Tank M1A1 Abrams Australia Akhirnya Beroperasi di Ukraina Setelah Tertunda

Tank M1A1 Abrams dikenal sebagai kendaraan lapis baja utama dengan kemampuan tempur tinggi, dilengkapi meriam 120 mm, sistem pengintai termal, serta perlindungan armor komposit. Walau bukan varian terbaru (M1A2), jenis ini tetap dianggap sangat relevan untuk menghadapi peperangan mekanis dan operasi ofensif di garis depan Ukraina.

Tank yang dikirim telah mengalami beberapa modifikasi agar kompatibel dengan kebutuhan pasukan Ukraina, serta dilengkapi paket perawatan pendukung dan pelatihan awak dalam koordinasi Australia, Ukraina, dan sekutunya.

Dukungan Militer Lain dari Australia

Selain tank Abrams, Australia juga berencana mengirimkan pesawat pengintai E-7A Wedgetail milik Royal Australian Air Force pada Agustus 2025, yang akan memperkuat koridor bantuan udara internasional di Eropa. Program lain seperti Operasi Kudu terus berjalan, melatih personel militer Ukraina demi meningkatkan kemampuan dan ketahanan tempur mereka di garis depan.

Permintaan Tambahan: Hawkei dan Bushmaster

Duta Besar Ukraina untuk Australia kembali menegaskan permintaan agar Australia segera mengirim armada kendaraan ringan lapis baja Hawkei. Ia menyoroti bahwa sebagian besar dari 120 unit Bushmaster yang dikirim Australia sebelumnya sudah hancur atau rusak akibat pertempuran sengit, sehingga Ukraina mendesak pengiriman armada baru guna mempertahankan efektivitas operasional pasukan mereka.

Implikasi Geopolitik dan Strategi Pertahanan

Halaman Selanjutnya

Kebijakan pengiriman tank Abrams menandai pergeseran Australia dari sekadar sekutu politis menjadi penyedia alat utama pertahanan bagi Ukraina. Dengan langkah ini, Canberra memperkuat perannya di kancah geopolitik global sekaligus menambah tekanan terhadap Rusia di medan perang. Di sisi lain, komitmen ini memberi citra Australia sebagai negara dengan konsistensi dan aksi nyata membela tatanan dunia yang berbasis aturan hukum.