Setelah Kluivert Dipecat, PSSI Wajib Bayar Kompensasi Miliaran Usai Gagal di Timnas Indonesia

Patrick Kluivert
Sumber :
  • ig/@patrickkluivert9

Klausul ini menyebutkan bahwa jika pelatih yang dipecat menerima pekerjaan baru dengan gaji yang sama atau lebih tinggi, maka pembayaran kompensasi dari klub atau federasi sebelumnya akan dihentikan.

Media ASEAN Heboh Usai Patrick Kluivert Dipecat, Ramal Masa Depan Kelam Timnas Indonesia

Dengan demikian, jika Patrick Kluivert segera mendapatkan pekerjaan baru di klub atau tim nasional lain, PSSI berpotensi terbebas dari kewajiban membayar penuh kompensasi tersebut.

Namun, hingga kini belum ada kabar resmi terkait rencana Kluivert melanjutkan kariernya setelah didepak dari Timnas Indonesia.

Patrick Kluivert Resmi Dipecat, Pengamat Ungkap Kesalahan Fatal yang Hancurkan Timnas Indonesia

Gerbong Kluivert Juga Dapat Kompensasi

Media Vietnam Heran Lihat Reaksi Fans Indonesia Usai PSSI Pecat Patrick Kluivert

Tak hanya Patrick Kluivert, dua asisten pelatih asal Belanda yang ikut bergabung di Timnas Indonesia juga dikabarkan akan menerima kompensasi. Mereka adalah Gerald Vanenburg yang menangani Timnas U-23 dan Frank van Kempen di Timnas U-20.

Selain itu, jajaran staf teknis, pelatih fisik, hingga analis pertandingan yang direkrut di bawah kepemimpinan Kluivert juga berpotensi mendapatkan hak serupa. Total biaya yang harus ditanggung PSSI bisa membengkak jika semua anggota staf turut menerima pembayaran.

Situasi ini menjadi pukulan finansial tersendiri bagi PSSI, terutama di tengah sorotan publik atas kegagalan Timnas Indonesia dan kebijakan perekrutan pelatih asing berbiaya tinggi.


Kasus Serupa Terjadi pada Shin Tae-yong

Pemecatan Patrick Kluivert bukanlah pertama kalinya PSSI di era Erick Thohir harus membayar kompensasi besar kepada pelatih. Sebelumnya, federasi juga melakukan hal yang sama terhadap Shin Tae-yong.

Pelatih asal Korea Selatan itu sejatinya masih terikat kontrak hingga 2027, namun diberhentikan pada Januari 2025. Dalam perjanjian awal, Shin disebut berhak atas kompensasi pascaphk.

Meski demikian, status kompensasi Shin Tae-yong sempat menjadi perdebatan publik karena tak lama setelah pemecatannya, ia menandatangani kontrak baru dengan klub Korea Selatan, Ulsan HD. Jika benar klausul mitigasi berlaku, maka pembayaran kompensasinya bisa saja dihentikan.

Sayangnya, Shin Tae-yong kemudian juga dilaporkan didepak dari Ulsan, sehingga situasi kontraktualnya dengan PSSI kembali menjadi tanda tanya.


Kondisi ini menambah panjang daftar beban finansial yang harus ditanggung PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir. Dua kali pemecatan pelatih dalam waktu kurang dari satu tahun menimbulkan pertanyaan soal manajemen kontrak dan arah pembinaan jangka panjang Timnas Indonesia.

Halaman Selanjutnya
img_title