CV-nya 100 Kali Lebih Keren dari Kluivert, Phillip Cocu Disebut Layak Pimpin Timnas Indonesia

Phillip Cocu
Sumber :
  • x.com

Gadget – Kegagalan Timnas Indonesia melaju ke Piala Dunia 2026 membuat masa depan Patrick Kluivert di kursi pelatih kembali jadi sorotan. Dua kekalahan beruntun dari Arab Saudi dan Irak menjadi titik balik yang memicu kemarahan publik sepak bola nasional. Tagar #KluivertOut pun langsung mendominasi lini masa dengan lebih dari 50 ribu cuitan yang menuntut PSSI segera melakukan evaluasi.

Media Thailand Akui Kehebatan Timnas Indonesia, Singkirkan Harapan Thailand dan Vietnam di Asia

Alih-alih kembali ke Jakarta untuk melakukan pembahasan bersama federasi, Kluivert dan stafnya justru pulang ke Belanda. Sikap itu membuat para suporter semakin geram, karena dianggap tidak profesional. Dalam unggahan di akun media sosialnya pada Senin (13/10), Kluivert hanya menulis pesan singkat penuh penyesalan sembari menutup kolom komentar.
Ia menegaskan bahwa kekalahan dari Arab Saudi dan Irak merupakan pelajaran pahit, namun juga bentuk tanggung jawabnya sebagai pelatih. “Kami sudah memberikan segalanya dengan hati dan rasa bangga untuk Indonesia,” tulis Kluivert.

Namun bagi publik, kata-kata itu belum cukup. Suporter menilai, Timnas Indonesia perlu sosok baru yang lebih berpengalaman dan memiliki prestasi nyata di level Eropa. Dari sinilah nama Phillip Cocu mulai mencuat ke permukaan.

Atep Legenda Timnas Indonesia Desak PSSI Gaet Jurgen Klopp, Bukan Pelatih Belanda Lagi

CV Lebih Mentereng dari Kluivert, Phillip Cocu Punya Rekam Jejak Eropa

Bukan Shin Tae-yong atau Jesus Casas, 3 Pelatih Dunia Ini Siap Tangani Timnas Indonesia!

Jika PSSI masih tertarik memakai pelatih asal Belanda, Phillip Cocu bisa jadi pilihan logis. Nama ini bukan sosok asing di dunia sepak bola. Berstatus legenda Belanda dan eks pemain Barcelona, CV-nya jauh lebih mentereng dibanding Patrick Kluivert.

Phillip Cocu saat ini tengah menganggur setelah meninggalkan Vitesse pada 2023. Sebelumnya, ia punya karier panjang dan gemilang di berbagai level. Cocu memulai perjalanan kepelatihannya sebagai asisten Louis van Gaal dan Marco van Basten di tim nasional Belanda. Ia bahkan turut menjadi bagian dari staf kepelatihan yang mengantarkan Belanda ke final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.

Setelah itu, Cocu melanjutkan kariernya sebagai pelatih di PSV Eindhoven, klub raksasa Eredivisie yang ia tangani selama enam musim (2012–2018). Di tangan Cocu, PSV menikmati masa keemasan dengan tiga gelar Eredivisie, dua Johan Cruyff Cup, serta satu KNVB Cup. Total enam trofi berhasil ia persembahkan selama enam tahun, sesuatu yang belum pernah dicapai Kluivert dalam karier kepelatihannya.

Setelah sukses di Belanda, Cocu merantau ke luar negeri. Ia sempat menukangi Fenerbahce di Turki dan Derby County di Inggris. Walau perjalanannya di dua klub itu tak bertahan lama, pengalamannya menghadapi atmosfer sepak bola Eropa menjadi nilai tambah yang sulit ditandingi pelatih lain.


Filosofi Cocu Dinilai Cocok untuk Timnas Indonesia

Selain rekam jejaknya yang kuat, filosofi permainan Phillip Cocu juga dianggap cocok dengan karakter Timnas Indonesia. Ia dikenal mengusung sistem 4-3-3, dengan pressing tinggi dan transisi cepat — pola yang juga kerap diadaptasi Timnas di era Shin Tae-yong.

Cocu bukan sekadar pelatih taktik. Ia punya reputasi sebagai developer pemain muda, terbukti saat membawa talenta muda PSV seperti Memphis Depay, Georginio Wijnaldum, dan Denzel Dumfries ke level internasional. Pendekatan ini bisa jadi aset berharga bagi Indonesia yang kini banyak mengandalkan pemain muda seperti Marselino Ferdinan, Ivar Jenner, dan Rafael Struick.

Menariknya, Cocu juga pernah bekerja sama dengan Miliano Jonathans, pemain berdarah Indonesia yang kini membela Jong Vitesse. Hubungan itu bisa jadi jembatan penting jika PSSI benar-benar mempertimbangkan namanya.


Publik kini menunggu keputusan Erick Thohir dan jajaran PSSI soal masa depan Patrick Kluivert. Evaluasi menyeluruh akan menentukan apakah federasi masih memberi kesempatan atau memilih jalan baru. Banyak yang menilai, kegagalan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 seharusnya jadi momentum untuk memperbaiki arah tim nasional secara total.

Jika PSSI ingin tetap percaya pada pelatih asal Belanda, maka Phillip Cocu adalah opsi yang jauh lebih berkelas dan berpengalaman. Dengan CV yang “100 kali lebih mentereng” dari Kluivert, Cocu bisa menghadirkan stabilitas dan identitas permainan yang lebih jelas untuk skuad Garuda.


Phillip Cocu memiliki semua kualifikasi yang dibutuhkan Timnas Indonesia saat ini — pengalaman di level dunia, filosofi sepak bola modern, dan reputasi pembinaan pemain muda. Jika PSSI benar-benar ingin membangun masa depan sepak bola Indonesia secara serius, nama Cocu pantas berada di daftar teratas kandidat pelatih berikutnya.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget