Kejanggalan di Situs PSSI Usai Kluivert Dipecat, Staf Shin Tae-yong Masih Tertera?
- PSSI
Warisan Prestasi Era Shin Tae-yong di Timnas Indonesia
Meski sudah tak lagi menukangi Timnas, kontribusi Shin Tae-yong masih membekas kuat di memori publik. Selama empat tahun menahkodai Indonesia, STY mencatatkan 26 kemenangan dari 57 laga, dengan hanya 17 kali kalah.
Dari segi produktivitas, peningkatan juga terlihat jelas. Di bawah arahannya, Timnas Indonesia mampu mencetak 106 gol dan hanya kebobolan 75 kali di berbagai kompetisi. Pencapaian ini dianggap sebagai salah satu periode paling produktif dalam sejarah modern sepak bola Indonesia.
Kenaikan signifikan juga terjadi pada peringkat FIFA. Saat pertama kali datang, Indonesia berada di posisi ke-173 dunia. Namun, pada saat kepergiannya di awal 2025, posisi Garuda melonjak ke urutan 127 dunia, menandai kemajuan besar yang belum pernah dicapai dalam dua dekade terakhir.
Warisan tersebut sempat diharapkan dapat menjadi pondasi bagi Patrick Kluivert untuk melanjutkan tren positif. Sayangnya, ekspektasi publik berbalik menjadi kekecewaan setelah performa tim justru menurun dan hasil di kualifikasi Piala Dunia 2026 mengecewakan.
PSSI Dinilai Lamban Perbarui Informasi Resmi
Sorotan publik terhadap situs PSSI bukan tanpa alasan. Sebagai federasi resmi, keakuratan data dan transparansi menjadi hal penting bagi citra organisasi. Tidak diperbaruinya struktur kepelatihan setelah keputusan pemecatan diumumkan dianggap mencerminkan kurangnya koordinasi internal.
Hingga Kamis malam, laman resmi federasi masih menampilkan profil lengkap Patrick Kluivert sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia. Bahkan posisi dua staf lama Shin Tae-yong belum dihapus, menimbulkan pertanyaan tentang siapa yang sebenarnya kini mengisi jabatan penting dalam tim kepelatihan Garuda.
Beberapa pengamat sepak bola nasional menilai, hal seperti ini seharusnya tidak terjadi. PSSI perlu menunjukkan profesionalisme, termasuk dalam hal administratif dan publikasi resmi agar tidak menimbulkan spekulasi publik mengenai status pelatih maupun staf teknis.
Publik kini menunggu langkah PSSI berikutnya. Selain soal siapa pelatih baru Timnas Indonesia, federasi juga diharapkan segera memperbarui struktur di situs resminya agar sejalan dengan keputusan organisasi.
Kejanggalan kecil seperti tercantumnya staf lama bisa berdampak besar terhadap kredibilitas lembaga, apalagi di tengah sorotan publik yang sedang tinggi usai pemecatan Kluivert.