Alasan Resmi TNI Batal Mutasi 7 Pati, Termasuk Letjen Kunto Arief Wibowo

Alasan Resmi TNI Batal Mutasi 7 Pati, Termasuk Letjen Kunto Arief Wibowo
Sumber :
  • Kepala Pusat Penerangan TNI Brigjen TNI Kristomei Sianturi ungkap alasan pembatalan mutasi pati TNI. (Foto: Arsip Puspen TNI)

Gadget – Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto secara resmi membatalkan rencana mutasi tujuh perwira tinggi TNI. Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah Letjen Kunto Arief Wibowo, yang semula akan dimutasi dari posisi Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) menjadi staf khusus KSAD.

11 Drama Korea Terbaik Jang Seung Jo yang Wajib Ditonton, Aktingnya Konsisten Kuat dan Berkesan

Menurut Brigjen TNI Kristomei Sianturi, pembatalan ini dilakukan setelah melalui pertimbangan matang. "Ada tugas-tugas penting yang masih harus diselesaikan oleh pejabat saat ini," ujarnya dalam keterangan tertulis. Selain itu, perkembangan situasi juga menjadi faktor penentu.

Kenapa Letjen Kunto Menjadi Sorotan?

FIRST MAN Siap Tayang 15 Desember 2025, Sinopsis Penuh Intrik dan Konflik Keluarga

Nama Letjen Kunto menjadi pusat perhatian karena beberapa alasan:

1. Durasi Jabatan yang Singkat

10 Drama Korea Terbaik Jung So Min Selain Would You Marry Me, Wajib Masuk Watchlist

Kunto baru menjabat sebagai Pangkogabwilhan I selama empat bulan sejak pelantikannya pada Januari 2025 lalu. Waktu yang relatif singkat untuk sebuah rotasi jabatan, sehingga memunculkan spekulasi di kalangan publik.

2. Posisi Baru yang Dipertanyakan

Mutasi Kunto ke posisi staf khusus KSAD juga menuai kontroversi. Bagaimana mungkin seorang jenderal bintang tiga diberi tanggung jawab yang terlihat kurang strategis? Hal ini memicu berbagai asumsi.

3. Hubungan dengan Try Sutrisno

Sebagai putra mantan Wakil Presiden Try Sutrisno, nama Kunto sering dikaitkan dengan isu politik. Terlebih, Try Sutrisno sebelumnya ikut menandatangani delapan poin tuntutan forum purnawirawan TNI, salah satunya soal pergantian Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.

Alasan Resmi dari TNI

TNI menegaskan bahwa pembatalan mutasi ini sepenuhnya didasarkan pada kebutuhan organisasi. Berikut adalah poin-poin utama dari pernyataan resmi mereka:

  • Tour of Duty/Area: Rotasi jabatan dilakukan untuk menjaga profesionalisme dan efektivitas operasional.
  • Sidang Wanjakti: Proses mutasi telah melalui mekanisme Dewan Kepangkatan dan Jabatan Tinggi (Wanjakti).
  • Stabilitas Nasional: Keputusan ini bertujuan untuk menjaga stabilitas serta keamanan nasional di tengah dinamika situasi global.

Meski TNI menyatakan keputusan ini bersifat teknis, banyak pihak menduga ada unsur politik di balik pembatalan ini.

Publik mempertanyakan apakah ini terkait dengan hubungan Kunto dengan ayahnya, Try Sutrisno, yang aktif dalam forum purnawirawan TNI.

Namun, hingga saat ini belum ada bukti kuat yang mengonfirmasi adanya intervensi politik dalam keputusan tersebut.

Halaman Selanjutnya
img_title