Penerima Bansos Wajib Vasektomi? Ini Penjelasan, Efek Samping, dan Respons Publik

Penerima Bansos Wajib Vasektomi? Ini Penjelasan, Efek Samping, dan Respons Publik
Sumber :
  • Alodokter

Untuk itu, Dedi menggagas agar kepesertaan dalam program Keluarga Berencana, terutama KB pria melalui vasektomi, menjadi syarat penerimaan berbagai bentuk bantuan, seperti:

11 Drama Korea Terbaik Jang Seung Jo yang Wajib Ditonton, Aktingnya Konsisten Kuat dan Berkesan
  • Beasiswa
  • Sambungan listrik baru
  • Bantuan rumah tidak layak huni
  • Bantuan kesehatan dan kelahiran

“Jangan membebani reproduksi hanya pada perempuan. Yang harus dikejar adalah laki-laki. Karena seringkali perempuannya lupa minum pil atau lainnya. Jadi laki-lakinya yang harus KB,” kata Dedi.

FIRST MAN Siap Tayang 15 Desember 2025, Sinopsis Penuh Intrik dan Konflik Keluarga

KB Pria: Upaya Pemerataan Beban dan Tanggung Jawab Reproduksi

Selama ini, program KB kerap dikaitkan dengan perempuan. Dedi menilai perlu ada pendekatan baru dengan menitikberatkan pada pria sebagai subjek utama.

10 Drama Korea Terbaik Jung So Min Selain Would You Marry Me, Wajib Masuk Watchlist

Langkah ini dinilai dapat menghapus ketimpangan tanggung jawab reproduksi yang selama ini dibebankan pada perempuan. Vasektomi pun dianggap sebagai pilihan rasional dalam konteks perencanaan keluarga jangka panjang, terutama bagi pasangan yang sudah memiliki anak cukup.

Respons dan Polemik: Antara Edukasi dan Hak Asasi

Usulan Dedi menuai tanggapan beragam. BKKBN menyambut dengan pendekatan edukatif, menyatakan bahwa vasektomi tidak mengurangi “keperkasaan” pria dan bisa menjadi solusi jangka panjang untuk menekan angka kelahiran tidak terencana di keluarga prasejahtera.

Namun, dari sisi lain, Komnas HAM menyuarakan kekhawatiran. Mereka menegaskan bahwa pemaksaan program KB—terlebih dikaitkan dengan hak dasar seperti bantuan sosial—berpotensi melanggar hak asasi manusia.

Menurut Komnas HAM, partisipasi dalam program KB harus bersifat sukarela dan berdasarkan kesadaran, bukan tekanan karena kebutuhan ekonomi.

Kesimpulan: Kebijakan Populis atau Intervensi Terlalu Jauh?

Usulan menjadikan vasektomi sebagai prasyarat bansos membawa diskursus baru dalam kebijakan publik. Di satu sisi, niat untuk mendistribusikan bantuan secara merata dan mengendalikan pertumbuhan penduduk patut diapresiasi. Namun di sisi lain, menyaratkan tindakan medis sebagai syarat administratif memicu polemik serius soal otonomi tubuh dan keadilan sosial.

Apapun kebijakan yang diambil ke depan, penting bagi pemerintah untuk:

  • Mengedepankan edukasi dan kesadaran
  • Memberikan akses konseling gratis
  • Menjaga prinsip sukarela dalam setiap keputusan medis
  • Memastikan bahwa bantuan sosial tetap berpihak pada rakyat yang paling membutuhkan

Apakah Vasektomi Solusi Tepat?

Meskipun efektif, vasektomi tetap bukan pilihan yang bisa disamaratakan. Prosedur ini harus dilihat sebagai bagian dari kesadaran dan perencanaan keluarga jangka panjang, bukan kewajiban semata demi mendapatkan bantuan.

Halaman Selanjutnya
img_title