AS Blokir DeepSeek: Ancaman Keamanan atau Perang Teknologi? Simak Fakta Lengkapnya!

AS Blokir DeepSeek: Ancaman Keamanan atau Perang Teknologi? Simak Fakta Lengkapnya!
Sumber :
  • deepseek

GadgetAS Blokir DeepSeek: Ancaman Keamanan atau Perang Teknologi? Simak Fakta Lengkapnya!

Wajib Tonton! Video 1 Jam Ini Bocorkan Strategi Nvidia Jauh Sebelum AI Jadi Tren Global

Departemen Perdagangan Amerika Serikat (AS) baru-baru ini mengeluarkan larangan keras terhadap penggunaan DeepSeek, chatbot kecerdasan buatan (AI) asal China, di perangkat milik pemerintah. Langkah ini diambil untuk menjaga keamanan sistem informasi pemerintah AS. Larangan tersebut disampaikan melalui email internal yang ditujukan kepada seluruh pegawai.

"Untuk memastikan keamanan sistem informasi Departemen Perdagangan, akses ke DeepSeek secara umum dilarang di semua GFE (Government Furnished Equipment)," bunyi pengumuman resmi yang dikutip dari Reuters.

OpenAI Uji Iklan Berbasis Niat di ChatGPT, Ini Bukti dari Kode Rahasia OpenAI!

GFE sendiri merujuk pada peralatan yang disediakan pemerintah, seperti laptop, smartphone, dan tablet. Dalam pengumuman tersebut, pegawai juga diminta untuk tidak mengunduh, mengakses, atau menggunakan aplikasi atau situs web apa pun yang terkait dengan DeepSeek.

Larangan Meluas ke Instansi Lain

Google Ingatkan Bahaya Percaya Penuh pada AI, Sundar Pichai Beberkan Risikonya

Sebelum Departemen Perdagangan, DeepSeek sudah lebih dulu dilarang di Kantor Administrasi Kepala DPR AS. Larangan serupa juga berlaku di Badan Pertahanan AS (Pentagon), Angkatan Laut, dan bahkan NASA. Pemerintah federal AS juga sedang mempersiapkan Rancangan Undang-Undang (RUU) yang akan melarang penggunaan DeepSeek secara tegas.

RUU tersebut mengancam sanksi berat bagi pelanggar, mulai dari denda hingga hukuman penjara, baik untuk individu maupun korporasi. Langkah ini menunjukkan betapa seriusnya AS dalam menangani potensi ancaman dari teknologi AI asal China.

Negara Lain Ikut Waspada

DeepSeek, yang diluncurkan awal tahun ini, sempat menjadi buah bibir di dunia teknologi. AI ini diklaim mampu mengungguli ChatGPT buatan OpenAI, perusahaan AS yang terkenal dengan teknologi AI-nya. DeepSeek bahkan disebut lebih efisien karena menggunakan spesifikasi teknologi yang lebih rendah namun dengan kemampuan yang tidak kalah canggih.

Namun, kehadiran DeepSeek juga menuai kontroversi. Beberapa negara mulai memblokir atau mempertimbangkan pemblokiran terhadap AI ini. Taiwan, Italia, Australia, dan Korea Selatan adalah beberapa negara yang telah mengambil langkah serupa.

Di Eropa, Jerman dan Prancis sedang mengkaji risiko DeepSeek terhadap regulasi perlindungan data GDPR (General Data Protection Regulation). Kedua negara ini ingin memastikan bahwa teknologi tersebut tidak melanggar kebijakan privasi yang ketat di Uni Eropa.

Halaman Selanjutnya
img_title