ByteDance Luncurkan Seed3D 1.0: Ubah Foto Biasa Jadi Model 3D Realistis dalam Sekejap

ByteDance Luncurkan Seed3D 1.0
Sumber :
  • bytedance

ByteDance, perusahaan induk dari aplikasi populer TikTok, kembali membuat gebrakan besar di dunia teknologi. Kali ini, raksasa digital asal Tiongkok itu memperkenalkan Seed3D 1.0, sebuah alat berbasis kecerdasan buatan (AI) yang mampu mengubah foto dua dimensi (2D) menjadi model tiga dimensi (3D) dengan detail menakjubkan. Teknologi ini disebut-sebut sebagai langkah besar menuju masa depan pembuatan konten 3D yang lebih cepat, realistis, dan mudah diakses.

RAM Langka Bikin Harga Laptop Terancam Naik, Awal Tahun Depan Jadi Titik Krusial

Berbeda dari generator model 3D biasa, Seed3D 1.0 mampu menghasilkan model lengkap dengan geometri kompleks, tekstur fotorealistik, serta material rendering berbasis fisik (PBR) yang biasa digunakan dalam simulasi profesional. Dengan kata lain, hanya dari satu gambar, pengguna bisa mendapatkan representasi 3D yang sangat mirip dengan aslinya — baik dari segi bentuk maupun pencahayaan.

Mengandalkan Arsitektur Diffusion Transformer

Gak Ribet! 3 Trik Sederhana Supaya Gemini AI Hasilkan Gambar Lebih Realistis

Keunggulan utama Seed3D 1.0 terletak pada fondasinya. ByteDance membangunnya di atas arsitektur Diffusion Transformer, sebuah pendekatan AI generatif yang kini tengah menjadi tren di industri. Sistem ini dilatih menggunakan kumpulan data berukuran besar, memungkinkan Seed3D mengenali beragam objek, tekstur, dan struktur spasial dengan tingkat akurasi tinggi.

Menariknya, meskipun hanya memiliki 1,5 miliar parameter, Seed3D diklaim mampu mengungguli model lain yang jauh lebih besar seperti Hunyuan3D 2.1 yang menggunakan sekitar 3 miliar parameter. Artinya, ByteDance berhasil menciptakan sistem yang lebih efisien tanpa mengorbankan kualitas.

Inovasi Gila Honor: Ponsel dengan Lengan Robot Segera Diproduksi Massal

Fokus pada Realisme dan Skala

ByteDance menekankan bahwa Seed3D 1.0 dikembangkan dengan tiga prinsip utama: realisme, struktur, dan skalabilitas. Dalam praktiknya, sistem ini bekerja dengan cara bertahap. Pertama, Seed3D menganalisis foto menggunakan model bahasa visual (visual language model) untuk memahami bentuk, kedalaman, dan konteks objek di dalam gambar. Setelah itu, model 3D dibangun berdasarkan analisis tersebut dan digabungkan menjadi satu adegan lengkap.

Pendekatan ini membuat Seed3D mampu menangani berbagai tingkat kompleksitas. Pengguna dapat membuat model 3D dari satu benda sederhana seperti kursi, hingga menciptakan lingkungan besar seperti ruang kantor detail atau lanskap kota berskala luas. Skalabilitas ini menjadi nilai tambah penting bagi pengembang yang ingin membangun dunia virtual atau simulasi realistis.

Tekstur Lebih Konsisten dan Alami

Salah satu masalah umum dalam pembuatan model 3D dari gambar adalah inkonsistensi tekstur ketika dilihat dari berbagai sudut. Seed3D 1.0 mengatasi hal tersebut dengan pendekatan canggih terhadap koherensi visual.

Alih-alih menggunakan tekstur generik yang sering kali tampak tidak alami, alat ini menghasilkan material dinamis yang selaras dengan pencahayaan dan perspektif gambar asli. Hasilnya, model tetap terlihat realistis dan konsisten dari setiap sudut pandang, sebuah kemampuan yang sangat penting untuk aplikasi profesional seperti game, animasi, atau simulasi robotika.

Integrasi dengan Platform Simulasi dan AI

Seed3D bukan hanya alat untuk desainer grafis atau pembuat konten. ByteDance juga menargetkan pengguna di bidang robotika dan kecerdasan buatan (AI embodied learning). Model 3D yang dihasilkan bisa langsung digunakan dalam platform simulasi seperti NVIDIA Isaac Sim, yang biasa dipakai untuk melatih robot atau sistem otonom dalam lingkungan virtual.

Dengan demikian, Seed3D membuka peluang baru dalam riset dan pengembangan AI. Robot atau sistem cerdas kini bisa belajar dari dunia 3D yang dihasilkan secara instan dari gambar nyata, mempercepat proses pelatihan tanpa memerlukan lingkungan fisik.

Menghadapi Persaingan di Dunia 3D Generatif

Dalam beberapa tahun terakhir, banyak perusahaan berlomba menciptakan teknologi serupa. Beberapa proyek open-source seperti Hunyuan3D atau pendekatan eksperimental seperti Gaussian Splatting telah menunjukkan potensi besar dalam generasi 3D otomatis. Namun, ByteDance mengklaim Seed3D berhasil melampaui batas itu dengan kombinasi akurasi spasial tinggi, efisiensi komputasi, dan realisme tekstur yang mengesankan.

Dengan performa yang melampaui model open-source maupun komersial, Seed3D menegaskan ambisi ByteDance untuk mengambil peran utama dalam ekosistem AI kreatif. Jika TikTok merevolusi cara orang berbagi video pendek, maka Seed3D berpotensi melakukan hal serupa untuk dunia 3D digital.

Langkah Strategis ke Masa Depan Konten Imersif

Peluncuran Seed3D 1.0 juga mencerminkan strategi jangka panjang ByteDance dalam memperluas pengaruhnya di luar media sosial. Dunia sedang bergerak menuju era komputasi spasial, di mana batas antara dunia nyata dan virtual semakin kabur. Dalam konteks itu, alat seperti Seed3D bisa menjadi fondasi penting bagi aplikasi metaverse, game 3D, desain arsitektur virtual, dan teknologi realitas campuran (mixed reality).

Bayangkan, pengguna hanya perlu memotret sebuah ruangan atau benda, lalu secara instan mendapatkan versi 3D-nya untuk digunakan dalam desain interior virtual, simulasi robot, atau bahkan dunia metaverse pribadi. Potensi ini bukan lagi imajinasi, melainkan sesuatu yang bisa dilakukan dengan satu klik berkat Seed3D.

Dengan kemampuan mengubah gambar biasa menjadi model 3D realistis dalam hitungan detik, Seed3D 1.0 menandai lompatan besar dalam teknologi generatif. Keunggulannya dalam efisiensi, konsistensi tekstur, dan skalabilitas menjadikannya alat yang sangat menjanjikan, bukan hanya bagi kreator konten, tetapi juga bagi industri simulasi, robotika, dan pengembang dunia virtual.

Ketika batas antara konten nyata dan sintetis terus memudar, kehadiran Seed3D 1.0 mempertegas posisi ByteDance sebagai salah satu pemain paling inovatif di ranah kecerdasan buatan dan dunia digital imersif. Dunia 3D kini tidak lagi eksklusif bagi para profesional — berkat teknologi ini, siapa pun bisa menciptakannya dengan mudah, cepat, dan sangat realistis.