Media China, Jepang, dan Inggris Sepakat: Peluang Timnas Indonesia ke Piala Dunia 2026 Sudah Tipis Sejak Awal

Timnas Indonesia
Sumber :
  • FB Irak

Media Thailand Akui Kehebatan Timnas Indonesia, Singkirkan Harapan Thailand dan Vietnam di Asia

Tagar #KluivertOut Menggema, Fans Minta Evaluasi PSSI

Kekalahan tersebut memicu kemarahan besar di media sosial. Tagar #KluivertOut menjadi trending, dengan ribuan pendukung menuntut PSSI segera mengambil langkah konkret. Tak sedikit pula yang mulai menyodorkan nama-nama pelatih baru untuk menggantikan Patrick Kluivert, yang dianggap gagal mengangkat performa Garuda.

Gagal ke Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia Malah Dapat Kejutan Manis dari FIFA

Menanggapi kritik itu, Kluivert sempat mengunggah pesan di akun Instagram @patrickkluivert9. Ia menyebut dirinya siap bertanggung jawab atas hasil yang tidak memuaskan tersebut.

“Saya tahu apa yang terjadi. Saya akan bertanggung jawab,” tulisnya singkat, seolah menegaskan bahwa ia menyadari tekanan yang sedang dihadapinya.

Atep Legenda Timnas Indonesia Desak PSSI Gaet Jurgen Klopp, Bukan Pelatih Belanda Lagi

Inggris dan Pengamat Eropa Turut Angkat Bicara

Bukan hanya Asia, media Inggris pun tak luput menyoroti perjalanan pahit Timnas Indonesia. Dalam laporan dari portal sepak bola The Athletic, disebutkan bahwa proyek jangka pendek tanpa fondasi kuat justru menjadi bumerang.

“Indonesia punya ambisi besar, tapi terlalu bergantung pada momen dan pelatih. Tanpa strategi berkelanjutan, hasil seperti ini tidak bisa dihindari,” tulis laporan itu.

Analis sepak bola Eropa lain juga menilai bahwa Kluivert tidak punya cukup waktu dan sistem untuk memahami karakter pemain Indonesia. Ia datang dengan gaya Eropa yang tidak sepenuhnya cocok dengan dinamika pemain lokal yang masih berproses adaptasi terhadap intensitas tinggi.


Kegagalan kali ini menjadi pelajaran besar bagi sepak bola nasional. Harapan untuk tampil di Piala Dunia 2026 boleh kandas, tetapi banyak yang berharap evaluasi besar-besaran segera dilakukan oleh Erick Thohir dan jajaran PSSI.

Para pengamat menilai, jika proses pembinaan dan regenerasi dilakukan dengan lebih terarah, peluang di Piala Dunia 2030 bisa terbuka lebih besar. Namun semua itu bergantung pada konsistensi, bukan sekadar perubahan pelatih.


Media internasional sejak awal sudah membaca arah perjalanan Timnas Indonesia. Dari China hingga Inggris, semuanya menilai bahwa kegagalan ini bukan kejutan, melainkan konsekuensi dari sistem yang belum matang. Kini, tugas PSSI bukan sekadar mengganti nama di kursi pelatih, melainkan membangun fondasi sepak bola nasional yang lebih kuat dan berkelanjutan.

Halaman Selanjutnya
img_title