Regulasi Baru MotoGP 2027: Apakah Ini Akhir dari Dominasi Ducati di Lintasan?

Regulasi Baru MotoGP 2027: Apakah Ini Akhir dari Dominasi Ducati di Lintasan?
Sumber :
  • motogp

Gadget – Mulai musim 2027, dunia MotoGP akan memasuki fase baru yang disebut sebagai "reset besar". Perubahan regulasi teknis yang signifikan mulai dari pengurangan kapasitas mesin hingga pergantian pemasok ban resmi menjadi sorotan utama. Semua tim dipaksa untuk beradaptasi, termasuk Ducati—pabrikan yang selama beberapa musim terakhir mendominasi lintasan.

Balapan Penutup MotoGP 2025: Jorge Martin Kembali, Marc Marquez Tak Balap Tapi Hadir!

Namun, pertanyaannya tetap: apakah perubahan ini cukup untuk menjegal dominasi Ducati? Atau justru akan menjadi platform bagi mereka untuk melanjutkan kejayaan?

Perubahan Besar di 2027: Apa yang Akan Berbeda?

Kisah Cinta Marc Marquez & Gemma Pinto: Dari Juara Dunia MotoGP hingga Bahas Finansial Bareng

Beberapa perubahan utama yang diterapkan pada MotoGP 2027 antara lain:

  • Pengurangan Kapasitas Mesin: Dari 1000cc menjadi 850cc, langkah ini bertujuan untuk meningkatkan keselamatan serta menekan kecepatan puncak.
  • Pelarangan Ride Height Device: Senjata andalan Ducati dalam mengoptimalkan akselerasi keluar tikungan kini tidak lagi diizinkan.
  • Pergantian Ban Resmi: Michelin digantikan oleh Pirelli sebagai pemasok tunggal ban. Hal ini diprediksi akan memengaruhi karakter motor secara signifikan, terutama dari sisi traksi dan daya tahan.
Nonton Sekarang! Link Live Streaming Sprint Race MotoGP Hungaria 2025 di Sirkuit Baru Balaton Park!

Meskipun tampak memberatkan, sebagian pembalap seperti Miguel Oliveira optimistis bahwa Ducati tetap memiliki peluang besar untuk unggul. "Saya rasa tidak akan banyak berubah. Ducati masih unggul. Mereka punya motor hebat dan pengalaman luas dalam menyesuaikan diri dengan perubahan," ujar Oliveira dikutip Crash.

Dominasi Ducati di Musim 2025: Mandalika Jadi Pengecualian

Tidak dapat dipungkiri, Ducati menorehkan salah satu musim terbaiknya pada tahun 2025. Dengan total 16 kemenangan dari 18 seri balapan, dominasi mereka nyaris tak terbendung. Namun, ada satu sirkuit yang memberi mimpi buruk bagi mereka—Sirkuit Mandalika di Indonesia.

Di Mandalika, dua pembalap utama Ducati, Francesco Bagnaia dan Alex Marquez, gagal finis karena masalah teknis dan kecelakaan. Sementara itu, Marc Marquez mengalami kecelakaan parah yang berujung cedera serius. Tim satelit seperti VR46 dan Pramac juga kesulitan menembus sepuluh besar.

Satu-satunya titik terang datang dari Fermin Aldeguer (Gresini Racing) yang meraih juara, sementara Alex Marquez mengamankan posisi ketiga. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa meskipun Ducati kuat secara keseluruhan, karakteristik tertentu seperti layout Mandalika bisa menjadi tantangan besar bagi mereka.

Halaman Selanjutnya
img_title