Akun Ini Kembali Ramal Timnas Indonesia Kalah dari Bahrain, Benarkah Garuda Akan Tumbang Lagi?
- PSSI
Gadget – Timnas Indonesia akan menghadapi tantangan besar saat berjumpa dengan Bahrain pada matchday ke-8 Grup C putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Laga ini akan digelar di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Selasa (25/3/2025).
Setelah kekalahan telak 1-5 dari Australia, skuad Garuda dituntut untuk bangkit demi menjaga peluang lolos ke Piala Dunia. Namun, sebuah akun Instagram yang dikenal dengan prediksi akuratnya kembali mengeluarkan ramalan yang cukup mengejutkan.
Akun Ini Prediksi Timnas Indonesia Kalah Lagi
Menjelang laga krusial ini, akun Instagram @_football.predictions mengunggah prediksi yang menyebutkan bahwa Timnas Indonesia akan kalah 1-2 dari Bahrain. Menurut mereka, strategi yang diterapkan oleh pelatih Patrick Kluivert masih memiliki celah yang dapat dimanfaatkan lawan.
Prediksi
Photo :
“Ketergantungan Kluivert yang berlebihan pada penguasaan bola bagi Indonesia, yang sebelumnya merupakan tim yang mengandalkan serangan balik, meninggalkan terlalu banyak ruang di belakang,” tulis akun tersebut.
Lebih lanjut, mereka menambahkan bahwa Bahrain sangat piawai dalam memanfaatkan serangan balik cepat. Hal ini berpotensi menjadi senjata utama untuk menaklukkan lini pertahanan Timnas Indonesia yang masih beradaptasi dengan perubahan taktik.
Rekam Jejak Prediksi Akun Ini yang Mengejutkan
Prediksi ini mungkin terdengar seperti analisis biasa, namun akun @_football.predictions sebelumnya pernah menghebohkan jagat maya dengan ramalan yang terbukti benar. Saat Timnas Indonesia berhadapan dengan Australia, akun ini meramalkan kekalahan 1-5 bagi skuad Garuda, dan hasilnya ternyata sesuai dengan kenyataan.
Prediksi skor Indonesia vs Australia
- Instagram @_football.prediction
Dalam prediksi sebelumnya, mereka menyebutkan bahwa Kluivert akan menerapkan gaya permainan berbasis penguasaan bola dengan pemain yang belum terbiasa dengan sistem tersebut. Akibatnya, Indonesia kesulitan menghadapi transisi cepat yang diterapkan oleh Australia.
“Indonesia kesulitan mengendalikan transisi penguasaan bola Australia. Kluivert menerapkan gaya permainan berbasis penguasaan bola dengan pemain yang kurang memiliki teknik,” demikian analisis akun tersebut kala itu.
Benar saja, saat pertandingan berlangsung, Timnas Indonesia menguasai 60 persen penguasaan bola, tetapi justru dihukum dengan serangan balik mematikan dari Australia.
