Ciletuh: Sejarah dan Keindahan Alam di Balik Geopark Sukabumi

Sejarah dan Pesona Geopark Ciletuh, Sukabumi
Sumber :
  • Youtube

Melangkah ke tahun 1910, pembangunan dermaga pertama dimulai, dan selama periode 1890 hingga 1923, kapal Speelman menjadi pemandangan umum di jalur perairan ini. Saat itu, kegiatan berburu banteng di Cikepuh, yang dulu dikenal sebagai Cibanteng, turut menyemarakkan suasana.

5 Pilihan Terbaik Jam Tangan Solar, Cocok Untuk Aktivitas Outdoor

Seiring bertumbuhnya ekonomi di sekitar Ciletuh, banyak perusahaan perkebunan mulai muncul, seperti Perkebunan Ciemas, serta industri kelapa sawit, tepung tapioka, karet, dan teh. Terdapat juga rencana pembangunan jalur kereta api yang akan menghubungkan Bandung dan Ciletuh melalui Pagelaran, Agrabinta, dan Cicurug, namun rencana ini tidak terlaksana karena berbagai kendala.

Menggelar pandangan lebih jauh, Ciletuh juga mempunyai potensi kekayaan alam yang melimpah, terutama dalam sektor pertambangan. Sejak sebelum penjajahan Belanda, masyarakat lokal telah menyadari potensi emas yang ada di sungai dan pegunungan sekitarnya. Ki Kamaludin merujuk pada lirik lagu Tembang Sunda Mamaos Cianjuran yang menggambarkan logam emas di lokasi tersebut, "Putri nu Ngabengbreng Koneng", simbolis merujuk pada penemuan emas di Ciletuh.

Nggak Perlu VPN Lagi! Simontok Browser Untuk Buka Semua Situs yang Diblokir

Kini, Kawasan Ciletuh telah diakui sebagai destinasi wisata Geopark Ciletuh-Palabuhanratu oleh UNESCO. Keindahan alamnya, yang ditawarkan dalam bentuk pantai, air terjun, dan teluk menawan, membuatnya menjadi daya tarik yang kuat bagi para wisatawan. Namun, di balik pesona tersebut, terdapat kisah panjang yang membawa nilai lebih bagi mereka yang ingin menjelajahi sejarahnya.

Dari hanya sekadar nama sebuah sungai kecil, Ciletuh telah berkembang menjadi salah satu ikon wisata yang kaya akan narasi sejarah, alam, dan budaya. Geopark Ciletuh-Palabuhanratu kini menjadi simbol keindahan alam yang turut melestarikan warisan sejarah, menghubungkan generasi masa lalu dengan masa kini.

12 Katak Penghuni Gunung Myuboku!

Dengan pelestarian nilai-nilai sejarah dan kebudayaan lokal, Ciletuh diharapkan tidak hanya akan dikenang sebagai nama tempat, tetapi juga sebagai kawasan yang menyimpan cerita perjuangan, perdagangan, dan perkembangan dari zaman penjajahan hingga saat ini.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget