Air Mata Belum Kering, Alex Pastoor Bikin Konten Santai yang Bikin Fans Timnas Indonesia Murka

Patrick Kluivert dan Alex Pastoor
Sumber :
  • tvonenews.com

Gadget – Belum kering air mata para pendukung Timnas Indonesia setelah kegagalan lolos ke Piala Dunia 2026, publik kembali dibuat panas oleh ulah asisten pelatih Patrick Kluivert, Alex Pastoor. Melalui akun Instagram pribadinya, pria asal Belanda itu mengunggah video santai bersama pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink, yang justru memantik amarah suporter Garuda.

Kapadze vs Casas: PSSI Umumkan Pelatih Baru Timnas Indonesia Sore Ini

Dalam video singkat tersebut, Pastoor menulis keterangan, “Satu kata, bersama Jan Olde Riekerink,” sambil memperlihatkan keduanya sedang berbincang santai. Tak butuh waktu lama, unggahan itu langsung diserbu warganet yang menilai momen tersebut sangat tidak tepat.

Banyak penggemar menilai, di saat masyarakat Indonesia masih larut dalam kesedihan karena kegagalan skuad Garuda, Pastoor justru tampil seolah tidak peduli. “Timing yang sangat pas buat naikin konten, tapi maaf aja enggak,” tulis akun @blangkon.football. Ada juga yang menilai aksi tersebut menunjukkan ketidakpekaan. “Air mata belum kering, malah santai bikin video,” tulis @mif.tahh_.

Dukungan Publik Melonjak, Timur Kapadze Beri Jawaban Terbuka Soal Timnas Indonesia

Kegagalan yang Menyakitkan: Asa Garuda Pupus di Tangan Irak

Patrick Kluivert Bikin Heboh Belanda, Masa Depan Eks Pelatih Timnas Indonesia Tiba-tiba Jadi Sorotan Tajam

Kemarahan publik terhadap staf pelatih tak bisa dilepaskan dari rasa kecewa mendalam atas hasil buruk yang baru saja terjadi. Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan Irak dengan skor tipis 0-1 pada laga kedua ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia di Stadion King Abdullah Sports City, Minggu (12/10/2025).

Gol tunggal Irak di laga tersebut menutup peluang Indonesia untuk melangkah lebih jauh. Kekalahan ini juga melanjutkan tren negatif setelah sebelumnya Garuda kalah 2-3 dari Arab Saudi di laga pembuka. Dengan dua hasil buruk itu, posisi Indonesia terjerembab di dasar klasemen Grup B tanpa satu pun poin dari dua pertandingan.

Padahal, asa besar rakyat Indonesia untuk melihat Merah Putih mencatat sejarah tampil di ajang bergengsi dunia itu begitu menggebu. Namun, permainan yang belum stabil dan lemahnya koordinasi antar lini membuat Garuda tak mampu bersaing dengan lawan-lawan kuat Asia Barat.

Sejumlah pengamat menilai Patrick Kluivert gagal menanamkan filosofi bermain yang solid di tubuh tim. Meski awal masa jabatannya sempat memberi harapan lewat beberapa hasil positif di laga uji coba, performa di ajang resmi justru menurun drastis. Kritik terhadap keputusan taktis dan minimnya variasi serangan pun terus bermunculan.


Netizen Desak Evaluasi Cepat PSSI

Kekalahan beruntun dan situasi yang semakin panas membuat publik mendesak PSSI untuk mengambil langkah tegas. Banyak yang menilai kerja sama dengan Kluivert dan staf pelatihnya, termasuk Alex Pastoor, perlu dievaluasi.

“Sudah gagal total di dua laga, bahkan tidak ada semangat juang yang terlihat,” tulis salah satu warganet di kolom komentar. Tagar #KluivertOut dan #PastoorOut pun kembali menggema di media sosial.

Pihak federasi sendiri hingga kini belum memberikan pernyataan resmi terkait nasib Kluivert dan jajaran asistennya. Namun tekanan publik semakin besar, apalagi melihat respons staf pelatih yang dinilai tidak menghargai kekecewaan suporter.


Unggahan Alex Pastoor menjadi simbol ketegangan antara penggemar dan tim pelatih. Banyak fans menilai bahwa di tengah luka kegagalan, yang dibutuhkan adalah rasa hormat dan tanggung jawab, bukan unggahan santai di media sosial.

“Mereka harus tahu, ini bukan sekadar kalah di lapangan. Ini soal harga diri bangsa,” tulis akun @marwenriang dengan nada geram.

Kini, harapan publik tertuju pada langkah Erick Thohir dan jajaran PSSI untuk mengevaluasi situasi dengan cepat. Banyak yang mendesak adanya perubahan menyeluruh agar Timnas Indonesia bisa kembali bangkit dari keterpurukan.

Kegagalan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 menjadi pelajaran pahit. Namun di balik amarah dan kekecewaan itu, tersisa satu harapan besar: agar sepak bola Indonesia bisa dikelola dengan empati, profesionalisme, dan rasa hormat yang lebih besar kepada para pendukungnya.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget