Marselino Ferdinan Dihujani Olok-olok Netizen di Slovakia, Tendangan “Langit” Jadi Sorotan Saat Debut Bersama AS Trencin

Marselino Ferdinan Dihujani Olok-olok Netizen di Slovakia, Tendangan “Langit” Jadi Sorotan Saat Debut Bersama AS Trencin
Sumber :
  • Istimewa

Marselino Ferdinan akhirnya menjalani debut resminya bersama klub barunya, AS Trencin, di lanjutan Liga Slovakia 2025–2026. Namun alih-alih mendapat pujian, gelandang muda Timnas Indonesia itu justru menuai beragam komentar dari netizen Indonesia gara-gara satu momen yang viral: tendangan “langit” yang melambung jauh di atas mistar gawang.

Dibongkar Orang Terdekat, Shin Tae-yong Tolak Banyak Tawaran Usai ‘Ditendang’ dari Timnas Indonesia

Debut Perdana di Liga Slovakia

Pemain berusia 21 tahun yang akrab disapa Marceng itu tampil sebagai pemain pengganti pada babak kedua ketika AS Trencin menghadapi Skalica. Ia masuk menggantikan Dylann Kam pada menit ke-46, tepat saat skor masih 0-0.

Wonderkid Liga Belanda Mirip Messi, Keturunan Maluku Ini Bisa Jadi Amunisi Baru Timnas Indonesia

Pertandingan berjalan cukup ketat. Skalica lebih dulu unggul lewat gol Adam Morong di menit ke-72. Namun, AS Trencin berhasil menyamakan kedudukan lewat gol Lukas Skovajsa pada menit ke-83. Tak butuh waktu lama, satu menit kemudian Marselino hampir membawa timnya berbalik unggul lewat tendangan keras dari dalam kotak penalti. Sayangnya, sepakan itu justru melayang tinggi — bahkan disebut netizen sebagai “tendangan ke tribun.”

Tendangan “Langit” Jadi Bahan Candaan

Dua Legenda Timnas Kompak Dukung Park Hang-seo Jadi Pelatih Baru Indonesia, Media Vietnam Curiga

Seperti biasa, momen viral tak lepas dari perhatian netizen Indonesia. Cuplikan video tendangan melambung Marselino pun ramai beredar di media sosial, dan langsung diserbu komentar bercampur antara candaan, kritik, hingga dukungan.

“Tapi jujur, mainnya cukup bagus buat Marceng yang jarang dapat menit bermain. Cuma tendangannya nyapa tribun aja,” tulis salah satu pengguna X (Twitter).

“Tendangan selamat datang di Slovakia,” sindir akun lainnya.

Ada juga yang menulis dengan nada lebih serius, “Train harder Ceng, penyakit lama jangan dipiara. Akurasi tendanganmu harus dibenahi.”

Meski begitu, tak sedikit pula yang memberikan pembelaan. Banyak fans menilai Marselino sudah menunjukkan perkembangan positif dan pantas diberi waktu untuk beradaptasi. “Gue salut sama Marsel. Dia tetap kerja keras meski belum sempurna. Setidaknya dia gak menyerah dan tetap mau belajar,” tulis warganet lain.

Selain komentar lucu, ada juga kritik membangun yang datang dari pendukung setia Timnas Indonesia. Beberapa menilai Marselino seharusnya lebih fokus mengasah kemampuan umpan dan visi bermain, bukan sekadar menambah koleksi gol.

“Marceng lebih cocok jadi pengatur serangan. Kalau dia bisa lebih tenang, peluang untuk ciptakan assist bakal lebih banyak,” tulis seorang pengguna Facebook di kolom komentar AS Trencin.

Pendapat ini cukup beralasan, mengingat gaya bermain Marselino sejak di Persebaya Surabaya dan Timnas Indonesia lebih menonjol dalam hal kreativitas dan visi lapangan ketimbang finishing.

Nyaris Ciptakan Assist & Penalti Gagal

Selain momen tendangan “langit”, Marselino juga hampir menciptakan assist pada menit ke-87 setelah mengirimkan umpan matang ke arah Pepijn Doesburg. Sayangnya, penyelesaian sang rekan belum berbuah gol.

Pada masa injury time (90+3’), AS Trencin mendapat hadiah penalti yang dieksekusi Molik Jesse Khan. Namun tendangan tersebut berhasil ditepis kiper lawan, sehingga skor akhir tetap imbang 1-1.

Dukungan dari Netizen Indonesia

Terlepas dari segala olok-olok yang muncul, dukungan untuk Marselino tetap berdatangan. Banyak fans yang menilai bahwa kritik netizen seharusnya dijadikan motivasi, bukan beban.

“Gw lebih respek sama dia karena tetap berusaha. Banyak pemain yang milih pulang, tapi dia tetap fight di luar negeri,” tulis seorang netizen di kolom komentar Instagram.

Kini, sorotan publik Indonesia kembali tertuju pada laga-laga berikutnya AS Trencin. Mampukah Marselino Ferdinan bangkit dari kritik dan membuktikan diri di Eropa? Semua masih mungkin — karena perjalanan kariernya baru saja dimulai.