Google PHK 200 Karyawan Global di Tengah Fokus pada AI dan Data Center
Berdasarkan informasi dari sumber internal, PHK kali ini mencakup beberapa unit bisnis global, terutama di divisi sales dan partnership. Selain itu, sebelumnya Google juga telah melakukan restrukturisasi di unit platform dan perangkat, yang bertanggung jawab atas sistem operasi Android, smartphone Pixel, dan browser Chrome.
Pada Januari 2023 silam, induk Google yaitu Alphabet sudah lebih dulu mengumumkan pengurangan jumlah karyawan hingga 12.000 orang atau sekitar 6% dari total tenaga kerja global. Hingga akhir tahun 2024, Google memiliki lebih dari 183.000 karyawan aktif.
Meski demikian, langkah-langkah seperti PHK ini bukanlah hal baru bagi perusahaan teknologi besar, terlebih di tengah tekanan ekonomi global dan perubahan prioritas investasi.
Perusahaan Teknologi Lain Juga Lakukan Penyesuaian Tenaga Kerja
Google bukan satu-satunya perusahaan teknologi yang melakukan pemangkasan jumlah karyawan. Meta, Microsoft, Amazon, dan Apple juga turut melangsungkan langkah serupa. Misalnya, Meta berencana memberhentikan 5 persen karyawannya yang dinilai memiliki kinerja terendah.
Microsoft sempat memangkas 650 karyawan di divisi Xbox, sementara Amazon melakukan PHK di beberapa unit termasuk komunikasi. Apple pun tidak luput, dengan memberhentikan sekitar 100 karyawan di kelompok layanan digitalnya.
Langkah-langkah ini mencerminkan tren umum di industri teknologi global, di mana perusahaan-perusahaan besar berusaha menjaga efisiensi dan alih fokus ke bidang-bidang strategis seperti AI, cloud computing, dan otomatisasi. Meskipun PHK selalu membawa dampak sosial yang signifikan, perusahaan biasanya menyertakan program dukungan bagi karyawan yang terkena dampaknya.