Diskon Listrik 50% Resmi Dibatalkan, Pemerintah Fokus ke BSU Rp300 Ribu per Bulan
- PLN
Gadget – Pemerintah sempat mengumumkan rencana pemberian diskon tarif listrik sebesar 50% untuk pelanggan PLN dengan daya hingga 1.300 VA selama dua bulan, yakni Juni dan Juli 2025. Kebijakan ini awalnya diusulkan sebagai bagian dari paket stimulus ekonomi guna mendorong konsumsi rumah tangga dan menjaga pertumbuhan ekonomi nasional di tengah tekanan ekonomi global.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa diskon ini akan menyasar sekitar 79,3 juta pelanggan rumah tangga, khususnya yang menggunakan daya listrik 1.300 VA ke bawah. Program ini juga diharapkan dapat membantu masyarakat berpenghasilan rendah agar tetap mampu memenuhi kebutuhan listrik sehari-hari di tengah kenaikan harga-harga.
Polemik dan Proses Pengambilan Keputusan
Namun, sejak awal, kebijakan diskon tarif listrik ini menuai polemik di internal pemerintah. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia bahkan mengaku belum mengetahui secara pasti detail rencana tersebut, menegaskan bahwa kebijakan seperti ini seharusnya dibahas bersama kementerian teknis terkait sebelum diumumkan ke publik. Bahlil juga menegaskan bahwa dirinya tidak dilibatkan dalam penyusunan kebijakan ini dan meminta agar pertanyaan seputar diskon listrik ditujukan kepada pihak yang mengumumkan, yakni Kementerian Koordinator Perekonomian.
Keputusan Akhir: Diskon Tarif Listrik Dibatalkan
Setelah melalui serangkaian pembahasan, keputusan final diambil dalam rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan, Senin, 2 Juni 2025. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati secara tegas menyampaikan bahwa diskon tarif listrik 50% untuk periode Juni-Juli 2025 resmi dibatalkan dan tidak masuk dalam daftar stimulus ekonomi pemerintah.
Sri Mulyani menjelaskan, alasan utama pembatalan adalah proses penganggaran yang lambat sehingga tidak memungkinkan untuk direalisasikan dalam waktu singkat. “Kita sudah rapat di antara para menteri, untuk pelaksanaan diskon listrik ternyata untuk proses penganggarannya jauh lebih lambat, sehingga kalau Juni-Juli kita putuskan tak bisa dijalankan,” ujar Sri Mulyani.
Pengalihan Stimulus ke Bantuan Subsidi Upah (BSU)
Sebagai pengganti, pemerintah memutuskan untuk meningkatkan nilai Bantuan Subsidi Upah (BSU). Jika sebelumnya BSU diberikan sebesar Rp150.000 per bulan selama dua bulan, kini dinaikkan menjadi Rp300.000 per bulan selama dua bulan. Langkah ini diambil agar daya ungkit ekonomi yang dihasilkan tetap optimal, bahkan diharapkan lebih efektif daripada program diskon tarif listrik.
Sri Mulyani menegaskan, data penerima BSU kini sudah jauh lebih bersih dan akurat berkat perbaikan data BPJS Ketenagakerjaan, sehingga penyaluran bantuan bisa lebih cepat dan tepat sasaran, khususnya bagi pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta per bulan.
Respons dan Implikasi Kebijakan
Pembatalan diskon tarif listrik ini tentu menjadi perhatian masyarakat, terutama pelanggan PLN dengan daya rendah yang sempat berharap mendapatkan keringanan tagihan. Namun, pemerintah menilai pengalihan stimulus ke BSU lebih realistis dan cepat direalisasikan, mengingat kesiapan data dan mekanisme penyaluran yang sudah teruji sejak masa pandemi Covid-19.
Selain BSU, pemerintah juga tetap meluncurkan beberapa stimulus ekonomi lain seperti diskon tarif tol, diskon transportasi, penebalan bantuan sosial, dan diskon iuran Jaminan Kehilangan Kerja (JKK) untuk menjaga daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Rangkuman: Fakta Penting Diskon Tarif Listrik 50% yang Batal
- Diskon tarif listrik 50% untuk Juni-Juli 2025 resmi dibatalkan setelah rapat terbatas di Istana.
- Alasan utama pembatalan adalah lambatnya proses penganggaran sehingga tidak memungkinkan untuk direalisasikan tepat waktu.
- Program diskon awalnya menyasar pelanggan PLN dengan daya hingga 1.300 VA.
- Pemerintah mengalihkan stimulus ke Bantuan Subsidi Upah (BSU) yang nilainya dinaikkan menjadi Rp300.000 per bulan selama dua bulan.
- Stimulus lain tetap berjalan untuk menjaga konsumsi dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
---|---|
@gadgetvivacoid | |
Gadget VIVA.co.id | |
X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
Google News | Gadget |