Putra Patrick Kluivert Bersinar di Belanda, Publik Terkesima Meski Gagal Bersinar di AS Roma

Justin Kluivert
Sumber :
  • x.com

Gadget – Sementara Patrick Kluivert tengah menjadi sorotan akibat kegagalannya membawa Timnas Indonesia melangkah ke fase berikut Kualifikasi Piala Dunia 2026, sorotan publik justru beralih pada sang putra, Justin Kluivert, yang tampil cemerlang di Eropa.

Belum Ada Rapat, Belum Ada Nama! PSSI Bantah Kencang Isu Pelatih Baru Timnas

Keputusan PSSI untuk mengakhiri kerja sama dengan Patrick Kluivert diumumkan langsung oleh Ketua Umum Erick Thohir melalui akun Instagram resminya. Ia menyampaikan ucapan terima kasih atas dedikasi Kluivert dan tim pelatih selama hampir satu tahun bersama Timnas Indonesia.

“Terima kasih atas kontribusi Coach Patrick Kluivert dan tim pelatih untuk PSSI & Timnas Indonesia. Dengan rasa hormat, kedua belah pihak sepakat mengakhiri kerja sama ini,” tulis Erick Thohir.

AFC Resmi Jatuhkan Sanksi ke PSSI Usai Gagal ke Piala Dunia 2026, Dua Pelanggaran Fatal Terungkap

Namun, di saat ayahnya diterpa kritik, Justin Kluivert justru bersinar terang. Dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa, ia tampil penuh selama 90 menit kala Belanda membungkam Finlandia 4-0.

Berposisi sebagai gelandang serang, pemain Bournemouth tersebut berperan penting dalam menciptakan peluang di lini depan. Tendangan kerasnya di menit ke-38 mengenai tangan pemain Finlandia dan berujung penalti untuk Belanda yang dieksekusi dengan sempurna oleh Memphis Depay.

Media Belanda Bongkar Fakta Mengejutkan: Tangan Kanan Patrick Kluivert Tak Dipecat PSSI Meski Gagal di Piala Dunia 2026

Performa solid Justin membuat pelatih Ronald Koeman menaruh kepercayaan besar padanya. Ia tampak lebih matang, lebih sabar dalam mengatur tempo, dan tak lagi terburu-buru seperti saat masih memperkuat AS Roma beberapa tahun lalu.


Karier Justin Kluivert: Dari AS Roma ke Bournemouth

Nama Justin Kluivert memang sudah dikenal sejak debutnya di Ajax Amsterdam, klub yang juga melahirkan ayahnya. Namun, saat hijrah ke AS Roma, kariernya tak berjalan mulus. Ia kerap dicadangkan dan kesulitan beradaptasi dengan gaya permainan Serie A.

Mantan direktur olahraga Roma, Monchi, dalam wawancara bersama Flashscore, sempat menyinggung alasan kegagalan Justin di Italia.

“Dia pemain yang sangat berbakat, tetapi beban bermain di Roma terlalu berat baginya. Hal yang sama juga dialami oleh Cengiz Ünder,” ujarnya.

Monchi pun mengakui, setelah pindah ke Inggris, Justin Kluivert menemukan kembali ritme permainannya. Bersama Bournemouth di Liga Primer Inggris, ia tampil jauh lebih percaya diri dan efektif dalam situasi satu lawan satu.

Halaman Selanjutnya
img_title