Panduan Lengkap Menanam Tanaman Hidroponik di Rumah: Mudah, Praktis, dan Cocok untuk Pemula!

Cara Menanam Tanaman Hidroponik
Sumber :
  • lifeworks

Gadget

5 Tablet Murah Terbaik untuk Mahasiswa 2025: Ringan, Tangguh, dan Cocok Buat Tugas & eBook!

Kini, menanam sayuran segar di rumah bukan lagi hal yang sulit. Tanpa perlu lahan luas atau tanah subur, kamu bisa memanfaatkan metode hidroponik cara modern bercocok tanam menggunakan air dan nutrisi. Metode ini kian populer di kalangan masyarakat urban karena efisien, ramah lingkungan, dan bisa dilakukan di lahan sempit seperti balkon atau halaman rumah.

Bagi kamu yang tertarik mencobanya, berikut panduan lengkap cara menanam tanaman hidroponik yang mudah dan tepat, cocok untuk pemula.


Mengenal Sistem Hidroponik: Pilih yang Sesuai Kebutuhan

10 Tanaman Hias Bandel yang Cocok untuk Rumah Sempit, Cantik & Anti Ribet!

Langkah pertama adalah memahami sistem hidroponik yang ada. Setiap sistem memiliki cara kerja yang berbeda, berikut beberapa jenis sistem populer:

  • Wick System (Sistem Sumbu): Paling sederhana, cocok untuk pemula. Menggunakan sumbu kain sebagai penghubung larutan nutrisi ke akar tanaman.

  • 5 Rekomendasi Setrika Uap Praktis dan Hemat Waktu di 2025.

    NFT (Nutrient Film Technique): Nutrisi mengalir terus-menerus dalam lapisan tipis di akar tanaman.

  • DWC (Deep Water Culture): Akar tanaman langsung direndam dalam larutan nutrisi yang diberi oksigen.

  • Ebb and Flow: Larutan nutrisi mengalir naik-turun secara berkala untuk menyiram akar.

Jika baru mulai, Wick System dan DWC adalah pilihan yang tepat karena mudah dirakit dan tidak memerlukan banyak alat tambahan.


Memilih Jenis Tanaman yang Cocok

Tidak semua tanaman bisa tumbuh optimal di sistem hidroponik. Namun, berbagai jenis sayuran daun terbukti berhasil, seperti:

  • Selada

  • Kangkung

  • Bayam

  • Pakcoy

  • Sawi

  • Cabai rawit

Tanaman seperti selada dan kangkung sangat disarankan untuk pemula karena cepat panen, tahan terhadap perubahan lingkungan, dan perawatannya relatif mudah.


Menyiapkan Alat dan Bahan

Sebelum mulai menanam, pastikan kamu sudah memiliki perlengkapan berikut:

  • Wadah tanam: Bisa dari botol bekas, ember, atau bak plastik.

  • Net pot: Tempat menanam benih yang berlubang di bagian bawah.

  • Media tanam: Rockwool, arang sekam, atau cocopeat sangat baik dalam menyimpan air dan nutrisi.

  • Larutan nutrisi: Gunakan AB Mix yang umum dijual di toko pertanian.

  • Pompa air (opsional): Dibutuhkan untuk sistem NFT atau DWC.

Menariknya, kamu bisa menggunakan barang-barang bekas seperti botol air mineral atau styrofoam sebagai wadah tanam. Ini bisa jadi langkah awal untuk bercocok tanam yang ramah lingkungan.


Menyemai dan Menumbuhkan Benih

Setelah alat siap, pilih benih berkualitas. Rendam benih dalam air hangat selama 4–6 jam untuk mempercepat perkecambahan. Kemudian, tempatkan di atas rockwool yang telah dibasahi.

Simpan benih di tempat gelap dan lembab selama 2–3 hari. Setelah tumbuh tunas, pindahkan ke tempat terang agar tanaman bisa mulai berfotosintesis.


Memindahkan Bibit ke Sistem Hidroponik

Setelah tanaman tumbuh sekitar 5–7 cm dan memiliki 3–4 helai daun, saatnya dipindahkan ke sistem hidroponik. Letakkan bibit ke dalam net pot yang sudah berisi media tanam, kemudian taruh di atas wadah berisi larutan nutrisi.

Pastikan akar menyentuh larutan agar tanaman bisa menyerap nutrisi dengan maksimal.


Meracik Larutan Nutrisi dengan Benar

Nutrisi merupakan kunci sukses dalam hidroponik. Campurkan AB Mix sesuai petunjuk. Biasanya, bagian A dan B dicampur terpisah dalam air, baru kemudian digabungkan.

Pastikan pH larutan berada di kisaran 5,5 hingga 6,5. Gunakan alat ukur pH dan EC (electrical conductivity) untuk memastikan tanaman menerima nutrisi sesuai kebutuhan.


Perawatan Rutin agar Tanaman Sehat

Agar tanaman tumbuh subur, perawatan rutin sangat diperlukan. Beberapa hal penting yang perlu kamu perhatikan antara lain:

  • Cek volume air setiap hari, tambahkan jika berkurang.

  • Ukur pH dan EC minimal setiap 2–3 hari.

  • Pastikan tanaman mendapat sinar matahari 4–6 jam per hari.

  • Bersihkan wadah dan alat tanam secara berkala untuk mencegah lumut dan jamur.

  • Jika daun menguning, cek kemungkinan kekurangan nutrisi atau gangguan pH.


Masa Panen dan Cara Memanen

Tanaman seperti selada dan kangkung umumnya siap dipanen dalam 3–4 minggu. Kamu bisa memanen dengan memotong batang atau mencabut tanaman dari akarnya, tergantung kebutuhan konsumsi.

Menariknya, setelah panen, kamu bisa langsung menyemai benih baru untuk siklus tanam berikutnya.


Kelebihan Hidroponik yang Perlu Kamu Tahu

Metode hidroponik memiliki banyak keunggulan:

  • Hemat air: Menggunakan hingga 90% lebih sedikit air dibanding pertanian konvensional.

  • Tanpa tanah: Cocok untuk ruang sempit dan rumah perkotaan.

  • Pertumbuhan cepat: Nutrisi langsung terserap akar tanpa hambatan.

  • Lebih bersih: Tidak ada lumpur dan lebih sedikit hama.

Dengan segala kelebihannya, hidroponik menjadi solusi pertanian masa depan yang layak dicoba.


Tips Tambahan untuk Hasil Maksimal

Beberapa tips penting lainnya agar tanam hidroponik kamu sukses:

  • Gunakan air bersih seperti air sumur atau air hujan.

  • Hindari menyentuh akar terlalu sering.

  • Tempatkan tanaman di lokasi dengan sirkulasi udara baik.

  • Rotasi tanaman secara berkala untuk menjaga keragaman nutrisi.


Secara keseluruhan, menanam tanaman dengan metode hidroponik sangat bisa dilakukan siapa saja. Dengan peralatan sederhana dan sedikit ketelatenan, kamu bisa menghasilkan sayuran segar, sehat, dan bebas pestisida dari rumah sendiri.

Yuk, mulai gaya hidup sehat dan modern dengan berkebun hidroponik sekarang juga!

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram @gadgetvivacoid
Facebook Gadget VIVA.co.id
X (Twitter) @gadgetvivacoid
Whatsapp Channel Gadget VIVA
Google News Gadget