4 Kebiasaan Ngerem yang Bikin Ban Cepat Gundul dan Picu Kecelakaan
- ilustrasi
 
Teknik yang benar adalah tekan rem terlebih dahulu, lalu kopling hanya saat mobil hampir berhenti. Dengan begitu, kendaraan tetap stabil dan tidak kehilangan kendali.
4. Sering Melakukan Rem Mendadak
Rem mendadak adalah salah satu kebiasaan paling berisiko. Selain membuat pengemudi di belakang kaget dan berpotensi tabrakan beruntun, cara ini juga mempercepat kerusakan ban.
Tekanan tiba-tiba membuat ban cepat aus tidak merata dan bisa menimbulkan flat spot, yakni bagian datar pada permukaan ban yang mengurangi daya cengkeram. Di jalan licin, hal ini bisa memicu mobil tergelincir.
Sebisa mungkin, lakukan pengereman secara bertahap dan halus. Untuk kendaraan dengan sistem ABS (Anti-lock Braking System), tekan pedal rem secara konstan tanpa dilepas agar sistem bisa bekerja optimal menjaga traksi ban.
Selain itu, selalu jaga jarak aman dari kendaraan di depan agar punya ruang cukup untuk bereaksi tanpa harus mengerem mendadak.
Perawatan Rutin, Kunci Pengereman Aman
Teknik ngerem yang benar akan sia-sia jika sistem rem dan ban dalam kondisi buruk. Karena itu, perawatan rutin mutlak diperlukan.
Apriyanto menekankan pentingnya mengganti kampas rem saat muncul tanda-tanda keausan. “Kalau sudah terdengar bunyi berdecit atau mobil terasa kurang pakem, segera periksa. Jangan tunggu sampai rusak total,” ujarnya.
Selain itu, tekanan angin ban juga harus selalu dijaga sesuai rekomendasi pabrikan. Ban yang kempis atau terlalu keras bisa mengubah jarak pengereman dan mengurangi traksi.
Dengan perawatan teratur dan teknik pengereman yang tepat, umur ban bisa lebih panjang dan risiko kecelakaan dapat ditekan.
Mengerem Aman, Berkendara Nyaman
Empat kebiasaan di atas tampak sederhana, tapi dampaknya luar biasa. Dari ban cepat aus hingga risiko kehilangan kendali di jalan.
Mengerem bukan sekadar menghentikan mobil, melainkan seni mengontrol kendaraan dengan aman. Jadi, ubah kebiasaan buruk mulai sekarang: hindari rem tangan terlalu lama, jangan injak rem terus di turunan, jangan rem dan kopling bersamaan, serta hindari rem mendadak.
Karena pada akhirnya, keselamatan di jalan bukan hanya soal kendaraan yang kuat — tapi juga pengemudi yang bijak.