Ramalan Tony Popovic Terbukti! Patrick Kluivert Gagal Total di Timnas Indonesia

Patrick Kluivert
Sumber :
  • tvonenews.com

Gadget – Ucapan pelatih Australia, Tony Popovic, beberapa bulan lalu akhirnya menjadi kenyataan. Ia sudah memperingatkan sejak awal bahwa Patrick Kluivert belum siap menukangi Timnas Indonesia. Ramalan itu terbukti setelah Garuda gagal di Kualifikasi Piala Dunia 2026, dan PSSI resmi memutus kerja sama dengan seluruh staf pelatih asal Belanda tersebut.

Andre Rosiade Desak PSSI Balik ke Shin Tae-yong: “Demi Bangsa, Ego Jangan Dulu!”

Keputusan itu diumumkan tak lama setelah Indonesia menelan kekalahan beruntun dari Arab Saudi dan Irak, yang membuat peluang ke Piala Dunia pupus. Dalam waktu hanya 10 bulan sejak penunjukan, masa tugas Kluivert berakhir cepat.

Selain Kluivert, nama-nama seperti Alex Pastoor, Denny Landzaat, Gerald Vanenburg, dan Frank Kempen juga dilepas oleh PSSI. Melalui laman resminya, federasi menyampaikan terima kasih atas kerja keras mereka, sementara Ketua Umum Erick Thohir juga menuliskan pesan perpisahan lewat akun Instagram pribadinya.

PSSI Tekor Ratusan Miliar! Gaji Shin Tae-yong dan Patrick Kluivert Bikin Sulit Rekrut Pelatih Dunia

Kini, tantangan baru menanti: PSSI harus mencari sosok pelatih baru sebelum laga FIFA Matchday bulan depan dimulai. Publik menanti langkah cepat federasi, terutama setelah isu Louis van Gaal muncul ke permukaan, meski kabar itu langsung dibantah oleh sang pelatih legendaris asal Belanda.


Media Thailand Akui Kehebatan Timnas Indonesia, Singkirkan Harapan Thailand dan Vietnam di Asia

Kekalahan Telak di Australia Jadi Titik Balik

Ramalan Tony Popovic terbukti lewat hasil memalukan di Sydney Football Stadium pada 20 Maret 2025. Timnas Indonesia dipermalukan Australia dengan skor 1–5.

Gol-gol kemenangan Socceroos dicetak oleh Martin Boyle, Nishan Velupillay, Lewis Miller, dan dua gol dari sang kapten Jackson Irvine. Sementara satu-satunya gol Garuda lahir dari Ole Romeny, striker muda Oxford United.

Kekalahan itu menjadi bukti bahwa proyek besar Kluivert tak berjalan sesuai harapan. Padahal, publik sempat menaruh ekspektasi tinggi setelah PSSI berani merekrut eks bintang Barcelona tersebut untuk menggantikan Shin Tae-yong.

Namun, hasil di lapangan justru memperkuat keraguan publik yang sejak awal menilai Kluivert belum punya pengalaman melatih di level internasional secara konsisten.


Popovic Sudah Ingatkan: “Dia Pemain Hebat, Tapi Belum Pelatih Hebat”

Dalam konferensi pers pada akhir Januari 2025, Tony Popovic sempat menyinggung langsung soal penunjukan Kluivert. Ia menilai keputusan PSSI berisiko tinggi karena pelatih asal Belanda itu belum teruji dalam karier kepelatihan.

“Mereka (Timnas Indonesia) merekrut nama besar di sepak bola dunia. Tapi saya tidak yakin, karena dia (Kluivert) belum punya pengalaman cukup sebagai pelatih,” ujar Popovic dalam kanal Football Australia di YouTube.

Popovic menegaskan bahwa ia tetap menghormati sosok Kluivert sebagai pemain legendaris. Namun, dalam dunia kepelatihan, nama besar tidak selalu menjamin hasil di lapangan.

“Kenangan saya hanyalah dia pemain luar biasa. Dia bermain di klub terbesar dunia. Tapi melatih itu hal yang berbeda. Dia masih baru di dunia pelatih,” tambahnya.

Pandangan Popovic terbukti akurat. Sepanjang kariernya, Patrick Kluivert memang lebih sering menjadi asisten pelatih, termasuk di Timnas Belanda.

Ia hanya dua kali menjadi pelatih kepala: bersama Timnas Curaçao dan klub Adana Demirspor di Turki. Namun, kedua masa tersebut juga berakhir tanpa pencapaian berarti.


Kluivert Tak Mampu Jawab Tantangan

Menurut Popovic, pertandingan debut Kluivert melawan Australia adalah ujian pertama yang sulit. Ia bahkan sudah memperkirakan laga itu tak akan berjalan mulus bagi pelatih berusia 49 tahun tersebut.

“Dia mungkin melihat ini sebagai kesempatan untuk melakukan sesuatu yang spesial. Saya doakan dia sukses, tapi bukan di bulan Maret saat melawan Australia,” kata Popovic dengan nada tegas.

Hanya dua bulan berselang, ucapan itu menjadi kenyataan. Indonesia bukan hanya kalah, tetapi juga tampil tanpa arah permainan jelas. Skuad Garuda tampak kehilangan struktur taktik yang dulu dibangun Shin Tae-yong, terutama dalam transisi dan pertahanan.

Kinerja Kluivert pun tak kunjung menunjukkan progres hingga akhirnya Erick Thohir dan jajaran PSSI mengambil keputusan cepat untuk mengakhiri kerja sama.


PSSI Hadapi Tugas Berat

Kini, PSSI berada di persimpangan penting. Setelah kegagalan era Kluivert, publik berharap federasi belajar dari kesalahan dalam menentukan pelatih kepala.

Nama-nama besar sempat disebut, mulai dari Louis van Gaal, Guus Hiddink, hingga kemungkinan kembali merangkul Shin Tae-yong. Namun, sampai kini belum ada keputusan resmi.

Tugas pengganti Kluivert jelas tidak mudah: mengembalikan kepercayaan publik, memperkuat fondasi taktik, dan membawa Timnas Indonesia bersaing di Piala Asia serta Kualifikasi Piala Dunia 2030.

Meski perjalanan Garuda sempat terhenti, para pendukung berharap momentum pembenahan kali ini benar-benar membawa perubahan nyata, bukan sekadar ganti nama tanpa visi.


Komentar Tony Popovic yang sempat dianggap “sinis” terhadap Patrick Kluivert kini terbukti benar. Pengalaman minim dan adaptasi yang lambat membuat pelatih asal Belanda itu gagal menjawab ekspektasi besar publik Indonesia. Kini, bola panas berada di tangan PSSI untuk menentukan arah baru Timnas Indonesia menuju masa depan yang lebih kompetitif.

Dapatkan informasi terbaru seputar Gadget, Anime, Game, Tech dan Berita lainnya setiap hari melalui social media Gadget VIVA. Ikuti kami di :
Instagram@gadgetvivacoid
FacebookGadget VIVA.co.id
X (Twitter)@gadgetvivacoid
Whatsapp ChannelGadget VIVA
Google NewsGadget