Dua Kali Bikin STY Pusing, Pelatih Spanyol Ini Diusulkan Jadi Pengganti Kluivert di Timnas Indonesia
- Antara
Gadget – Harapan besar masyarakat Indonesia untuk menyaksikan lagu kebangsaan berkumandang di Piala Dunia 2026 resmi pupus.
Timnas Indonesia tersingkir setelah kalah tipis 0-1 dari Irak pada laga hidup-mati Grup B Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia di King Abdullah Sports City, Minggu (12/10/2025) dini hari WIB.
Gol semata wayang Zidane Iqbal di babak kedua bukan hanya memastikan langkah Irak, tapi juga menghancurkan mimpi publik yang sempat yakin skuad Garuda bisa menjadi kuda hitam Asia.
Kekalahan itu membuat posisi Patrick Kluivert semakin terpojok. Banyak pihak mempertanyakan keputusan PSSI yang sebelumnya memilih mengganti Shin Tae-yong, sosok yang sukses membangkitkan Timnas Indonesia dari keterpurukan.
Rekor tandang Kluivert pun menjadi bahan kritik keras:
vs Jepang: kalah 0-6
vs Australia: kalah 1-5
vs Arab Saudi: kalah 2-3
vs Irak: kalah 0-1
Empat laga tandang, empat kekalahan, dan total 15 kali kebobolan. Tak heran, tagar #KluivertOut menggema di media sosial. Suporter menilai era Kluivert harus segera diakhiri dan bahkan sebagian menyerukan agar Shin Tae-yong dipulangkan.
Nama Jesus Casas Muncul ke Permukaan
Di tengah derasnya kritik terhadap Kluivert, muncul sejumlah nama calon pelatih baru. Beberapa yang ramai dibicarakan antara lain Thomas Doll, Park Hang-seo, dan Jesus Casas — eks pelatih Irak yang baru saja diberhentikan pada April 2025.
Nama Jesus Casas langsung menjadi sorotan karena publik belum lupa bagaimana ia dua kali membuat Shin Tae-yong tak berkutik di Kualifikasi Piala Dunia 2026:
16 November 2023: Irak menang 5-1 atas Indonesia di Basra.
6 Juni 2024: Irak kembali menang 2-0 di Stadion Gelora Bung Karno.
Selama 2,5 tahun melatih Irak, pelatih asal Spanyol ini mencatat 20 kemenangan, 4 hasil imbang, dan 9 kekalahan dari 33 pertandingan. Ia dikenal dengan filosofi sepak bola modern, disiplin taktik, dan fokus pada penguasaan bola efektif.
Namun perjalanan impresif itu berakhir mendadak. Federasi Sepak Bola Irak (FAI) memecat Casas pada 16 April 2025 dengan alasan pelanggaran kontrak, merujuk pada Pasal 14 Peraturan Status dan Transfer Pemain FIFA.
Keputusan itu membuat Casas sempat kebingungan. Lewat akun Instagram-nya, ia menulis:
“Setelah 2,5 tahun, proyek ini berhenti tanpa memberi kami kesempatan berjuang hingga akhir demi mimpi besar ini.”
Meski kecewa, Casas tetap menyebut Irak sebagai pengalaman berharga dalam kariernya.
Gaya Melatih Modern dan Potensi untuk Timnas Indonesia
Casas dianggap cocok dengan karakter sepak bola modern yang kini diinginkan PSSI. Ia dikenal mengutamakan struktur pertahanan kokoh, transisi cepat, serta pola pressing tinggi — gaya permainan yang pernah membuat Indonesia kewalahan.
Selain itu, ia memiliki pengalaman menghadapi tim-tim Asia seperti Jepang, Korea Selatan, dan Iran. Hal ini menjadi nilai tambah jika dibandingkan pelatih Eropa lain yang belum akrab dengan dinamika sepak bola Asia.
Beberapa analis menyebut kehadiran Casas bisa membawa angin segar bagi Timnas Indonesia, terutama dalam hal peningkatan taktik dan mental bertanding di level internasional.
“Dia bukan hanya paham karakter pemain Asia, tapi juga bisa menggabungkan pendekatan teknis ala Eropa dengan semangat tim-tim Timur Tengah. Itu modal bagus bila melatih Indonesia,” ujar seorang pengamat sepak bola Asia Tenggara kepada media lokal.
PSSI Didesak Bergerak Cepat
Setelah tersingkir dari kualifikasi, publik menilai PSSI harus segera menentukan arah baru. Sebagian suporter menilai Kluivert sudah kehilangan kepercayaan tim dan suporter, sementara lainnya mendorong federasi mencari pelatih dengan visi jangka panjang.
Nama Jesus Casas muncul sebagai kandidat rasional dan realistis, mengingat ia kini berstatus tanpa klub. Selain itu, gaya kepelatihannya dinilai lebih terukur dibandingkan pendekatan eksperimental Kluivert yang belum membuahkan hasil nyata.
Namun, di sisi lain, masih ada perdebatan internal di PSSI soal apakah posisi Kluivert akan dipertahankan hingga akhir tahun atau langsung digantikan sebelum jadwal persiapan Piala Asia 2027 dimulai.
Banyak pihak menunggu langkah tegas Ketua Umum PSSI Erick Thohir, yang sebelumnya menegaskan evaluasi total akan dilakukan setelah laga melawan Irak.
Dengan segala tekanan publik dan hasil buruk di kualifikasi, masa depan Patrick Kluivert di Timnas Indonesia tampak suram.
Pertanyaannya kini sederhana: apakah PSSI berani mengambil risiko memulai era baru bersama pelatih asal Spanyol, Jesus Casas?
Casas telah membuktikan dirinya mampu menaklukkan tim asuhan Shin Tae-yong dua kali, membangun sistem yang solid, dan menumbuhkan mental juara di Irak. Jika diberi kesempatan, bukan mustahil ia bisa melakukan hal serupa di Indonesia.
Namun seperti biasa, keputusan akhir ada di tangan federasi. Publik kini hanya bisa menunggu — apakah kursi pelatih Garuda akan tetap ditempati Kluivert, atau segera berganti ke tangan pelatih yang dua kali membuat Indonesia bertekuk lutut.
| Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di : | |
|---|---|
| @gadgetvivacoid | |
| Gadget VIVA.co.id | |
| X (Twitter) | @gadgetvivacoid |
| Whatsapp Channel | Gadget VIVA |
| Google News | Gadget |