Misteri Kematian Penyanyi Thailand Chayada Usai Pijat: Terapis Angkat Bicara

Misteri Kematian Penyanyi Thailand Chayada Usai Pijat: Terapis Angkat Bicara
Sumber :
  • FACEBOOK (ผิง ชญาดา)

Gadget – Kasus kematian Chayada, penyanyi muda asal Thailand, menjadi sorotan publik setelah diketahui ia meninggal dunia usai menjalani tiga kali sesi pijat. Wanita berusia 20 tahun ini sebelumnya mengeluhkan nyeri pada leher dan pundaknya, tetapi serangkaian sesi terapi justru berujung pada tragedi yang memilukan. Kini, terapis yang menangani Chayada mengungkapkan pengakuan dan meminta keadilan.

11 Drama Korea Terbaik Jang Seung Jo yang Wajib Ditonton, Aktingnya Konsisten Kuat dan Berkesan

Kronologi Pijat yang Berujung Tragis

Dilansir dari Bangkok Post, kasus ini bermula ketika Chayada mengunjungi sebuah panti pijat di wilayah Udon Thani pada 5 Oktober 2024. Ia mengeluhkan rasa sakit di bagian leher dan pundak. Menurut keluarganya, dua hari setelah sesi pertama, Chayada kembali mengalami rasa nyeri yang lebih parah di bagian belakang leher. Ia pun meminum obat pereda nyeri untuk mengurangi ketidaknyamanan tersebut.

FIRST MAN Siap Tayang 15 Desember 2025, Sinopsis Penuh Intrik dan Konflik Keluarga

Pada unggahan di media sosialnya tanggal 6 November, Chayada sempat menyebut bahwa pijatan yang diterimanya mencakup teknik memutar leher. Namun, bukannya membaik, kondisinya justru semakin buruk. Seminggu kemudian, ia mulai merasakan kebas di tangan dan kembali ke tempat pijat yang sama untuk menjalani sesi kedua.

Keluhannya terus bertambah hingga dua minggu kemudian tubuhnya kaku, bahkan ia tidak bisa menunduk. Chayada kemudian memutuskan menjalani sesi ketiga dengan terapis yang berbeda. Sayangnya, hasilnya tetap mengecewakan. Gejala seperti kesemutan, rasa panas, dan gatal di jari, serta kebas di kaki kanan mulai muncul.

10 Drama Korea Terbaik Jung So Min Selain Would You Marry Me, Wajib Masuk Watchlist

Perjalanan ke Rumah Sakit

Merasa kondisinya semakin serius, Chayada akhirnya mencari pengobatan medis. Pada akhir Oktober 2024, ia dirawat di RS Piboonrak sebelum dirujuk ke RS Nonghan dan RS Udonthani. Selama masa perawatan, ia mengeluhkan sakit luar biasa di bagian leher dan kaki. Hasil pemeriksaan medis menunjukkan bahwa ia menderita transverse myelitis, sebuah gangguan saraf akibat peradangan pada sumsum tulang belakang.

Meskipun sempat menunjukkan tanda-tanda pemulihan, Chayada kembali mengalami kekakuan dan kejang pada 18 November. Ia harus dirawat di ICU RS Udonthani mulai 22 November. Tragisnya, setelah hampir tiga minggu berjuang, ia meninggal dunia pada 8 Desember akibat sepsis atau keracunan darah.

Halaman Selanjutnya
img_title