Media Belanda Heboh Usai Timnas Indonesia Kalah dari 10 Pemain Arab Saudi
- AFC
Media itu juga menyoroti fakta bahwa delapan pemain keturunan Belanda masuk dalam susunan pemain utama, termasuk Jay Idzes dan Maarten Paes.
“Kluivert memilih delapan pemain yang tumbuh di Belanda dan memiliki darah Indonesia, membuat mereka bisa membela negara kakek-nenek mereka,” tambah laporan tersebut.
NOS dan AD.nl: Mimpi Indonesia Menipis
Sementara itu, NOS menggambarkan kekalahan tersebut sebagai langkah mundur dalam perjalanan Indonesia menuju Piala Dunia.
“Mimpi Indonesia ke Piala Dunia makin menjauh setelah kekalahan dari Arab Saudi,” tulis NOS.
Nada serupa juga muncul dari AD.nl, yang menilai kekalahan tipis ini membuat peluang debut Indonesia di Piala Dunia semakin kecil.
“Indonesia dan Kluivert kalah tipis dari Arab Saudi, peluang debut di Piala Dunia mengecil,” tulis AD.nl dalam laporannya.
Ketertarikan media dan publik Belanda terhadap Timnas Indonesia memang meningkat sejak era naturalisasi dimulai. Nama-nama seperti Kevin Diks, Jay Idzes, Maarten Paes, dan Ragnar Oratmangoen menjadi magnet tersendiri di Negeri Kincir Angin.
Apalagi, Patrick Kluivert yang sebelumnya dikenal sebagai legenda Ajax dan Barcelona kini memimpin skuad Garuda. Kehadirannya membuat media Belanda semakin rajin meliput perkembangan Timnas Indonesia, terutama di ajang bergengsi seperti Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Meski kalah dari Arab Saudi, performa Indonesia tetap mendapat apresiasi. Beberapa pengamat menilai permainan skuad Garuda sudah jauh lebih terorganisir dibandingkan fase sebelumnya, terutama dalam transisi serangan cepat dan keberanian membangun dari lini belakang.
Setelah kekalahan dari Arab Saudi, fokus Indonesia kini tertuju pada laga berikutnya melawan Irak. Pertandingan ini akan menentukan nasib mereka di putaran keempat.
Kemenangan menjadi harga mati jika ingin menjaga peluang lolos ke putaran final. Dukungan dari publik Tanah Air dan motivasi dari Kluivert diharapkan mampu memulihkan semangat tim.
Dengan komposisi pemain yang kuat, perpaduan antara pemain lokal dan keturunan Belanda, Timnas Indonesia masih punya kesempatan membalikkan keadaan.
Seperti ditulis De Telegraaf, perjalanan menuju Piala Dunia 2026 memang belum selesai — dan gol telat Diks bisa menjadi pertanda bahwa harapan Garuda belum padam.