Ramalan Tony Popovic Terbukti! Patrick Kluivert Gagal Total di Timnas Indonesia
- tvonenews.com
“Mereka (Timnas Indonesia) merekrut nama besar di sepak bola dunia. Tapi saya tidak yakin, karena dia (Kluivert) belum punya pengalaman cukup sebagai pelatih,” ujar Popovic dalam kanal Football Australia di YouTube.
Popovic menegaskan bahwa ia tetap menghormati sosok Kluivert sebagai pemain legendaris. Namun, dalam dunia kepelatihan, nama besar tidak selalu menjamin hasil di lapangan.
“Kenangan saya hanyalah dia pemain luar biasa. Dia bermain di klub terbesar dunia. Tapi melatih itu hal yang berbeda. Dia masih baru di dunia pelatih,” tambahnya.
Pandangan Popovic terbukti akurat. Sepanjang kariernya, Patrick Kluivert memang lebih sering menjadi asisten pelatih, termasuk di Timnas Belanda.
Ia hanya dua kali menjadi pelatih kepala: bersama Timnas Curaçao dan klub Adana Demirspor di Turki. Namun, kedua masa tersebut juga berakhir tanpa pencapaian berarti.
Kluivert Tak Mampu Jawab Tantangan
Menurut Popovic, pertandingan debut Kluivert melawan Australia adalah ujian pertama yang sulit. Ia bahkan sudah memperkirakan laga itu tak akan berjalan mulus bagi pelatih berusia 49 tahun tersebut.
“Dia mungkin melihat ini sebagai kesempatan untuk melakukan sesuatu yang spesial. Saya doakan dia sukses, tapi bukan di bulan Maret saat melawan Australia,” kata Popovic dengan nada tegas.
Hanya dua bulan berselang, ucapan itu menjadi kenyataan. Indonesia bukan hanya kalah, tetapi juga tampil tanpa arah permainan jelas. Skuad Garuda tampak kehilangan struktur taktik yang dulu dibangun Shin Tae-yong, terutama dalam transisi dan pertahanan.
Kinerja Kluivert pun tak kunjung menunjukkan progres hingga akhirnya Erick Thohir dan jajaran PSSI mengambil keputusan cepat untuk mengakhiri kerja sama.
PSSI Hadapi Tugas Berat
Kini, PSSI berada di persimpangan penting. Setelah kegagalan era Kluivert, publik berharap federasi belajar dari kesalahan dalam menentukan pelatih kepala.
Nama-nama besar sempat disebut, mulai dari Louis van Gaal, Guus Hiddink, hingga kemungkinan kembali merangkul Shin Tae-yong. Namun, sampai kini belum ada keputusan resmi.
Tugas pengganti Kluivert jelas tidak mudah: mengembalikan kepercayaan publik, memperkuat fondasi taktik, dan membawa Timnas Indonesia bersaing di Piala Asia serta Kualifikasi Piala Dunia 2030.