Kata-Kata Pelatih Crystal Palace Usai Hancurkan Liverpool 3-0 di Anfield
- liverpool
Pelatih Crystal Palace, Oliver Glasner, akhirnya angkat bicara setelah timnya membuat kejutan besar dengan menaklukkan Liverpool 3-0 di Stadion Anfield dalam laga Piala Liga Inggris 2025-2026. Kemenangan tersebut menjadi sorotan besar karena terjadi di kandang lawan yang terkenal angker.
Pertandingan antara Liverpool dan Crystal Palace berlangsung pada Kamis (30/10/2025) dini hari WIB. Tidak banyak yang menyangka hasil akhir begitu mengejutkan. The Reds, yang tampil di depan pendukungnya sendiri, justru harus menerima kekalahan telak dengan skor 0-3.
Tiga gol kemenangan The Eagles masing-masing dicetak oleh Ismaila Sarr pada menit ke-41 dan ke-45, serta Yeremy Pino di menit ke-88. Dengan hasil ini, Palace memperpanjang rekor tidak terkalahkan melawan Liverpool menjadi tiga pertemuan beruntun di semua kompetisi.
Kemenangan ini bukan hanya mempertegas performa impresif Palace di bawah asuhan Glasner, tetapi juga membuat banyak pihak mulai menaruh perhatian lebih pada tim asal London tersebut.
Glasner: Tak Puas dengan 15 Menit Awal
Meski menang besar, Oliver Glasner tidak sepenuhnya puas. Dalam wawancara seusai pertandingan, pelatih asal Austria itu mengungkapkan bahwa ia sempat kecewa dengan performa timnya di awal laga.
“Hasil yang sangat bagus. Tapi, sejujurnya, di 15 menit pertama, saya tidak senang dengan permainan kami. Kami seperti masih ada di kamar hotel,” ujar Glasner, dikutip dari Tribal Football.
Ia menambahkan bahwa setelah periode awal yang lambat, para pemain mulai menemukan ritme permainan mereka dan tampil jauh lebih efektif.
“Setelah itu, kami bermain dengan lebih baik. Kami mencetak beberapa gol yang luar biasa dan mengontrol pertandingan. Menang 3-0 di Anfield jelas merupakan hasil yang fantastis,” imbuhnya.
Ucapan Glasner menunjukkan bahwa kemenangan besar tidak membuatnya cepat puas. Ia tetap menuntut konsistensi dan disiplin dari seluruh pemainnya di setiap menit pertandingan.
Capai Target ke Perempatfinal
Kemenangan atas Liverpool tersebut memastikan Crystal Palace melangkah ke perempatfinal Piala Liga Inggris 2025-2026. Bagi Glasner, pencapaian ini menjadi bukti kerja keras seluruh tim sekaligus realisasi dari target yang telah ditetapkan sejak awal musim.
“Mencapai perempatfinal adalah target kami, dan kami berhasil mewujudkannya. Anak-anak bekerja luar biasa keras dan saya bangga dengan mereka,” ungkap Glasner.
Lebih lanjut, ia menyoroti pencapaian timnya yang berhasil mengalahkan Liverpool tiga kali berturut-turut dalam tiga bulan terakhir—sebuah catatan yang luar biasa mengingat Liverpool merupakan juara bertahan Liga Inggris.
“Bermain melawan sang juara tiga kali dalam waktu singkat dan memenangkan semuanya sungguh luar biasa. Kredit penuh untuk para pemain,” tegas Glasner dengan bangga.
Kemenangan ini sekaligus memperlihatkan kematangan taktik Glasner yang mampu memanfaatkan kelemahan lawan dengan efektif. Ia menekankan pentingnya kerja sama tim dan mentalitas juara di setiap pertandingan, terutama ketika menghadapi tim besar seperti Liverpool.
Krisis Liverpool dan Nasib Arne Slot
Di sisi lain, kekalahan telak ini semakin memperparah situasi di kubu Liverpool. Dalam enam laga terakhir di kompetisi domestik—termasuk Liga Inggris dan Piala Liga Inggris—The Reds selalu menelan kekalahan.
Situasi ini membuat posisi pelatih Arne Slot berada di ujung tanduk. Tekanan dari para suporter dan manajemen semakin besar, apalagi setelah kalah tiga kali beruntun dari tim yang sama, yaitu Crystal Palace.
Beberapa media Inggris bahkan mulai berspekulasi bahwa Slot bisa kehilangan jabatannya jika tidak segera membalikkan keadaan dalam waktu dekat. Kekalahan di Anfield—markas yang selama ini menjadi benteng kokoh bagi Liverpool—dianggap sebagai titik nadir performa tim musim ini.
Crystal Palace di Bawah Glasner: Tim Penuh Kejutan
Sejak ditangani Oliver Glasner, Crystal Palace tampil lebih disiplin, agresif, dan efisien. Mantan pelatih Eintracht Frankfurt itu berhasil mengubah gaya bermain Palace menjadi lebih dinamis dengan tekanan tinggi dan transisi cepat.
Selain itu, keberhasilan membangun sinergi antara pemain muda dan berpengalaman menjadi kunci keberhasilan mereka. Pemain seperti Ismaila Sarr dan Yeremy Pino menunjukkan peningkatan signifikan dalam produktivitas gol.
Palace kini tidak lagi dianggap sebagai tim papan tengah semata. Mereka berubah menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan di Liga Inggris dan kompetisi piala domestik.
Analisis: Momentum Kebangkitan The Eagles
Kemenangan atas Liverpool di Anfield bisa menjadi momentum besar bagi Crystal Palace. Selain membuka peluang meraih gelar di Piala Liga Inggris, kemenangan ini meningkatkan kepercayaan diri tim menjelang laga-laga berikutnya.
Glasner sendiri tampak berusaha menjaga keseimbangan antara pujian dan kritik. Ia memahami bahwa performa konsisten adalah kunci jika ingin membawa Palace ke level yang lebih tinggi. Dengan strategi matang dan semangat juang tinggi, The Eagles kini menjadi ancaman serius bagi tim-tim besar lainnya.
Sementara bagi Liverpool, kekalahan ini menjadi alarm keras. Arne Slot harus segera menemukan solusi atas rentetan hasil buruk agar tak kehilangan kepercayaan pemain dan dukungan publik Anfield.