesudah jantung berhenti berdetak.

Jangan Panik! Begini Cara Sederhana Bikin Ruang iPhone Cukup untuk iOS 18

Hasilnya sungguh mengejutkan. Meskipun jantung pasien telah berhenti berdetak, gelombang otak yang terkait dengan ingatan tetap aktif. Bahkan, gelombang gamma, yang bertanggung jawab atas fungsi kognitif tingkat tinggi, mengalami peningkatan secara drastis. Ini menunjukkan bahwa otak masih aktif bahkan setelah jantung berhenti.

Hipotesis di Balik Fenomena Kilasan Hidup

Warga Gaza Kecam Kunjungan Utusan Trump, Sebut Hanya Pencitraan di Tengah Krisis Kemanusiaan

Ada dua hipotesis utama yang diajukan oleh para ilmuwan untuk menjelaskan fenomena ini. Pertama, kurangnya oksigen di otak menyebabkan neuron melepaskan sinyal secara tidak terkendali, sehingga memunculkan kembali memori-memori masa lalu. Kedua, ketika seseorang menghadapi ancaman kematian, amigdala—bagian otak yang berperan dalam pemrosesan emosi dan memori—memicu pelepasan ingatan lama, menyebabkan seseorang mengalami kilasan hidup dalam beberapa detik terakhirnya.

Implikasi Medis dan Etis: Kapan Sebenarnya Kehidupan Berakhir?

Temuan ini tidak hanya menarik dari segi ilmiah, tetapi juga memiliki implikasi medis dan etis yang signifikan. Dr. Zemmar menegaskan bahwa penelitian ini menantang pemahaman kita tentang kapan sebenarnya kehidupan berakhir. Saat ini, organ seseorang biasanya didonorkan setelah jantung berhenti berdetak. Namun, jika otak masih aktif setelah kematian, apakah ada waktu terbaik untuk melakukan transplantasi?

Penemuan ini berpotensi mengubah kebijakan medis global terkait waktu kematian dan donasi organ. Ini juga membuka diskusi baru tentang etika medis dan hak pasien.

Halaman Selanjutnya
img_title