PSSI Gagal Datangkan Shin Tae-yong Lagi? Satu Syarat Ini Jadi Penghalang Besar
- x.com
Dalam wawancara bersama Goalpost, Shin secara terbuka menyatakan masih punya “ikatan hati” dengan Timnas Garuda.
“Jujur, hati saya tetap condong ke Indonesia,” ucapnya dengan nada penuh emosi.
Namun, pelatih berusia 53 tahun itu juga menegaskan bahwa ia hanya bersedia kembali jika PSSI menunjukkan niat sungguh-sungguh. Bagi Shin, bukan soal besarnya tawaran atau kontrak, tetapi tentang komitmen dan keseriusan federasi dalam membangun tim nasional.
“Bahkan kalau ada tawaran yang sedikit lebih baik dari negara lain, tapi Indonesia memberi tawaran dengan niat sungguh-sungguh, Indonesia akan jadi pilihan pertama,” kata STY.
Pernyataan itu menjadi sinyal kuat bahwa peluang Shin Tae-yong kembali melatih Timnas Indonesia masih terbuka. Namun, semua bergantung pada langkah PSSI memenuhi syarat moral dan profesional yang diinginkan mantan pelatih Korea Selatan itu.
Krisis Kepercayaan dan Harapan Baru untuk Garuda
Kondisi Timnas Indonesia saat ini ibarat berdiri di ambang perubahan besar. Setelah era Patrick Kluivert yang berjalan singkat, federasi membutuhkan sosok pelatih yang bukan hanya punya kemampuan taktik, tetapi juga memahami kultur sepak bola Indonesia.
Nama Shin Tae-yong memang tak asing bagi publik Garuda. Di bawah kepemimpinannya, Indonesia pernah mencapai semifinal Piala Asia U-23 2024 dan menunjukkan perkembangan signifikan dalam gaya bermain.
Namun, jika PSSI gagal memenuhi syarat Shin Tae-yong, besar kemungkinan negosiasi untuk kembalinya pelatih Korea Selatan itu akan kandas.
Sementara itu, rumor tentang Kapadze atau nama-nama lain seperti Casas dan de Boer terus berhembus. Tapi sejauh ini, tak satu pun yang memberi sinyal kuat. Situasi ini membuat banyak penggemar menuntut transparansi dan kejelasan arah PSSI dalam menentukan masa depan tim nasional.
Waktu tak banyak tersisa. FIFA Matchday November akan menjadi ujian pertama bagi siapa pun yang dipercaya menakhodai Garuda. Jika PSSI tak segera bergerak memenuhi syarat Shin Tae-yong atau menetapkan sosok pengganti Kluivert, Timnas Indonesia berisiko kehilangan momentum dan kembali menurun di peringkat dunia.
Kini, semua mata tertuju pada langkah federasi: apakah mereka siap menunjukkan keseriusan kepada pelatih yang telah membawa perubahan besar, atau kembali memulai dari nol dengan wajah baru di kursi pelatih utama?