KKB Serang Kompleks Ruko Yahukimo, Warga Ketakutan, Aparat Siaga Penuh
- illustrasi
Ketegangan kembali melanda wilayah Papua Pegunungan setelah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) melakukan aksi penembakan di Kompleks Ruko Blok C, Jalur 1, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo. Insiden yang terjadi pada Kamis malam itu sempat membuat warga sekitar panik. Meski demikian, aparat memastikan tidak ada korban jiwa dalam serangan tersebut.
Aksi brutal ini sontak mendapat respons cepat dari aparat keamanan. Personel gabungan dari Satgas Operasi Damai Cartenz 2025, Polres Yahukimo, serta Brimob Kompi 3 Batalyon D langsung dikerahkan ke lokasi kejadian untuk mengejar pelaku dan mengamankan situasi.
Respons Tegas Aparat
Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan memberi ruang bagi kelompok mana pun yang mencoba mengacaukan keamanan dan ketertiban masyarakat.
“Kami tidak akan memberikan ruang bagi siapa pun yang berupaya mengganggu stabilitas keamanan. Aparat akan terus meningkatkan patroli dan memperkuat kehadiran di titik-titik rawan,” ujar Brigjen Faizal Ramadhani, Jumat (31/10/2025).
Menurutnya, pengamanan di wilayah Yahukimo kini menjadi prioritas. Pasalnya, daerah tersebut kerap menjadi sasaran aksi kekerasan oleh kelompok separatis bersenjata. Upaya penegakan hukum terus dilakukan untuk memastikan keamanan warga tetap terjaga.
Kronologi Kejadian
Penembakan bermula saat dua karyawan konter ponsel di Kompleks Ruko Blok C, masing-masing bernama Firman (30) dan Fikri (20), sedang bekerja. Sekitar pukul 19.00 WIT, keduanya mendengar suara keras seperti lemparan batu yang menghantam pintu toko.
Firman sempat keluar untuk memeriksa sumber suara. Namun, ia tidak menemukan hal mencurigakan di sekitar lokasi. Ketika ia kembali masuk, tiba-tiba seorang pria tak dikenal muncul di pojok ruangan dengan membawa senjata api laras panjang.
Sontak, situasi berubah mencekam. Pelaku terlihat mengokang senjata beberapa kali dan mengarahkan larasnya ke arah dalam konter. Menyadari ancaman itu, Firman langsung tiarap untuk berlindung di balik meja.
Sementara itu, rekannya, Fikri, yang sedang memperbaiki ponsel pelanggan, mendengar suara letusan senjata api. Ia segera menjatuhkan diri ke lantai dan berusaha menyelamatkan diri. Beruntung, pelaku tidak melanjutkan aksinya dan langsung melarikan diri ke arah belakang kompleks ruko.
Aksi Cepat Aparat Gabungan
Tak lama setelah kejadian, laporan warga segera ditindaklanjuti oleh aparat gabungan. Personel Satgas Operasi Damai Cartenz bersama Polres Yahukimo dan Brimob Kompi 3 langsung menuju lokasi untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Petugas juga melakukan penyisiran di sekitar kompleks ruko dan kawasan sekitarnya untuk memastikan tidak ada ancaman lanjutan. Hingga malam hari, situasi dilaporkan mulai kondusif, meskipun penjagaan tetap diperketat.
Brigjen Faizal menegaskan bahwa langkah cepat ini dilakukan untuk mencegah potensi serangan susulan serta memberikan rasa aman bagi masyarakat. Ia juga mengimbau warga untuk tetap tenang dan segera melapor jika melihat aktivitas mencurigakan.
KKB Yahukimo, Kelompok yang Kerap Berulah
Wilayah Yahukimo dikenal sebagai salah satu daerah yang masih sering menjadi target gangguan KKB. Dalam beberapa tahun terakhir, kelompok ini terlibat dalam sejumlah aksi kekerasan, mulai dari penembakan aparat hingga pembakaran fasilitas umum.
Salah satu tokoh KKB yang cukup dikenal di wilayah ini adalah Dugwi Kogoya, yang sebelumnya terlibat dalam penyerangan terhadap anggota Polres Lanny Jaya. Aparat keamanan telah menempatkan kelompok ini dalam daftar prioritas penindakan karena aksi-aksi brutalnya yang mengancam keselamatan warga sipil.
Dengan intensitas gangguan yang terus terjadi, aparat kini memperketat pengawasan di beberapa titik strategis, terutama di sekitar kawasan pertokoan, bandara, dan kantor pemerintahan.
Komitmen Menjaga Keamanan Papua
Operasi Damai Cartenz 2025 merupakan salah satu upaya strategis pemerintah dalam menjaga stabilitas keamanan di Papua. Operasi ini tidak hanya berfokus pada tindakan represif, tetapi juga mengedepankan pendekatan humanis melalui pembinaan dan dialog dengan masyarakat lokal.
Faizal menuturkan, keamanan dan kesejahteraan warga Papua merupakan prioritas utama. Oleh karena itu, operasi ini diharapkan mampu memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap negara serta mempersempit ruang gerak kelompok separatis.
Selain patroli rutin, aparat juga bekerja sama dengan pemerintah daerah dan tokoh adat untuk memperkuat sistem deteksi dini terhadap potensi gangguan keamanan. Langkah kolaboratif ini menjadi kunci dalam mencegah aksi-aksi teror yang dapat mengganggu ketenangan masyarakat.
Kondisi Terkini Yahukimo
Setelah insiden penembakan tersebut, aktivitas masyarakat di Distrik Dekai berangsur normal. Beberapa toko sempat tutup sementara, namun kini mulai kembali beroperasi. Aparat masih berjaga di beberapa titik penting untuk memastikan situasi benar-benar aman.
Firman dan Fikri, dua karyawan yang menjadi saksi mata kejadian, masih dimintai keterangan oleh penyidik. Kedua korban selamat tanpa luka, meski mengalami trauma akibat kejadian tersebut.
Masyarakat Yahukimo diimbau untuk tetap waspada dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang belum jelas kebenarannya. Pemerintah dan aparat berkomitmen untuk terus menjaga keamanan dan memberikan perlindungan bagi seluruh warga.
Insiden penembakan di Yahukimo menambah daftar panjang aksi kekerasan yang dilakukan KKB di Papua. Meski tidak ada korban jiwa, kejadian ini menjadi peringatan bahwa ancaman keamanan di wilayah tersebut masih nyata.
Namun, dengan langkah cepat aparat dan sinergi antara berbagai pihak, diharapkan stabilitas di Papua Pegunungan dapat terus dijaga. Masyarakat pun diharapkan ikut berperan aktif dalam menjaga keamanan lingkungan masing-masing demi terwujudnya Papua yang damai dan sejahtera.