5 Calon Lawan Timnas Indonesia di FIFA Matchday November 2025, Malaysia Jadi Uji Nyali Terbesar

Timnas Indonesia
Sumber :
  • AFC

Gadget – Setelah perjuangan panjang di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia akhirnya harus mengubur mimpi tampil di turnamen sepak bola terbesar dunia. Skuad Garuda asuhan Patrick Kluivert gagal menembus dua besar Grup B setelah kalah bersaing dengan Arab Saudi dan Irak.
Kekalahan 2–3 dari Arab Saudi dan 0–1 dari Irak membuat peluang Indonesia tertutup untuk lolos ke Piala Dunia 2026.

Media Inggris Heran: FIFA dan AFC Bungkam Soal Protes Indonesia atas Keuntungan Arab Saudi

Namun PSSI tak ingin kehilangan momentum. Periode pemulihan ini dimanfaatkan dengan merancang dua laga FIFA Matchday November 2025 yang akan berlangsung pada 10–18 November mendatang. Laga tersebut diharapkan bisa menjaga ritme kompetitif serta menjadi ajang evaluasi formasi baru jelang Kualifikasi Piala Asia 2027.

Patrick Kluivert disebut ingin menguji kombinasi pemain baru serta memulihkan kepercayaan diri tim setelah hasil mengecewakan di kualifikasi. Karena sebagian besar negara Eropa dan Amerika masih disibukkan kompetisi resmi, PSSI kemungkinan akan mengincar negara-negara Asia atau Amerika Selatan sebagai lawan sparring.

Jurnalis Inggris Bongkar Dugaan Kecurangan FIFA-AFC, Timnas Indonesia Jadi Korban di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Lima Negara Calon Lawan Timnas Indonesia

Radja Nainggolan Akui Menyesal: “Saya Lebih Dihormati Jika Bermain untuk Indonesia”

1. Malaysia – Rival Abadi di Asia Tenggara

Malaysia menjadi opsi paling realistis sekaligus paling emosional. Rivalitas panjang antara Garuda dan Harimau Malaya menjadikan laga ini sarat gengsi.
Jadwal Malaysia cukup longgar karena hanya menghadapi Nepal pada 18 November di lanjutan Kualifikasi Piala Asia 2027. Artinya, ada ruang antara 10–14 November untuk laga persahabatan.

Duel ini juga penting bagi peringkat FIFA kedua negara. Saat ini, Malaysia menempati posisi ke-119 dunia, sementara Indonesia berada di urutan ke-123. Kemenangan akan berdampak besar bagi ranking dan kepercayaan diri skuad Garuda.

2. Yordania – Lawan dengan Kedekatan Diplomatik

Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Yordania bisa membuka jalan bagi laga uji coba ini. Presiden Prabowo Subianto memiliki hubungan baik dengan Raja Abdullah II, yang bisa mempercepat proses negosiasi antarfederasi.
Selain itu, Direktur Teknik PSSI, Alexander Zwiers, pernah bekerja untuk Federasi Sepak Bola Yordania (JFA).
Yordania sendiri tampil impresif di Piala Asia 2023, menjadi runner-up dan sudah mengamankan tiket ke Piala Dunia 2026. Laga ini akan menjadi ujian serius bagi Kluivert untuk melihat sejauh mana perkembangan taktik Garuda.

3. Thailand – Uji Mental dan Strategi

Thailand juga menjadi lawan potensial. Mereka hanya memiliki satu laga resmi melawan Sri Lanka pada 18 November, sehingga masih punya satu slot kosong untuk uji coba.
Hubungan baik antara Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan pimpinan Federasi Sepak Bola Thailand, Madam Pang, membuka peluang terjadinya duel klasik ASEAN ini.
Menariknya, Thailand belum pernah menghadapi Indonesia dalam formasi diaspora lengkap seperti sekarang, sehingga laga ini bisa menjadi tolok ukur kekuatan nyata Garuda.

4. Kirgistan – Lawan Seimbang dari Asia Tengah

Negara Asia Tengah ini menempati peringkat ke-106 dunia dan belum memiliki jadwal resmi pada November 2025.
Kirgistan dikenal sebagai tim yang mengandalkan kekuatan fisik dan pressing agresif. Melawan mereka akan menguji adaptasi Indonesia terhadap permainan cepat dan keras. Dari segi ranking dan gaya bermain, Kirgistan tergolong lawan ideal untuk mengukur stabilitas pertahanan Garuda.

5. Palestina – Laga Sarat Makna dan Emosional

Opsi terakhir adalah Palestina, yang pada akhir November akan tampil di FIFA Arab Cup. Mereka masih memiliki waktu di awal bulan untuk melakoni laga persahabatan.
Pertemuan terakhir Indonesia dan Palestina terjadi di Surabaya pada Juni 2023 dan berakhir imbang tanpa gol.
Selain aspek teknis, laga ini punya nilai simbolik dan solidaritas yang kuat di mata publik Indonesia. Dari sisi peringkat FIFA, Palestina berada di posisi ke-99 dunia, jauh di atas Indonesia, sehingga duel ini juga berharga untuk peningkatan ranking.


Bagi Patrick Kluivert, FIFA Matchday November 2025 akan menjadi momen penting untuk merancang ulang fondasi tim.
Kekalahan melawan Arab Saudi dan Irak memperlihatkan bahwa Garuda masih harus memperkuat mental bertanding, ketajaman di lini depan, serta efisiensi pertahanan.
Dengan kombinasi pemain muda dan diaspora, laga-laga uji coba mendatang diharapkan menjadi langkah awal untuk membangun kembali kepercayaan diri publik terhadap Timnas.

Selain memperbaiki aspek teknis, Indonesia juga menargetkan peningkatan peringkat FIFA serta persiapan matang menuju Kualifikasi Piala Asia 2027.
Semangat Garuda diharapkan tetap membara, karena setiap laga, meski hanya uji coba, adalah kesempatan untuk menegaskan bahwa sepak bola Indonesia sedang bergerak ke arah yang lebih matang dan kompetitif.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget