Google Ingatkan Bahaya Percaya Penuh pada AI, Sundar Pichai Beberkan Risikonya

Google Ingatkan Bahaya Percaya Penuh pada AI, Sundar Pichai Beberkan Risikonya
Sumber :
  • Canva

Ringkasan Berita:

Wajib Tonton! Video 1 Jam Ini Bocorkan Strategi Nvidia Jauh Sebelum AI Jadi Tren Global
  • Sundar Pichai menegaskan teknologi AI masih bisa melakukan kesalahan sehingga pengguna tidak boleh mempercayainya tanpa verifikasi.
  • Google mendorong ekosistem informasi yang seimbang lewat Search dan Gemini yang dikembangkan secara hati hati.
  • Peluncuran model Gemini 3.0 dinilai sebagai fase baru AI, namun risiko dan mitigasinya tetap harus diperhatikan konsumen.

Gadget – CEO Alphabet yang juga memimpin Google, Sundar Pichai, kembali mengingatkan publik agar tidak mempercayai sepenuhnya apa pun yang dikatakan oleh perangkat kecerdasan buatan. Dalam wawancara eksklusif dengan BBC, ia menegaskan bahwa model AI modern, termasuk yang dikembangkan Google, masih memiliki kelemahan dan bisa membuat kesalahan.

Coding Jadi Otomatis! Google Rilis Antigravity dengan AI Gemini 3

Pichai menjelaskan bahwa AI memang semakin canggih dan memberi banyak manfaat, tetapi tetap membutuhkan pemahaman cara pakainya. Menurutnya, teknologi ini harus dilihat sebagai alat bantu yang melengkapi, bukan menggantikan akurasi sumber informasi lain. Ia menegaskan bahwa penggunaan AI perlu dilakukan secara bijak dengan memadukan hasil analisisnya dengan pengetahuan dari ekosistem informasi yang lebih luas.

Ia juga menyoroti kebiasaan sebagian pengguna yang sepenuhnya mengandalkan hasil AI tanpa melakukan pengecekan ulang. Kondisi ini dianggap berbahaya karena citra AI sebagai teknologi yang serba tahu sebenarnya tidak akurat. Meskipun dapat menghasilkan teks kreatif atau menjawab pertanyaan rumit, AI tetap bisa keliru dalam data faktual.

ChatGPT Kini Ada Grup Chat, Kolaborasi hingga 20 Orang!

Pentingnya Ekosistem Informasi yang Imbang

Dalam wawancara tersebut, Pichai menyatakan bahwa Google Search tetap menjadi salah satu rujukan utama untuk informasi akurat. Ia menyebut bahwa produk pencarian tradisional ini melengkapi AI seperti Gemini karena Search bekerja dengan basis data luas, verifikasi ketat, serta penyajian hasil yang bertingkat.

Ia menjelaskan bahwa inilah alasan Google terus mempertahankan sejumlah layanan guna memastikan pengguna memiliki pilihan selain AI. Model seperti Gemini dirancang untuk dialog, kreativitas, dan panduan cepat, sementara Search memiliki pendekatan berbeda yang membantu masyarakat menemukan informasi valid dari berbagai sumber.

Menurut Pichai, keberagaman akses informasi menjadi penting karena AI berisiko menampilkan jawaban yang percaya diri meski sebenarnya salah. Risiko ini ada pada seluruh model AI besar di pasar, bukan hanya milik Google. Teknologi AI terkini masih rentan terhadap error, bias interpretasi, atau asumsi yang tidak lengkap dari data pelatihannya.

Halaman Selanjutnya
img_title