Jay Idzes Blak-Blakan di Media Italia: Tak Tahu Cara Jadi Kapten Timnas Indonesia

Timnas Indonesia
Sumber :
  • AFC

Idzes juga menegaskan bahwa proses menjadi pemimpin di lapangan bukan sesuatu yang bisa dikuasai dalam waktu singkat. Ia mencontohkan sosok Domenico Berardi, penyerang legendaris Sassuolo yang pernah membawa Timnas Italia menjuarai Euro 2020, sebagai salah satu panutan yang ia hormati.

Erick Thohir Serap Masukan Suporter: 3 Nama Pelatih Asing Jadi Kandidat Kuat Timnas Indonesia

“Saya masih berusia 25 tahun, jadi tentu saja saya belum berpengalaman penuh sebagai kapten. Tapi saya terus belajar dari pemain seperti Berardi yang punya jiwa kepemimpinan luar biasa,” ucapnya.


Gagal ke Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia Malah Dapat Kejutan Manis dari FIFA

Kepemimpinan yang Tumbuh dari Pengalaman

Bagi Idzes, menjadi kapten bukan sekadar mengenakan ban di lengan, melainkan tanggung jawab moral dan mental terhadap rekan setim. Ia menilai peran itu membuatnya berkembang, baik sebagai pemain maupun sebagai pribadi.

Shin Tae-yong Bisa Kembali Latih Timnas Indonesia Jika PSSI Mau Turunkan Ego

“Saya mulai memahami bagaimana kepemimpinan bekerja dan apa yang bisa saya pelajari dari orang lain. Tentu ada tanggung jawab besar, tapi saya tidak takut — justru saya menikmatinya,” ujar bek tengah Timnas Indonesia tersebut.

Pengakuan itu memperlihatkan kedewasaan Idzes dalam memandang kariernya. Dari pemain muda yang awalnya bingung menghadapi tekanan, kini ia tumbuh menjadi sosok yang tenang dan disegani, baik di Indonesia maupun di kancah sepakbola Italia.

Idzes juga menegaskan bahwa menjadi pemimpin bukan hanya tentang memberi perintah di lapangan, tetapi juga memberi contoh dalam hal profesionalisme, etika kerja, dan semangat bertanding.

Peran ini semakin menonjol ketika ia dipercaya membawa Timnas Indonesia menghadapi sejumlah laga penting sepanjang 2024, termasuk di babak kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.


Harapan dan Tantangan Bersama Timnas Indonesia

Sayangnya, perjalanan Idzes bersama Timnas Indonesia harus terhenti di babak keempat kualifikasi Piala Dunia 2026 setelah skuad Garuda gagal melangkah lebih jauh. Meski begitu, kontribusinya sebagai pemimpin di lini pertahanan tetap menjadi catatan positif.

Dengan absennya pertandingan internasional pada November mendatang, suporter Tanah Air harus menunggu lebih lama untuk melihat Idzes kembali memimpin rekan-rekannya di lapangan. Namun, sang bek menegaskan bahwa semangatnya untuk membela Garuda tidak akan pudar.

Di mata banyak penggemar, Idzes telah menjadi simbol kedewasaan dan ketenangan di tengah skuad muda Indonesia. Keberaniannya mengakui bahwa ia masih terus belajar menjadi pemimpin justru membuat publik semakin menghargainya.

Halaman Selanjutnya
img_title